Kehidupan yang seiring waktu berubah ditambah dengan kedatangan pandemi yang tak terduga membuat kita bertahan di rumah tanpa melakukan aktifitas fisik yang seringkali dilakukan sebelumnya.

Menurut (Garcia, 2016) peningkatan perilaku ‘remain still’ telah menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi dan obesitas yang pada gilirannya mempengaruhi umur panjang. Menghabiskan terlalu banyak waktu duduk di tempat kerja atau di rumah tidak hanya mengurangi kebugaran otot dan pernapasan tetapi juga meningkatkan nafsu makan dan membatasi keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas. Tidak banyak bergerak dapat menyebabkan banyak gangguan pada tubuh. Sejatinya, melakukan aktivitas diluar pekerjaan seperti melakukan olahraga kecil dapat mengeluarkan hormon endorphins yang saat dilepaskan dapat membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi stres, dan dapat menyebabkan perasaan gembira. Singkatnya, hormon endorphins bisa membuat kita merasa sangat baik. Salah satu pengaruh tingkat produktivitas adalah feeling dari kita, karenanya dengan bergerak dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja.

Adapun dalam Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang manusia miliki sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunanNya) dan memelihara serta mengembangkannya”. Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu. (HR. Bukhari)

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam adalah memanah, berkuda, dan berenang yang ada dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, ada tiga macam olahraga yang diperintahkan oleh Nabi di mana beliau bersabda:

“Ajari anak-anakmu berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

Namun menurut (Akbar, 2014) untuk beberapa kasus, olahraga yang disebutkan memiliki harga yang cukup mahal, karenanya untuk menjaga tubuh kita dapat dilakukan hanya dengan menambahkan beberapa kegiatan kecil ke dalam kebiasaan sehari-hari seperti:

  1. Jalan kaki sebelum bekerja, atau jalan-jalan minimal dua puluh menit setiap hari. Pilih berjalan kaki alih-alih lift atau eskalator. baik untuk postur tubuh, otot , dan sistem pernapasan.
  2. Sesekali dapat berekreasi ke alam sehingga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
  3. Mengganti junk food dengan buah yang akan membuat sedikit keinginan untuk memakan makanan ringan dan mentransfer lebih banyak nutrisi ke dalam tubuh.
  4. Melakukan penjadwalan tidur yang baik, mulai dari tujuh sampai sembilan jam.
  5. Bermain dengan keluarga atau hewan peliharaan, atau bergabung dengan tim olahraga. Ini tidak hanya memperkuat tubuh tetapi juga merangsang pikiran dan meningkatkan harga diri.

Sadarilah rutinitas harian kita untuk mendeteksi kebiasaan berbahaya dan menggantinya dengan yang lebih positif. Dengan melakukan perubahan kecil ini, kita dapat mulai memperbarui tubuh dan pikiran kita serta meningkatkan harapan hidup kita.

 

Penulis : Putri Shafira Carolina

Editor : Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T

Sumber:

Akbar, A. (2014). Olahraga dalam perspektif hadis.

García, H., & Miralles, F. (2016). Ikigai: The Japanese secret to a long and happy life. Penguin.