Perkembangan teknologi yang kian hari semakin canggih memotivasi mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) untuk terus berinovasi dalam memberikan karya terbaik bagi Indonesia. Salah satunya tampak dari raihan presatasi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII di kancah internasional. Tim dari UII yaitu Tim Al-faraby yang terdiri dari Reno Dias Anggara (Teknik Industri 2015), Muhammad Iqbal Sabit (Teknik Industri 2015) dan Adinda Khairunnisa (Teknik Industri 2016) berhasil membawa nama baik UII pada ajang DESCOMFIRST 2018.
Design Competition for Industrial System dan Environment (DESCOMFIRST) 2018 merupakan acara tahunan se- Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Tahun ini, DESCOMFIRST 2018 mengusung tema “Manual Tools for Processing of Agricultural Technology”. Pada babak final, 15 tim yang lolos seleksi berkas proposal diharuskan untuk mempresentasikan hasil dari idenya pada Sabtu, (5/5) di Hotel Sunan Solo. Selain juga menunjukkan hasil karyanya berupa prototype pada kegiatan pameran yang diselenggarakan pada Minggu, (6/05) di Solo Paragon Mall.
Hasil karya mahasiswa UII yang dinamai Go-win berhasil menjadi Juara 1 pada DESCOMFIRST 2018. Go-win merupakan alat yang berupa skuter yang dapat digunakan untuk melakukan pembibitan tanaman pada bidang Agroteknologi. Go-win memiliki kemampuan menggali tanah, menaruh bibit dan mengatur jarak tanam. “Biasanya dalam menanam bibit baru, diperlukan 3 alat yang akan digunakan untuk menggali tanah, menaruh bibit dan alat yang digunakan mengatur jarak tanam. Tapi, kita berhasil menciptakan alat yang mampu digunakan untuk 3 pekerjaan itu sekaligus. Jadi setiap bagian skuter punya perannya masing-masing,” Jelas Iqbal.
Iqbal melanjutkan, Tim Al-faraby mempersiapkan Go-win sejak November 2017. Selama proses persiapan, Tim Al-faraby menyerahkan sepenuhnya kepada vendor untuk pembuatan Go-win yang juga dibantu oleh Jurasan Teknik Mesin UII dalam pembuatan prototypenya. “Kalau untuk prototype kita menyerahkan sepenuhnya ke vendor dan juga dapat bantuan dari Jurusan Teknik Mesin. Kami fokus untuk presentasi,” lanjutnya.
Kedepannya, pada tahun 2019 Tim Al-faraby berencana untuk memproduksi Go-win dan melalukan sosialisasi kepada para petani di desa-desa sehingga akan memudahkan pekerjaan mereka. “Karna Protoypenya ini udah hampir 90% layak untuk digunakan, jadi kami berencana untuk memproduksi tahun depan sehingga para petani bisa secepatnya menggunakannya,” tutupnya. (NI/RS)