Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia ( DRI UII) sukses mengadakan sharing session perdana pada Sabtu (24/08). Menghadirkan Ketua Himpunan Mahasiswa DRI UII, Dr (cand). Ir. Ahmad Padhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., sebagai narasumber, kegiatan sharing session ini membahas seputar Tips & Trik Kuliah S3 di Program Doktor Rekayasa Industri FTI UII. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting dengan 28 partisipan di dalamnya.

Sharing session dimulai pada pukul 09:00 WIB oleh MC yang menyapa peserta dengan hangat. Kemudian kegiatan memasuki agenda utama yaitu penyampaian materi. Dalam presentasinya, beliau mengulas berbagai aspek terkait skema dan kehidupan perkuliahan S3 di DRI FTI UII, mulai dari kurikulum, jumlah SKS, hingga aktivitas yang ada.

“Secara target dan sistem di UII, pada program Doktor Rekayasa Industri, mata kuliah dipecah menjadi kegiatan-kegiatan progres yang akan kita lakukan. Tahapan ini berlangsung dari awal hingga menuju selesai yaitu semester 6,“ ungkap beliau membuka pembahasan mengenai alur perkuliahan.

Sharing Session: Tips dan Trik Kuliah S3

Lebih lanjut beliau mengulik sistem perkuliahan S3 di DRI FTI UII yang memberikan banyak manfaat bagi mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah sistem kehadiran yang terintegrasi dengan UII Connect sehingga mahasiswa dapat memenuhi kewajiban akademis tanpa perlu selalu hadir secara fisik di kampus. Hal ini memberikan keleluasaan dan dukungan bagi mahasiswa yang memiliki keterikatan struktural maupun tanggung jawab lain selama masa perkuliahan. Sebagai tambahan, terdapat fasilitas residensial kampus yang dapat digunakan oleh mahasiswa S3. DRI FTI UII juga aktif menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba, webinar internasional, serta kegiatan kolaboratif lainnya bersama pihak eksternal.

“Nah, selain itu, kalau di DRI alhamdulillah kegiatannya lumayan banyak Bapak-Ibu. Padahal kita ini kerjanya secara daring, tapi sekali ke Jogja, kegiatan itu bisa secara produktif dilakukan dengan maksimal,” ujar beliau.

Memasuki sesi tanya jawab, Ahmad Padhil yang merupakan mahasiswa DRI FTI UII angkatan pertama ini membagikan tips perkuliahan dengan menjawab pertanyaan dari rekan-rekan akademisi yang hadir. Kegiatan siang itu ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.

Syawarani Gayatri

Serah Terima Mahasiswa Magang Batch XIX

Pada Senin (02/09), mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menghadiri acara serah terima mahasiswa magang di kantor PT Yamaha Indonesia. Program magang ini merupakan bagian dari kerja sama antara PT Yamaha Indonesia dan Prodi Teknik Industri FTI UII, yang sudah lama terjalin. Melalui kerja sama ini, mahasiswa yang lolos seleksi magang jalur kemitraan dapat mengikuti program tersebut. Pada batch ke XIX, Prodi Teknik Industri FTI UII mengirimkan tujuh mahasiswanya untuk magang.

Acara serah terima ini didampingi oleh beberapa dosen Prodi Teknik Industri FTI UII, yaitu Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T., Ir. Muchamad Sugarindra, S.T., M.T.I., IPM., dan Elanjati Worldailmi, S.T., M.Sc. Selain itu, Sekretaris Jurusan Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M. juga hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Dr. Taufiq menyampaikan pesan agar para mahasiswa tetap semangat dan memaksimalkan potensi diri selama magang di PT Yamaha Indonesia. Pesan ini sejalan dengan harapan Vice President PT Yamaha Indonesia, Samsudin, yang juga menekankan pentingnya menjaga semangat dan kesehatan selama menjalani program magang.

Adapun, Audiamara Vinka menyampaikan harapannya sebagai dari salah satu pemagang “Harapan saya dengan mengikuti magang dapat membuka pandangan bagaimana dunia kerja berjalan dan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada perusahaan dengan kemampuan yang saya miliki” ucapnya.


Serah terima ini juga menandai selesainya program magang batch XVIII yang telah berlangsung selama enam bulan. Hal ini sekaligus untuk melaksanakan Pendadaran di perusahaan tersebut. Para mahasiswa yang telah menyelesaikan magang diharapkan mampu mengembangkan keterampilan mereka berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama program ini. Selain itu, program magang jalur kemitraan ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan industri akan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.

Zahra Nasywari Firdantara, salah satu mahasiswa magang di PT Yamaha Indonesia, mengungkapkan bahwa magang di perusahaan tersebut sangat berharga karena memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan ilmu industri di lapangan. Di divisi Production Engineering, Zahra menerapkan konsep Value Stream Mapping (VSM) untuk menganalisis inventory, lead time, line balancing, barang defect, study time, dan work sampling guna mengidentifikasi waste dan meningkatkan produktivitas dengan metode perbaikan (kaizen).

Ia menambahkan bahwa proyek yang dikerjakan selama magang juga bisa digunakan sebagai bahan Kerja Praktik (KP) dan Tugas Akhir (TA). “Jadi, kita tidak perlu repot-repot mencari data lagi karena semuanya sudah sejalan dengan proyek magang,” tambahnya. “Magang di Yamaha itu worth it banget, karena kita jadi lebih paham tentang ilmu industri. Kalau di perkuliahan kita hanya tahu materinya saja, di sini kita bisa memahami materinya sekaligus aplikasinya di lapangan,” ujar Zahra.

Ia juga menekankan pentingnya kesabaran dan komunikasi untuk menjelaskan konsep tersebut dan bekerja sama dalam proyek perbaikan. Pengalamannya menunjukkan pentingnya persiapan, pemahaman ilmu, dan keterampilan interpersonal untuk memaksimalkan kesempatan magang dan mengembangkan diri di industri.

Rani Novalentina

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam 11th Industrial Engineering Conference 2024 (11th IDEC 2024) pada (25/7). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) ini mengangkat tema “Percepatan Making Indonesia 4.0: Transformasi Keinsinyuran dalam Era Revolusi Industri Terkini”.

Best Paper Topik Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Tim pertama terdiri dari asisten Laboratorium DSKE. Tim ini beranggotakan Lulu Riesta Nugroho, kemudian Ridho Muzaik Ramadhan, Zahara Intan Wigathie, dan Felix Rasyada Rafif. Mereka berhasil meraih penghargaan Best Paper untuk topik Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Paper dengan judul “Analisis Ergonomi dan Redesign Halte Bus Trans Jogja dengan Metode RULA dan Antropometri” berhasil menarik perhatian dewan juri sehingga mengantarkan mengantarkan mereka pada prestasi tersebut. Bimbingan dari dosen Ibu Amaria Dila, Ibu Ratih Dianingtyas, dan Pak Chancard turut berperan besar dalam kesuksesan ini.

Lulu Riesta menyampaikan bahwa persiapan lomba sudah dimulai jauh sebelum pendaftaran dibuka, sehingga timnya sudah memiliki bahan yang matang. “Alhamdulillah lancar, seru sih, nambah pengalaman juga,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa konferensi ini memberinya kesempatan untuk terbiasa tampil di depan umum dan memperkaya pengalaman publikasi.

Best Paper Topik Sistem Logistik dan Bisnis

Prestasi kedua diraih oleh tim yang beranggotakan asisten laboratorium Data Mining. Mereka yaitu Fajra Aqila Adesti, Sastyaviani Irami P, Ar Royyan Utama T, Nisrina Faiza Mufid, dan Samaya Dhiya Salindri. Paper mereka yang berjudul “Analisis Perilaku Belanja dan Pengelompokan Pelanggan di Toko Ritel ABC Menggunakan Metode Clustering” berhasil mendapatkan penghargaan Best Paper untuk topik Sistem Logistik dan Bisnis. Tim ini juga mendapatkan bimbingan dari dosen yang berpengalaman, yang membantu mereka menyempurnakan paper hingga berhasil meraih penghargaan tersebut.

Menurut Royyan, konferensi ini sangat menarik karena mereka mendapatkan banyak wawasan baru mengenai dinamika perindustrian di Indonesia dari berbagai sudut pandang. Hal ini semakin membulatkan tekad mereka untuk berkontribusi dalam dunia industri di masa depan. Mereka juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya agar tidak takut mencoba dan terus berusaha untuk meraih prestasi. “Tetap semangat, tulislah paper mu dengan segenap niat. Tulislah seakan-akan menulis adalah passion-mu,” ujar Royyan.

Salwa Nur Rahma

prestasi rouf

Ahmad Arro’uf Sulfuadi, mahasiswa Teknik Industri UII angkatan 2023 telah mencatatkan sejumlah pencapaian gemilang di tahun pertamanya. Rouf—begitu ia akrab disapa—dikenal sebagai sosok yang gigih, berdedikasi, dan memiliki visi yang jelas. Sedari awal, Rouf telah menyusun rencana matang untuk mencapai mimpinya selama masa studi. Tidak hanya berhenti pada perencanaan, ia juga menerjemahkannya menjadi langkah-langkah nyata.

Rouf memulai perjalanan prestasinya tak lama semenjak resmi menyandang status mahasiswa UII pada Agustus 2023. Di tengah padatnya kegiatan orientasi, Rouf yang telah lama tertarik pada bidang energi transisi ini berhasil meraih Top 10 dalam lomba penulisan artikel tentang isu climate change dan energy transition yang diadakan oleh Institut Hijau Indonesia dan Indonesian Center for Environmental Law. Selanjutnya, ia berhasil mencapai babak semifinal dalam kompetisi Business Plan yang diselenggarakan oleh Kampusinovatif.id bersama IBISMA sebagai media partner.

Tidak berhenti disitu, Rouf kembali mengembangkan kiprahnya sebagai mahasiswa berprestasi dengan menjadi grand finalist dalam ADHI ICon dan meraih penghargaan Best Work Safety and Community Involvement bersama rekannya, Alan Salim. Pada waktu yang sama, timnya juga meraih posisi keempat dalam kategori Best GFT UII di PKM-IC dan medali perunggu dalam International Youthpreneur Competition.

Persiapan dan Dukungan dari Kampus

Rouf mengungkapkan bahwa selama persiapannya untuk kompetisi, ia selalu berupaya meningkatkan kepekaan dan sikap kritis terhadap isu serta kondisi lingkungan sekitar. Selain itu, ia disiplin mencatat dan mengembangkan setiap ide yang hadir. Lingkungan yang positif, termasuk dukungan penuh dari pihak kampus dan prodi, baik dalam bentuk bimbingan maupun pendanaan, juga mendorong pencapaian Rouf. Ia merasa bersyukur karena keterlibatannya di lingkungan kampus telah memperluas relasinya. Selain itu, inspirasi juga datang dari para dosen Teknik Industri UII yang selalu siap membantu serta menyediakan ruang untuk berkembang.

prestasi rouf

Manfaat dan Harapan

Pencapaian Rouf bukan hanya menjadi investasi ilmu dan pengalaman untuk masa depan, tetapi juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-harinya. Ia merasa lebih percaya diri berkomunikasi dengan orang lain, kemampuan menulisnya meningkat, serta mampu memanfaatkan teknologi dan jurnal dengan lebih efektif. Selain itu, Rouf menjadi lebih solutif dan berempati dalam menghadapi masalah disekitar. Meskipun masih merasakan insecure, ia memilih untuk melihat emosi tersebut dari sisi positif.

“Rasa insecure dan takut pasti ada, itu penting bagi kita. Toh, kita masih manusia, itu sunnatullah. Namun, ada satu sunnatullah yang harus kita sadari, bahwa Allah tidak mungkin menciptakan kita tanpa potensi. Jadi, potensi itu jangan disia-siakan. Sampai sekarang dan hingga masa kuliahku di UII habis, aku masih memegang mimpi-mimpi itu dengan segala rasa takut dan insecure yang harus diatasi. It’s okay, all is well,” ungkap Rouf.

Rouf menyadari bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Oleh karena itu, ia bertekad memanfaatkan setiap peluang selama kuliah sebagai proses belajar. Ia berharap dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi dirinya, UII, serta lingkungan sekitar, baik sekarang maupun di masa depan. Terakhir, Rouf membagikan semangatnya kepada rekan-rekan seperjuangan, “Semangat mahasiswa hebat, just do what you want and you will be what you start today! InsyaAllah kabar baik untuk apa yang sedang kita usahakan.” tutupnya.

Syawarani Gayatri

Foto bersama dengan UMM

Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada hari Rabu (21/8).  Sebanyak 11 tamu kunjungan termasuk Ketua Program Studi Teknik Industri UMM, Ir. Shanty Kusuma Dewi ST., MT. IPM., hadir dan disambut dengan hangat oleh perwakilan Teknik Industri UII. Pertemuan berlangsung di ruang 4.04, Gedung KH Mansyur, Kampus Terpadu UII, dengan suasana penuh keakraban dan kerjasama.

Pertemuan dimulai pukul 13.00 WIB oleh Ketua Jurusan Teknik Industri UII, Bapak  Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., yang menyampaikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada para tamu kunjungan. Kemudian dilanjutkan sesi penyampaian materi, terkait kurikulum berbasis MBKM dan OBE, Akreditasi Nasional dan Internasional serta Pengembangan Laboratorium.

“Untuk laboratorium kita punya enam, ya. Jadi ada ERP, ada sistem manufaktur. Kemudian ada simulasi industri, ergonomi, IPO yaitu perancangan organisasi, dan ada data mining,” ungkap Pak Imam terkait materi pengembangan laboratorium.

Kunjungan UMM

Setelah sesi penyampaian materi, dilanjutkan sesi diskusi yang melibatkan sejumlah partisipan, termasuk dosen perwakilan Teknik Industri UII serta tamu kunjungan.  Mengakhiri sesi diskusi dan penyampaian materi, kegiatan berlanjut dengan pertukaran cinderamata antara perwakilan kedua universitas sebagai simbol kenang-kenangan. Setelahnya, perwakilan dosen Teknik Industri UII mengajak para peserta kunjungan untuk berkeliling, menunjukan keenam laboratorium dan fasilitas yang bernaung dalam jurusan Teknik Industri. Rangkaian kunjungan studi banding kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.

Syawarani Gayatri

Pada Jum’at (16/07) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan diskusi terkait kebutuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Sleman. Kegiatan ini menjadi langkah awal pembentukan Akademi UMKM oleh Jurusan Teknik Industri UII dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Sleman.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, Kepala Disperindag, Dra. Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih, Penyuluh Ahli Madya dari Disperindag Sleman Herry Murthala, Wakil Dekan Dr. Ir. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc., IPU., serta Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P. 

Dalam sambutannya, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. mengatakan “Kami (TI FTI UII) akan membantu bapak-ibu dalam mengembangkan bisnis apa pun yang perlu dibantu. Nanti juga, dapat dibantu oleh mahasiswa.” Beliau berharap diskusi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui UMKM maupun IKM wilayah Sleman.

Diskusi ini melibatkan 50 perwakilan UMKM dan IKM dari berbagai sektor yang terbagi dalam delapan kelompok FGD. Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII mendampingi setiap kelompok, memberikan arahan dan pendampingan untuk mengembangkan usaha. Kemudian, Perwakilan UMKM dan IKM akan menyampaikan masalah serta pelatihan yang mereka butuhkan.

Elanjati Worldailmi, S.T., M.Sc., dosen TI FTI UII mengatakan “Jadi ini, cikal bakal dan langkah awal dengan menjalin rekanan dulu dengan Disperindag. Kita memetakan dengan cara mengundang dan memanggil  IKM dan UMKM di area Sleman. dan di cluster perbidang dengan dosen yang dampingi.” lebih lanjut beliau menerangkan bahwa semua permasalahan akan ditindaklanjuti dengan pemberian pelatihan yang diperlukan.

Jurusan Teknik Industri FTI UII membentuk Akademi UMKM untuk memberikan dukungan konkret bagi UMKM dan IKM di Sleman. Program ini bertujuan membantu UMKM dan IKM berkembang melalui pendampingan berkelanjutan dari akademisi. Oleh karena itu,  Jurusan juga bekerja sama dengan Disperindag Sleman untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. 

Dra. Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan “Jadi, pemerintah bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mendampingi para pelaku UMKM Kabupaten Sleman agar mereka lebih berdaya saing. Sehingga pendampingan apa sih yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.” Lebih lanjut, beliau menyatakan harapannya terkait UMKM Kabupaten Sleman untuk dapat terus konsisten menjalankan Usahanya.

Herry Murthala menyampaikan bahwa diskusi hari ini sangat bermanfaat bagi pelaku IKM dalam meningkatkan kolaborasi antara Rumah Kreatif Sleman dan Jurusan Teknik Industri FTI UII untuk menggali permasalahan dan mencari solusinya. Beliau berharap pertemuan ini dapat mendorong sinergi antara pelaku IKM dan Jurusan Teknik Industri FTI UII dalam riset dan pendampingan, khususnya dalam pengembangan produk.

Kemudian, adapun Ilham perwakilan IKM dari Zatra mengatakan kesannya, bahwa diskusi ini cukup informatif dan berbobot dengan menceritakan profil usaha dan kendala apa saja yang dihadapi. Beliau pun berharap UMKM lainnya dapat memiliki kesempatan yang sama.

Diskusi Pendampingan UMKM

Akademi UMKM ini menjadi langkah strategis untuk memetakan dan mengembangkan potensi UMKM dan IKM di Sleman, dengan fokus pada peningkatan kompetensi serta daya saing para pelaku usaha di tingkat regional maupun nasional. Selanjutnya, diskusi diakhiri dengan sesi foto bersama.

Rani Novalentina

Program Studi Teknik Industri FTI UII kembali menyelenggarakan National Monthly Webinar pada Jumat (02/08). Mengusung tema “Desain Produk Sirkular: Prinsip dan Kemajuan Terkini,” webinar nasional keempat ini menghadirkan Sri Indrawati, S.T., M.Eng., sebagai narasumber. Webinar berfokus pada pembahasan prinsip dan karakteristik desain produk sirkular untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Sebanyak 62 partisipan, termasuk akademisi Teknik Industri UII dan masyarakat umum, mengikuti kegiatan ini secara daring melalui Zoom Meeting. MC, Nada Putri Fauziyah membuka rangkaian webinar pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, moderator, Sayyidah Maulidatul Afraah, S.T., M.T., memberikan pengantar singkat dengan membacakan CV narasumber sebelum memasuki sesi materi.

Dalam presentasinya, Sri Indrawati menjelaskan bahwa konsep ekonomi sirkular muncul sebagai respons terhadap berbagai masalah yang muncul dari konsep “take, make, dispose” pada ekonomi linear. Permasalahan ini mendorong berkembangnya pemikiran mengenai ekonomi sirkular, yaitu sebuah model ekonomi yang menawarkan pendekatan lebih bijaksana dan berkelanjutan dengan meminimalkan konsumsi dan memaksimalkan penggunaan ulang sumber daya. 

“Dengan cara ini, kita dapat memastikan generasi mendatang masih memiliki akses terhadap kekayaan sumber daya yang sama,” ujarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa ekonomi sirkular mengubah paradigma ekonomi menjadi “make, use, recycle.”

Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa Circular Product Design merujuk pada perancangan produk yang dapat terus beroperasi dalam siklus tertutup. Hal ini bertujuan memperpanjang siklus hidup produk dengan meminimalkan limbah dan mengembalikan bahan baku serta komponen ke dalam sistem sebagai sumber daya baru. Produk dikatakan sebagai produk sirkular jika dapat mempertahankan value-nya sepanjang siklus hidup serta memenuhi karakteristik, seperti reusable, recyclable, remanufactured, refurbished, atau termasuk recycled product. Contoh produk sirkular yang telah ada di masyarakat meliputi produk tanpa kemasan, stasiun pengisian ulang, dan MUD Jeans, merek fashion yang menjual jeans dengan 40% bahannya berasal dari limbah kain jeans.

Circular Product Design

Sebagai penutup, Beliau menyampaikan bahwa penelitian mengenai produk sirkular akan terus berkembang, mengingat tiga strategi utama produk sirkular—slowing, closing, dan narrowing—dapat meningkatkan potensi tercapainya SDGs. Pengembangan inovasi produk sirkular perlu dilanjutkan untuk membuka peluang ekonomi serta mencapai masa depan yang berkelanjutan dan lebih baik. Beliau berharap prinsip produk sirkular tidak hanya berkembang dalam teori, tetapi juga dalam praktik. Moderator mengakhiri webinar dengan sesi tanya jawab yang membahas seputar produk sirkular yang sudah ada dalam masyarakat.

 Syawarani Gayatri

Nada Putri Fauziyah, mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (TI UII), meraih penghargaan Best Student Paper dalam ajang International Conference on Green Technology and Sustainable Development (GTSD) 2024 oleh HCMC University of Technology and Education sebagai penyelenggara pada 25-26 Juli 2024 di Thu Duc City, Ho Chi Minh City, Vietnam. Dalam konferensi bergengsi ini, Nada menyusun paper bersama teman lainnya, Mutia Putri Gaisani, Prita Nurkhalisa, dan Roaida Yanti dengan judul “Understanding Consumer Behavior and Market Segmentation using Non-Hierarchical Clustering Method: A Case Study of Café Culturehead in Yogyakarta” yang mengangkat tema Data Management and Machine Learning, salah satu dari 35 tema yang tersedia dalam konferensi tersebut.

Persiapan Nada

Untuk mempersiapkan presentasinya, Nada membutuhkan waktu sekitar dua bulan. “Saya mulai menyusun dan mengirimkan paper sejak bulan Mei dan pada bulan Juni saya mendapat notifikasi acceptance untuk berkesempatan presentasi di HCMC University of Technology and Education,” ujar Nada. Terdapat dua mode dalam melaksanakan presentasi, yaitu offline pada 25 Juli dan online pada 26 Juli. Ia memilih untuk melakukan presentasi secara offline pada 25 Juli dan berhasil membawa pulang penghargaan Best Student Paper pada malam yang sama.

Persiapan untuk konferensi ini tidaklah mudah. “Karena aku pingin banget ikut kompetisi atau kegiatan yang berbau international, aku mencoba buat tanya-tanya ke Pak Qurtubi yang merupakan salah satu dosen TI UII. Di sana aku dikasih beberapa pilihan conference internasional, dan jatuhlah pada pilihan GTSD 2024. Terus di situ aku sama Mutia dan Prita nyusun paper bareng” ujarnya. Setelah melalui berbagai kendala, Nada mendapat dukungan dari teman-teman, keluarga, dan para alumni, termasuk Yanti selaku alumni Teknik Industri 2019 yang menjadi co-author keempat dan ikut mendampinginya ke Vietnam.

Pesan Nada untuk Mahasiswa Lainnya

Best Student Paper

Kemudian, Nada juga memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti lomba serupa. “Kesempatan tidak datang dua kali. Jika diberikan waktu dan kemampuan untuk mengikuti dan mencoba pengalaman baru, why not? Jangan pernah takut untuk mencoba dan totalitas tanpa batas untuk mengharumkan nama baik UII dari Prodi Teknik Industri” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya tidak merasa minder dengan kemampuan diri dan untuk selalu berusaha mencapai impian. Nada Putri Fauziyah telah membawa nama baik UII dan prodi Teknik Industri ke kancah internasional. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing ke tingkat global.

Rani Novalentina

Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) baru-baru ini mengadakan diskusi pada (6/7) dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan perubahan kurikulum. Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, memimpin diskusi ini bersama Ketua Tim Kurikulum, Dr. Harwati, S.T., M.T., dan anggota tim yaitu Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. dan Danang Setiawan, S.T., M.T. Ketua IKATI (Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri) UII, Agham Satria Pristiwaji serta beberapa alumni juga turut hadir memberikan masukan.

“Kami berpikir jika lulusan kami akan digunakan untuk industri. Oleh karena itu, diperlukan masukan dari industri,” kata Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo. 

Untuk itu, pertemuan dengan alumni dilakukan guna mendapatkan berbagai masukan tentang bagaimana kurikulum seharusnya didesain. Tim kurikulum telah mempersiapkan draft awal yang kemudian akan disempurnakan berdasarkan masukan dari industri dan alumni. “Profile alumni kami tidak hanya di satu sektor, seperti industri manufaktur, jasa, pemerintahan, konsultan, bahkan wirausaha,” tambah beliau. Diskusi menghadirkan semua elemen tersebut untuk memberikan masukan secara komprehensif. 

Kata Kunci Kurikulum

Berbagai masukan dari diskusi kemudian akan dirangkum menjadi kata kunci yang akan menjiwai desain mata kuliah di setiap semester. Salah satu potensi kata kunci adalah kemampuan mahasiswa menyampaikan ide secara efektif. “Mahasiswa Teknik Industri harus mampu mengintegrasikan sistem secara keseluruhan dan menyampaikan ide integrasi tersebut dengan baik,” ungkap beliau. Oleh karena itu, kurikulum ke depan mungkin akan lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan ide melalui presentasi yang dinilai juga dari media yang digunakan. 

Potensi kata kunci selanjutnya adalah masukan tentang pentingnya kemampuan IT, khususnya penguasaan Microsoft Excel. Oleh karena itu, kami merencanakan Mata Kuliah Pilihan (MKP) baru yaitu Spreadsheet Modelling. “Pemodelan kasus-kasus industri menggunakan Excel. Bagaimana memahami kasus, mana parameter mana variabel keputusan, dan menggunakan tools Excel,” jelas beliau.

Program Studi Teknik Industri UII berharap dapat menghasilkan kurikulum yang relevan, adaptif, dan memberikan nilai tambah bagi semua pihak terkait.

Salwa Nur Rahma

Program Studi Doktor Rekayasa Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia berkolaborasi dengan PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar internasional pada (24/7). Kegiatan tersebut mengusung tema “Effective Strategies for Increasing Road Traffic Awareness and Reducing Accidents in Yogyakarta” guna meningkatkan keselamatan berkendara. Acara dibuka Amel Aminuddin selaku MC yang dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi oleh Pardiya, S.T. Ketua Program Studi Program Doktor Rekayasa Industri, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P, berharap acara yang berlangsung secara online itu dapat berkontribusi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat. “Output dari kegiatan ini adalah rumusan akademis yang strategis untuk mensosialisasikan keselamatan lalu lintas sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran pengendara dan pejalan kaki Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan kota-kota lain Indonesia.” sampainya.

Selanjutnya, Muhammad Rizqy Abdurrahman Assyifa sebagai moderator menyapa dan mempersilakan Regy S. Wijaya., S.Kom., MMSI., AMII., Kepala PT Jasa Raharja cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia untuk menyampaikan Keynote Speech mengenai statistik kecelakaan lalu lintas Yogyakarta, seperti jumlah kejadian, korban meninggal, dan luka-luka sebagai pembuka sesi webinar internasional pagi hari itu. “Rata-rata korban laka setiap harinya di Yogya ini adalah 19 orang dan korban meninggal rata-rata 1 orang korban setiap harinya.” ucapnya.

Budaya Lalu Lintas Negara Berbagai Belahan Dunia

Taiwan

Kemudian, memasuki sesi kedua, yakni sesi keynote yang disampaikan oleh beberapa speaker dari berbagai belahan dunia dengan moderator Rurry Patradhiani. Fietyata Yudha, S.Kom., M.Kom., yang berasal dari National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan menjelaskan mengenai sistem lalu lintas di Taiwan yang berkaitan dengan peraturan, jenis kendaraan, serta bagaimana penegakan hukum di sana. “Saat kamu mengendarai sepeda dan ada pejalan kaki yang akan melewati penyeberangan, maka kamu harus menunggu pejalan kaki menyeberang terlebih dahulu.” jelasnya. Maka dari itu, seorang pengendara harus selalu memprioritaskan pejalan kaki saat berada di jalanan.

Florida

Sesudahnya, speaker kedua, Rian Adam Rajagede, S.Kom., M.Cs., dari University of Central Florida, USA menceritakan bagaimana budaya berkendara di Florida yang sangat menekankan dua aturan penting, yakni berhenti di persimpangan dan menghormati pengemudi lain di jalan. Hampir setiap persimpangan ada rambu berhenti dan pengendara wajib memelankan kendaraan hingga berhenti, bukan hanya memperlambat laju kendaraannya. Hal tersebut juga berlaku meskipun terdapat persimpangan yang tak memiliki rambu, “Apabila tidak ada rambu untuk berhenti, aturan default masih berlaku. Jadi, kamu harus berhenti sebelum memasuki persimpangan.” ujarnya.

Australia

Pada kesempatan itu, Ir. Muhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc., IPM dari University of Wollongong, Australia yang juga turut memberi pengalaman mengenai budaya lalu lintas negara tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah ingin mewujudkan strategi transportasi New South Wales, Australia bertujuan untuk mencapai nol fatalitas dan cedera serius pada tahun 2050. “Kami memiliki target Vision Zero untuk tahun 2050, yaitu kecepatan yang aman, batasan untuk area speeding, mempromosikan perilaku yang aman, dan juga sistem yang aman.” tuturnya.

Norwegia

Setelahnya lanjut pada materi oleh Ir. Andrie Pasca Hendradewa, S.T., M.T., IPM dari Norwegian University of Science and Technology, Norwegia yang menuturkan bahwa tantangan terbesar negara tersebut bukan pada jumlah penduduk, melainkan cuaca atau musim dingin karena salju sangat mengganggu lalu lintas. Salju jalanan sangat berbahaya bagi pengendara sehingga pemerintah selalu berupaya dengan pembersihan dan pemberian garam untuk menjaga keamanan jalan. Selain itu, para penduduk sana juga menggunakan ban khusus agar tidak tergelincir saat berkendara. “Jadi, biasanya orang harus mengganti ban mereka ke jenis ban musim dingin yang memiliki banyak paku.” urainya.

Jepang

Sementara itu, Galang Prihadi Mahardhika, S.Kom., M.Kom., dari Ibaraki University, Jepang mengutarakan mengenai 3Es atau Traffic Safety System. “Jadi sebagai informasi, 3Es adalah singkatan dari engineering, enforcement, dan education, salah satu dari beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan keselamatan lalu lintas.” ucapnya. Contoh dari penerapan engineering bisa berupa perbaikan jalan, enforcement berupa pemberian sanksi bagi pelanggar lalu lintas, dan education yang berupa kampanye keselamatan jalan raya.

Kemudian, keynote speaker terakhir, Ir. Ahmad Padhil, ST., MT., IPM.,ASEAN Eng dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia yang menyampaikan mengenai cara-cara untuk menghindari kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut bermula dengan mengidentifikasi faktor penyebab insiden yang terjadi, seperti lack of regulations, lack of facilities, lack of awareness, dan terutama lack of compliance. “Apabila seseorang memiliki kesadaran tetapi tidak patuh, adanya regulasi, adanya fasilitas, itu tidak akan bekerja. Kepatuhan lalu lintas mengacu pada tindakan mengikuti peraturan lalu lintas dan peraturan yang telah ditetapkan oleh otoritas terkait.” ujar beliau.

Drowsiness Detector for Driving Safety

Sesi terakhir adalah penjelasan penelitian Zainudin Zukhri, S.T., MIT dan Kholid Haryono, S.T., M.Kom., dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia mengenai pembuatan detektor kantuk karena banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat microsleep. Implementasi teknologi deteksi mengantuk dan peraturan lalu lintas yang mendukung dapat membantu mengurangi kecelakaan di jalan raya. “Terdapat 4 harapan dari alat detektor kantuk. Pertama, memperingatkan pengemudi tentang rasa kantuk dan risiko tidur mikro, membantu menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan, memberikan kesempatan kepada pengemudi lain untuk menghindari tabrakan, dan memaksa drivers untuk mengambil tindakan terbaik.” jelas beliau. Sesudahnya, kegiatan tanya jawab dengan seluruh speaker merupakan sesi untuk merampungkan acara webinar internasional mengenai peningkatan kesadaran dan keselamatan berkendara itu.

Audiamara Vinka