Tag Archive for: ikati

Yogyakarta, 26 Juni 2025 — Alumni Teknik Industri (TI), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII) memberikan impact dari pengalaman berharga mereka. Melalui Reuni Akbar Jurusan Teknik Industri, IKATI merancang Talkshow yang menghadirkan empat narasumber. Dengan mengusung tema “Dari Kita (Alumni) untuk Kita (Alumni & Mahasiswa) dengan harapan alumni dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa TI FTI UII. Acara ini terlaksana di ruang Audiovisual gedung K.H. Mas Mansur, FTI UII. Kegiatan ini juga sebagai bentuk pembekalan calon wisudawan periode Juni 2025.

Pembuka

Rangga Pamungkas dan Zahwa Putri Aghniya sebagai Master of Ceremony membuka acara pada pukul 08.00 WIB. Acara hari pertama rangkaian Reuni Akbar ini menghadirkan Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. sebagai perwakilan Jurusan TI untuk memberikan sambutan. Selanjutnya, pembukaan oleh Ketua Pelaksana acara Digdoyo Oktapriandi, S.T, M.T, CIPM.

Pemaparan materi akan berlangsung selama dua sesi dengan dua moderator. Moderator pertama, Nur Laily, Haryanti, S.T., M.T. akan menemani narasumber dan peserta.

Peluang Karir: Take off & Landing dalam Menaklukan Peluang Karir di Era Industry 5.0 

Pemaparan narasumber sesi pertama Talkshow 

Narasumber pertama dari alumni TI angkatan 2003, Ir. Ilham Bashirudin, S.T., IPM. Beliau saat ini menjabat sebagai President of Human Resources dari PT Krakatau Posco. Perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 2010. PT Krakatau Posco merupakan perusahaan patungan antara produsen baja terkemuka dunia, POSCO dan PT Krakatau Steel.

Kemudian, Ia menjelaskan bahwa Teknik Industri lahir sebagai jurusan yang berfokus menyelesaikan masalah dari berbagai sisi. Penyelesaian TI dapat melalui pendekatan psikologi, ekonomi, dan tentunya lingkup industri. Ilham juga memberikan analogi “memasak air panas” yang terjadi sebab-akibat. Namun, dalam TI harus mencari sebab-akibat yang bisa saja tidak umum.

Hal tersebut akan berguna dalam aplikasi pada lingkungan kerja. Permasalahan yang tidak terpikirkan dapat muncul kapan saja, sehingga lulusan TI nantinya harus bisa mengendalikan masalah yang timbul. Ilham mengatakan hal ini merupakan peluang dan tidak perlu merasa takut terhadap masalah yang timbul.

“Kalau masuk kubangan itu jangan hanya dapat kotornya (masalah) saja. Tapi, pastikan juga dapat lele (untung)” Sebutnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan insight tentang dunia profesional, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari kontribusi alumni untuk membekali adik tingkatnya dalam menapaki karier.

Selanjutnya, Aditya Cahya Ramdani, S.T., alumni angkatan 2013 yang kini berkarir di PT Kawan Lama Group dengan jabatan Continuous Improvement & Culture Management Analyst. Beliau membawakan topik seputar kesiapan karier dalam dunia kerja melalui pendekatan yang ringan dan interaktif.

Aditya memulai dengan permainan berhitung sederhana yang menyiratkan pentingnya memahami pola dalam dunia profesional.

“Sama seperti permainan, dunia kerja juga punya pola. Yang bukan akan tergantikan oleh AI, melainkan yang tidak mampu beradaptasi dan memanfaatkannya,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa dalam proses rekrutmen, perusahaan tidak hanya mencari kandidat dengan kemampuan teknis, tetapi juga yang sesuai dengan budaya kerja mereka. Aditya memberikan wawasan tentang pentingnya culture fit, teknik wawancara dengan metode STAR (Situation, Task, Action, Result), serta memahami karakteristik DISC dalam forum diskusi kelompok.

Sukses Berkarya: Yang Muda Untuk Berkarya

Memasuki sesi kedua, Putri Dwi Annisa S.T., yang merupakan dosen sekaligus alumni TI angkatan 2010. Beliau memandu sesi kedua bersama narasumber alumni TI dengan prestasi gemilang lainnya.

Narasumber ketiga, Galih Febianto, S.T., alumni angkatan 2008 yang kini terkenal sebagai founder dari Resmi Pangan Indonesia, yang mencangkup Serabine Indonesia, Miesyapi, dan Kopi Resmi. Mengawali sesinya, Galih membuka topik “Bagaimana Kalau Tidak Tau Mau Kemana?” Ia menceritakan fase ketika menunggu wisuda dengan pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya, seperti “Ingin jadi apa?”, “Bagaimana setelah wisuda?”, hingga mempertanyakan jalan hidupnya.

Kemudian, ia membagikan cara menguraikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Langkah pertama adalah fokus “membuang apa yang harus dibuang” dan kedua fokus “tidak ingin jadi apa“. Galih berpendapat bahwa apa yang kita bisa dan orang lain tidak bisa merupakan bagian dari panggilan hidup. Berdasarkan pendapatnya, panggilan hidup bisa berupa skill yang dari setiap manusia.

“Saya yakin jika saya selalu melakukan yang saya sukai secara konsisten, mungkin 3-4 tahun ga ada uangnya. Tapi jika saya ahli pada bidang itu, uang yang mendatangi saya.” ungkap Galih.

Dengan hanya menyukai sesuatu tidak akan mendatangkan uang, tapi menjadi ahli dari sana dapat mendatangkan uang.

Sesi kedua berakhir dengan narasumber keempat, Akbar Daffa Raharja, S.T., alumni angkatan 2017. Akbar Daffa merupakan founder dari Akar Kreasi Nuswantara. Ia kini mengelola tiga lini usaha berbasis riset dan teknologi: Akar Nusantara, Agronesia, dan brand FnB Tuti Fruity. Beliau juga merupakan Chief Technical Officer PT Agronesia Multi Resources.

Akbar memaparkan tentang pentingnya riset, kolaborasi, dan crystal clear vision dalam membangun bisnis. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara agraris, namun minim dukungan teknologi dan kebijakan.

Selanjutnya, sesi tanya jawab menutupi acara kali ini. Peserta terlihat antusias menggali perspektif baru baik dari dunia industri maupun wirausaha. Acara ini memberi inspirasi dan menggambarkan secara nyata dunia pasca-kampus yang akan para lulusan Teknik Industri UII hadapi.

Take the risk. Karena bisa jadi ide yang kamu tunda, besok akan orang lain,” tutup Akbar dengan penuh semangat.

Penutup

Pada akhir acara, panitia menyerahkan cinderamata sebagai bentuk apresiasi kepada keempat narasumber. Sesi foto bersama seluruh peserta, moderator, dan alumni menjadi penanda berakhirnya acara secara resmi.

Talkshow kali ini menjadi pembuka rangkaian Reuni Akbar IKATI 2025 yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Lebih dari sekadar nostalgia alumni, acara ini menjadi ajang transfer pengalaman, memperkuat jejaring, dan membangun sinergi berkelanjutan antara alumni dan civitas akademika Teknik Industri UII.

Rani Novalentina

Industrial Engineering Study Program of Universitas Islam Indonesia (UII) recently held a discussion on (6/7) with various stakeholders to formulate curriculum changes. The Head of the Undergraduate Program, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, led the discussion with the Head of the Curriculum Team, Dr. Harwati, S.T., M.T., and team members Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. and Danang Setiawan, S.T., M.T.. Chairman of IKATI (Industrial Engineering Alumni Family Association) UII, Agham Satria Pristiwaji and several alumni were also present to provide input.

“We think that our graduates will be used for industry. Therefore, we need input from the industry,” said Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo. 

For this reason, a meeting with alumni was held to get various inputs on how the curriculum should be designed. The curriculum team has prepared an initial draft which will then be refined based on input from industry and alumni. “Our alumni profile is not only in one sector, such as the manufacturing industry, services, government, consultants, and even entrepreneurs,” he added. The discussion brought together all these elements to provide comprehensive input. 

Curriculum Keywords

Various inputs from the discussion will then be summarized into keywords that will animate the course design in each semester. One of the potential keywords is the ability of students to convey ideas effectively. “Industrial Engineering students must be able to integrate the system as a whole and convey the integration idea well,” he said. Therefore, the future curriculum may provide more opportunities for students to convey ideas through presentations that are also assessed from the media used. 

The next potential keyword was feedback on the importance of IT skills, especially mastery of Microsoft Excel. Therefore, we are planning a new elective course, Spreadsheet Modeling. “Modeling industrial cases using Excel. How to understand cases, which parameters are decision variables, and use Excel tools,” he explained.

UII Industrial Engineering Study Program hopes to produce a curriculum that is relevant, adaptive, and provides added value to all related parties.

Salwa Nur Rahma

Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) baru-baru ini mengadakan diskusi pada (6/7) dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan perubahan kurikulum. Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, memimpin diskusi ini bersama Ketua Tim Kurikulum, Dr. Harwati, S.T., M.T., dan anggota tim yaitu Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. dan Danang Setiawan, S.T., M.T. Ketua IKATI (Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri) UII, Agham Satria Pristiwaji serta beberapa alumni juga turut hadir memberikan masukan.

“Kami berpikir jika lulusan kami akan digunakan untuk industri. Oleh karena itu, diperlukan masukan dari industri,” kata Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo. 

Untuk itu, pertemuan dengan alumni dilakukan guna mendapatkan berbagai masukan tentang bagaimana kurikulum seharusnya didesain. Tim kurikulum telah mempersiapkan draft awal yang kemudian akan disempurnakan berdasarkan masukan dari industri dan alumni. “Profile alumni kami tidak hanya di satu sektor, seperti industri manufaktur, jasa, pemerintahan, konsultan, bahkan wirausaha,” tambah beliau. Diskusi menghadirkan semua elemen tersebut untuk memberikan masukan secara komprehensif. 

Kata Kunci Kurikulum

Berbagai masukan dari diskusi kemudian akan dirangkum menjadi kata kunci yang akan menjiwai desain mata kuliah di setiap semester. Salah satu potensi kata kunci adalah kemampuan mahasiswa menyampaikan ide secara efektif. “Mahasiswa Teknik Industri harus mampu mengintegrasikan sistem secara keseluruhan dan menyampaikan ide integrasi tersebut dengan baik,” ungkap beliau. Oleh karena itu, kurikulum ke depan mungkin akan lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan ide melalui presentasi yang dinilai juga dari media yang digunakan. 

Potensi kata kunci selanjutnya adalah masukan tentang pentingnya kemampuan IT, khususnya penguasaan Microsoft Excel. Oleh karena itu, kami merencanakan Mata Kuliah Pilihan (MKP) baru yaitu Spreadsheet Modelling. “Pemodelan kasus-kasus industri menggunakan Excel. Bagaimana memahami kasus, mana parameter mana variabel keputusan, dan menggunakan tools Excel,” jelas beliau.

Program Studi Teknik Industri UII berharap dapat menghasilkan kurikulum yang relevan, adaptif, dan memberikan nilai tambah bagi semua pihak terkait.

Salwa Nur Rahma

Assalammualaikum Wr. Wb

Selamat datang Mahasiswa Baru Teknik Industri UII. Selamat, kalian adalah orang-orang terpilih yang akan berproses menjadi cendekia muda, pemimpin muda, dan orang-orang hebat yang berkarakter kuat.

Sebelum kalian memulai kuliah, ada acara penting nih, yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru. Yaitu acara penjelasan akademik yg akan menjelaskan seluk beluk proses akademik di jenjang S1, International Program, fast track, dan peluang karir Teknik Industri.

Acara tersebut akan dilaksanakan pada

Sebelum mengikuti acara tersebut, silakan isi formulir berikut link http://bit.ly/MabaTIUII2020

Untuk Tata Tertib Acara dan Virtual Background Zoom bisa di download disini 

Selamat bergabung dan tetap semangat..

Wassalammualaikum Wr. Wb.

NB :

  • Download Buku Panduan Akademik Teknik Industri Reguler disini
  • Download Buku Panduan International Program disini

Assalamu’alaikum wr wb.

Salam IKATI !

Sudah lama kita tidak berjumpa,
bahkan mungkin kita sudah lupa cara menyapa.
Kenangan yang dulu pernah kita cipta bersama,
apakah akan kunjung luntur jika tidak bersua?

Mari kita hadir dan menguatkan silaturahim dalam “Halal Bihalal Online IKATI UII” yang insyaaAllah akan dilaksanakan secara virtual pada:
🗓 hari, tanggal : Ahad, 31 Mei 2020
⏰ waktu : 10.00 – 12.00 WIB
💻 aplikasi : Zoom
📝 registrasi : bit.ly/ikati-hbo

Kawanku, mungkin ini salah satu media,
mungkin ini adalah solusi saat ini untuk tatap-muka.
Berjumpa sosok-sosok melalui dunia maya
dengan yang telah berkontribusi menjadikan diri lebih dewasa.

Mari kita jadikan momentum ini sebagai penawar rindu,
setelah sekian lama tak kunjung menatap wajahmu 😊

Fastabiqul khayr 😇
Wassalamu’alaikum wr. wb.