Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia ( DRI UII) sukses mengadakan sharing session perdana pada Sabtu (24/08). Menghadirkan Ketua Himpunan Mahasiswa DRI UII, Dr (cand). Ir. Ahmad Padhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., sebagai narasumber, kegiatan sharing session ini membahas seputar Tips & Trik Kuliah S3 di Program Doktor Rekayasa Industri FTI UII. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting dengan 28 partisipan di dalamnya.

Sharing session dimulai pada pukul 09:00 WIB oleh MC yang menyapa peserta dengan hangat. Kemudian kegiatan memasuki agenda utama yaitu penyampaian materi. Dalam presentasinya, beliau mengulas berbagai aspek terkait skema dan kehidupan perkuliahan S3 di DRI FTI UII, mulai dari kurikulum, jumlah SKS, hingga aktivitas yang ada.

“Secara target dan sistem di UII, pada program Doktor Rekayasa Industri, mata kuliah dipecah menjadi kegiatan-kegiatan progres yang akan kita lakukan. Tahapan ini berlangsung dari awal hingga menuju selesai yaitu semester 6,“ ungkap beliau membuka pembahasan mengenai alur perkuliahan.

Sharing Session: Tips dan Trik Kuliah S3

Lebih lanjut beliau mengulik sistem perkuliahan S3 di DRI FTI UII yang memberikan banyak manfaat bagi mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah sistem kehadiran yang terintegrasi dengan UII Connect sehingga mahasiswa dapat memenuhi kewajiban akademis tanpa perlu selalu hadir secara fisik di kampus. Hal ini memberikan keleluasaan dan dukungan bagi mahasiswa yang memiliki keterikatan struktural maupun tanggung jawab lain selama masa perkuliahan. Sebagai tambahan, terdapat fasilitas residensial kampus yang dapat digunakan oleh mahasiswa S3. DRI FTI UII juga aktif menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba, webinar internasional, serta kegiatan kolaboratif lainnya bersama pihak eksternal.

“Nah, selain itu, kalau di DRI alhamdulillah kegiatannya lumayan banyak Bapak-Ibu. Padahal kita ini kerjanya secara daring, tapi sekali ke Jogja, kegiatan itu bisa secara produktif dilakukan dengan maksimal,” ujar beliau.

Memasuki sesi tanya jawab, Ahmad Padhil yang merupakan mahasiswa DRI FTI UII angkatan pertama ini membagikan tips perkuliahan dengan menjawab pertanyaan dari rekan-rekan akademisi yang hadir. Kegiatan siang itu ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.

Syawarani Gayatri

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam 11th Industrial Engineering Conference 2024 (11th IDEC 2024) pada (25/7). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) ini mengangkat tema “Percepatan Making Indonesia 4.0: Transformasi Keinsinyuran dalam Era Revolusi Industri Terkini”.

Best Paper Topik Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Tim pertama terdiri dari asisten Laboratorium DSKE. Tim ini beranggotakan Lulu Riesta Nugroho, kemudian Ridho Muzaik Ramadhan, Zahara Intan Wigathie, dan Felix Rasyada Rafif. Mereka berhasil meraih penghargaan Best Paper untuk topik Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Paper dengan judul “Analisis Ergonomi dan Redesign Halte Bus Trans Jogja dengan Metode RULA dan Antropometri” berhasil menarik perhatian dewan juri sehingga mengantarkan mengantarkan mereka pada prestasi tersebut. Bimbingan dari dosen Ibu Amaria Dila, Ibu Ratih Dianingtyas, dan Pak Chancard turut berperan besar dalam kesuksesan ini.

Lulu Riesta menyampaikan bahwa persiapan lomba sudah dimulai jauh sebelum pendaftaran dibuka, sehingga timnya sudah memiliki bahan yang matang. “Alhamdulillah lancar, seru sih, nambah pengalaman juga,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa konferensi ini memberinya kesempatan untuk terbiasa tampil di depan umum dan memperkaya pengalaman publikasi.

Best Paper Topik Sistem Logistik dan Bisnis

Prestasi kedua diraih oleh tim yang beranggotakan asisten laboratorium Data Mining. Mereka yaitu Fajra Aqila Adesti, Sastyaviani Irami P, Ar Royyan Utama T, Nisrina Faiza Mufid, dan Samaya Dhiya Salindri. Paper mereka yang berjudul “Analisis Perilaku Belanja dan Pengelompokan Pelanggan di Toko Ritel ABC Menggunakan Metode Clustering” berhasil mendapatkan penghargaan Best Paper untuk topik Sistem Logistik dan Bisnis. Tim ini juga mendapatkan bimbingan dari dosen yang berpengalaman, yang membantu mereka menyempurnakan paper hingga berhasil meraih penghargaan tersebut.

Menurut Royyan, konferensi ini sangat menarik karena mereka mendapatkan banyak wawasan baru mengenai dinamika perindustrian di Indonesia dari berbagai sudut pandang. Hal ini semakin membulatkan tekad mereka untuk berkontribusi dalam dunia industri di masa depan. Mereka juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya agar tidak takut mencoba dan terus berusaha untuk meraih prestasi. “Tetap semangat, tulislah paper mu dengan segenap niat. Tulislah seakan-akan menulis adalah passion-mu,” ujar Royyan.

Salwa Nur Rahma

Foto bersama dengan UMM

Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada hari Rabu (21/8).  Sebanyak 11 tamu kunjungan termasuk Ketua Program Studi Teknik Industri UMM, Ir. Shanty Kusuma Dewi ST., MT. IPM., hadir dan disambut dengan hangat oleh perwakilan Teknik Industri UII. Pertemuan berlangsung di ruang 4.04, Gedung KH Mansyur, Kampus Terpadu UII, dengan suasana penuh keakraban dan kerjasama.

Pertemuan dimulai pukul 13.00 WIB oleh Ketua Jurusan Teknik Industri UII, Bapak  Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., yang menyampaikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada para tamu kunjungan. Kemudian dilanjutkan sesi penyampaian materi, terkait kurikulum berbasis MBKM dan OBE, Akreditasi Nasional dan Internasional serta Pengembangan Laboratorium.

“Untuk laboratorium kita punya enam, ya. Jadi ada ERP, ada sistem manufaktur. Kemudian ada simulasi industri, ergonomi, IPO yaitu perancangan organisasi, dan ada data mining,” ungkap Pak Imam terkait materi pengembangan laboratorium.

Kunjungan UMM

Setelah sesi penyampaian materi, dilanjutkan sesi diskusi yang melibatkan sejumlah partisipan, termasuk dosen perwakilan Teknik Industri UII serta tamu kunjungan.  Mengakhiri sesi diskusi dan penyampaian materi, kegiatan berlanjut dengan pertukaran cinderamata antara perwakilan kedua universitas sebagai simbol kenang-kenangan. Setelahnya, perwakilan dosen Teknik Industri UII mengajak para peserta kunjungan untuk berkeliling, menunjukan keenam laboratorium dan fasilitas yang bernaung dalam jurusan Teknik Industri. Rangkaian kunjungan studi banding kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.

Syawarani Gayatri

Pada Jum’at (16/07) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan diskusi terkait kebutuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Sleman. Kegiatan ini menjadi langkah awal pembentukan Akademi UMKM oleh Jurusan Teknik Industri UII dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Sleman.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, Kepala Disperindag, Dra. Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih, Penyuluh Ahli Madya dari Disperindag Sleman Herry Murthala, Wakil Dekan Dr. Ir. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc., IPU., serta Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P. 

Dalam sambutannya, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. mengatakan “Kami (TI FTI UII) akan membantu bapak-ibu dalam mengembangkan bisnis apa pun yang perlu dibantu. Nanti juga, dapat dibantu oleh mahasiswa.” Beliau berharap diskusi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui UMKM maupun IKM wilayah Sleman.

Diskusi ini melibatkan 50 perwakilan UMKM dan IKM dari berbagai sektor yang terbagi dalam delapan kelompok FGD. Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII mendampingi setiap kelompok, memberikan arahan dan pendampingan untuk mengembangkan usaha. Kemudian, Perwakilan UMKM dan IKM akan menyampaikan masalah serta pelatihan yang mereka butuhkan.

Elanjati Worldailmi, S.T., M.Sc., dosen TI FTI UII mengatakan “Jadi ini, cikal bakal dan langkah awal dengan menjalin rekanan dulu dengan Disperindag. Kita memetakan dengan cara mengundang dan memanggil  IKM dan UMKM di area Sleman. dan di cluster perbidang dengan dosen yang dampingi.” lebih lanjut beliau menerangkan bahwa semua permasalahan akan ditindaklanjuti dengan pemberian pelatihan yang diperlukan.

Jurusan Teknik Industri FTI UII membentuk Akademi UMKM untuk memberikan dukungan konkret bagi UMKM dan IKM di Sleman. Program ini bertujuan membantu UMKM dan IKM berkembang melalui pendampingan berkelanjutan dari akademisi. Oleh karena itu,  Jurusan juga bekerja sama dengan Disperindag Sleman untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. 

Dra. Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan “Jadi, pemerintah bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mendampingi para pelaku UMKM Kabupaten Sleman agar mereka lebih berdaya saing. Sehingga pendampingan apa sih yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.” Lebih lanjut, beliau menyatakan harapannya terkait UMKM Kabupaten Sleman untuk dapat terus konsisten menjalankan Usahanya.

Herry Murthala menyampaikan bahwa diskusi hari ini sangat bermanfaat bagi pelaku IKM dalam meningkatkan kolaborasi antara Rumah Kreatif Sleman dan Jurusan Teknik Industri FTI UII untuk menggali permasalahan dan mencari solusinya. Beliau berharap pertemuan ini dapat mendorong sinergi antara pelaku IKM dan Jurusan Teknik Industri FTI UII dalam riset dan pendampingan, khususnya dalam pengembangan produk.

Kemudian, adapun Ilham perwakilan IKM dari Zatra mengatakan kesannya, bahwa diskusi ini cukup informatif dan berbobot dengan menceritakan profil usaha dan kendala apa saja yang dihadapi. Beliau pun berharap UMKM lainnya dapat memiliki kesempatan yang sama.

Diskusi Pendampingan UMKM

Akademi UMKM ini menjadi langkah strategis untuk memetakan dan mengembangkan potensi UMKM dan IKM di Sleman, dengan fokus pada peningkatan kompetensi serta daya saing para pelaku usaha di tingkat regional maupun nasional. Selanjutnya, diskusi diakhiri dengan sesi foto bersama.

Rani Novalentina

Program Studi Teknik Industri FTI UII kembali menyelenggarakan National Monthly Webinar pada Jumat (02/08). Mengusung tema “Desain Produk Sirkular: Prinsip dan Kemajuan Terkini,” webinar nasional keempat ini menghadirkan Sri Indrawati, S.T., M.Eng., sebagai narasumber. Webinar berfokus pada pembahasan prinsip dan karakteristik desain produk sirkular untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Sebanyak 62 partisipan, termasuk akademisi Teknik Industri UII dan masyarakat umum, mengikuti kegiatan ini secara daring melalui Zoom Meeting. MC, Nada Putri Fauziyah membuka rangkaian webinar pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, moderator, Sayyidah Maulidatul Afraah, S.T., M.T., memberikan pengantar singkat dengan membacakan CV narasumber sebelum memasuki sesi materi.

Dalam presentasinya, Sri Indrawati menjelaskan bahwa konsep ekonomi sirkular muncul sebagai respons terhadap berbagai masalah yang muncul dari konsep “take, make, dispose” pada ekonomi linear. Permasalahan ini mendorong berkembangnya pemikiran mengenai ekonomi sirkular, yaitu sebuah model ekonomi yang menawarkan pendekatan lebih bijaksana dan berkelanjutan dengan meminimalkan konsumsi dan memaksimalkan penggunaan ulang sumber daya. 

“Dengan cara ini, kita dapat memastikan generasi mendatang masih memiliki akses terhadap kekayaan sumber daya yang sama,” ujarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa ekonomi sirkular mengubah paradigma ekonomi menjadi “make, use, recycle.”

Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa Circular Product Design merujuk pada perancangan produk yang dapat terus beroperasi dalam siklus tertutup. Hal ini bertujuan memperpanjang siklus hidup produk dengan meminimalkan limbah dan mengembalikan bahan baku serta komponen ke dalam sistem sebagai sumber daya baru. Produk dikatakan sebagai produk sirkular jika dapat mempertahankan value-nya sepanjang siklus hidup serta memenuhi karakteristik, seperti reusable, recyclable, remanufactured, refurbished, atau termasuk recycled product. Contoh produk sirkular yang telah ada di masyarakat meliputi produk tanpa kemasan, stasiun pengisian ulang, dan MUD Jeans, merek fashion yang menjual jeans dengan 40% bahannya berasal dari limbah kain jeans.

Circular Product Design

Sebagai penutup, Beliau menyampaikan bahwa penelitian mengenai produk sirkular akan terus berkembang, mengingat tiga strategi utama produk sirkular—slowing, closing, dan narrowing—dapat meningkatkan potensi tercapainya SDGs. Pengembangan inovasi produk sirkular perlu dilanjutkan untuk membuka peluang ekonomi serta mencapai masa depan yang berkelanjutan dan lebih baik. Beliau berharap prinsip produk sirkular tidak hanya berkembang dalam teori, tetapi juga dalam praktik. Moderator mengakhiri webinar dengan sesi tanya jawab yang membahas seputar produk sirkular yang sudah ada dalam masyarakat.

 Syawarani Gayatri

Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) baru-baru ini mengadakan diskusi pada (6/7) dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan perubahan kurikulum. Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, memimpin diskusi ini bersama Ketua Tim Kurikulum, Dr. Harwati, S.T., M.T., dan anggota tim yaitu Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. dan Danang Setiawan, S.T., M.T. Ketua IKATI (Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri) UII, Agham Satria Pristiwaji serta beberapa alumni juga turut hadir memberikan masukan.

“Kami berpikir jika lulusan kami akan digunakan untuk industri. Oleh karena itu, diperlukan masukan dari industri,” kata Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo. 

Untuk itu, pertemuan dengan alumni dilakukan guna mendapatkan berbagai masukan tentang bagaimana kurikulum seharusnya didesain. Tim kurikulum telah mempersiapkan draft awal yang kemudian akan disempurnakan berdasarkan masukan dari industri dan alumni. “Profile alumni kami tidak hanya di satu sektor, seperti industri manufaktur, jasa, pemerintahan, konsultan, bahkan wirausaha,” tambah beliau. Diskusi menghadirkan semua elemen tersebut untuk memberikan masukan secara komprehensif. 

Kata Kunci Kurikulum

Berbagai masukan dari diskusi kemudian akan dirangkum menjadi kata kunci yang akan menjiwai desain mata kuliah di setiap semester. Salah satu potensi kata kunci adalah kemampuan mahasiswa menyampaikan ide secara efektif. “Mahasiswa Teknik Industri harus mampu mengintegrasikan sistem secara keseluruhan dan menyampaikan ide integrasi tersebut dengan baik,” ungkap beliau. Oleh karena itu, kurikulum ke depan mungkin akan lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan ide melalui presentasi yang dinilai juga dari media yang digunakan. 

Potensi kata kunci selanjutnya adalah masukan tentang pentingnya kemampuan IT, khususnya penguasaan Microsoft Excel. Oleh karena itu, kami merencanakan Mata Kuliah Pilihan (MKP) baru yaitu Spreadsheet Modelling. “Pemodelan kasus-kasus industri menggunakan Excel. Bagaimana memahami kasus, mana parameter mana variabel keputusan, dan menggunakan tools Excel,” jelas beliau.

Program Studi Teknik Industri UII berharap dapat menghasilkan kurikulum yang relevan, adaptif, dan memberikan nilai tambah bagi semua pihak terkait.

Salwa Nur Rahma

Program Studi Doktor Rekayasa Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia berkolaborasi dengan PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar internasional pada (24/7). Kegiatan tersebut mengusung tema “Effective Strategies for Increasing Road Traffic Awareness and Reducing Accidents in Yogyakarta” guna meningkatkan keselamatan berkendara. Acara dibuka Amel Aminuddin selaku MC yang dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi oleh Pardiya, S.T. Ketua Program Studi Program Doktor Rekayasa Industri, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P, berharap acara yang berlangsung secara online itu dapat berkontribusi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat. “Output dari kegiatan ini adalah rumusan akademis yang strategis untuk mensosialisasikan keselamatan lalu lintas sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran pengendara dan pejalan kaki Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan kota-kota lain Indonesia.” sampainya.

Selanjutnya, Muhammad Rizqy Abdurrahman Assyifa sebagai moderator menyapa dan mempersilakan Regy S. Wijaya., S.Kom., MMSI., AMII., Kepala PT Jasa Raharja cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia untuk menyampaikan Keynote Speech mengenai statistik kecelakaan lalu lintas Yogyakarta, seperti jumlah kejadian, korban meninggal, dan luka-luka sebagai pembuka sesi webinar internasional pagi hari itu. “Rata-rata korban laka setiap harinya di Yogya ini adalah 19 orang dan korban meninggal rata-rata 1 orang korban setiap harinya.” ucapnya.

Budaya Lalu Lintas Negara Berbagai Belahan Dunia

Taiwan

Kemudian, memasuki sesi kedua, yakni sesi keynote yang disampaikan oleh beberapa speaker dari berbagai belahan dunia dengan moderator Rurry Patradhiani. Fietyata Yudha, S.Kom., M.Kom., yang berasal dari National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan menjelaskan mengenai sistem lalu lintas di Taiwan yang berkaitan dengan peraturan, jenis kendaraan, serta bagaimana penegakan hukum di sana. “Saat kamu mengendarai sepeda dan ada pejalan kaki yang akan melewati penyeberangan, maka kamu harus menunggu pejalan kaki menyeberang terlebih dahulu.” jelasnya. Maka dari itu, seorang pengendara harus selalu memprioritaskan pejalan kaki saat berada di jalanan.

Florida

Sesudahnya, speaker kedua, Rian Adam Rajagede, S.Kom., M.Cs., dari University of Central Florida, USA menceritakan bagaimana budaya berkendara di Florida yang sangat menekankan dua aturan penting, yakni berhenti di persimpangan dan menghormati pengemudi lain di jalan. Hampir setiap persimpangan ada rambu berhenti dan pengendara wajib memelankan kendaraan hingga berhenti, bukan hanya memperlambat laju kendaraannya. Hal tersebut juga berlaku meskipun terdapat persimpangan yang tak memiliki rambu, “Apabila tidak ada rambu untuk berhenti, aturan default masih berlaku. Jadi, kamu harus berhenti sebelum memasuki persimpangan.” ujarnya.

Australia

Pada kesempatan itu, Ir. Muhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc., IPM dari University of Wollongong, Australia yang juga turut memberi pengalaman mengenai budaya lalu lintas negara tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah ingin mewujudkan strategi transportasi New South Wales, Australia bertujuan untuk mencapai nol fatalitas dan cedera serius pada tahun 2050. “Kami memiliki target Vision Zero untuk tahun 2050, yaitu kecepatan yang aman, batasan untuk area speeding, mempromosikan perilaku yang aman, dan juga sistem yang aman.” tuturnya.

Norwegia

Setelahnya lanjut pada materi oleh Ir. Andrie Pasca Hendradewa, S.T., M.T., IPM dari Norwegian University of Science and Technology, Norwegia yang menuturkan bahwa tantangan terbesar negara tersebut bukan pada jumlah penduduk, melainkan cuaca atau musim dingin karena salju sangat mengganggu lalu lintas. Salju jalanan sangat berbahaya bagi pengendara sehingga pemerintah selalu berupaya dengan pembersihan dan pemberian garam untuk menjaga keamanan jalan. Selain itu, para penduduk sana juga menggunakan ban khusus agar tidak tergelincir saat berkendara. “Jadi, biasanya orang harus mengganti ban mereka ke jenis ban musim dingin yang memiliki banyak paku.” urainya.

Jepang

Sementara itu, Galang Prihadi Mahardhika, S.Kom., M.Kom., dari Ibaraki University, Jepang mengutarakan mengenai 3Es atau Traffic Safety System. “Jadi sebagai informasi, 3Es adalah singkatan dari engineering, enforcement, dan education, salah satu dari beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan keselamatan lalu lintas.” ucapnya. Contoh dari penerapan engineering bisa berupa perbaikan jalan, enforcement berupa pemberian sanksi bagi pelanggar lalu lintas, dan education yang berupa kampanye keselamatan jalan raya.

Kemudian, keynote speaker terakhir, Ir. Ahmad Padhil, ST., MT., IPM.,ASEAN Eng dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia yang menyampaikan mengenai cara-cara untuk menghindari kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut bermula dengan mengidentifikasi faktor penyebab insiden yang terjadi, seperti lack of regulations, lack of facilities, lack of awareness, dan terutama lack of compliance. “Apabila seseorang memiliki kesadaran tetapi tidak patuh, adanya regulasi, adanya fasilitas, itu tidak akan bekerja. Kepatuhan lalu lintas mengacu pada tindakan mengikuti peraturan lalu lintas dan peraturan yang telah ditetapkan oleh otoritas terkait.” ujar beliau.

Drowsiness Detector for Driving Safety

Sesi terakhir adalah penjelasan penelitian Zainudin Zukhri, S.T., MIT dan Kholid Haryono, S.T., M.Kom., dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia mengenai pembuatan detektor kantuk karena banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat microsleep. Implementasi teknologi deteksi mengantuk dan peraturan lalu lintas yang mendukung dapat membantu mengurangi kecelakaan di jalan raya. “Terdapat 4 harapan dari alat detektor kantuk. Pertama, memperingatkan pengemudi tentang rasa kantuk dan risiko tidur mikro, membantu menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan, memberikan kesempatan kepada pengemudi lain untuk menghindari tabrakan, dan memaksa drivers untuk mengambil tindakan terbaik.” jelas beliau. Sesudahnya, kegiatan tanya jawab dengan seluruh speaker merupakan sesi untuk merampungkan acara webinar internasional mengenai peningkatan kesadaran dan keselamatan berkendara itu.

Audiamara Vinka

Dalam rangka mempersiapkan fresh graduate memasuki dunia kerja, Program Studi Teknik Industri UII kembali melaksanakan agenda pembekalan calon wisudawan. Acara bertemakan “Step Towards a Successful Career in the Digital Age” tersebut terlaksana di Ruang Learning Space 2 FTI UII pada Rabu (24/7).

Anggun Galuh selaku MC membuka kegiatan pada pagi hari tersebut dengan melafadzkan basmalah dan membaca susunan acara. Kemudian, acara berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UII secara bersama-sama. Selanjutnya, terdapat sambutan oleh Ketua Program Studi Program Sarjana Teknik Industri UII, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. Beliau berharap waktu tunggu wisudawan Teknik Industri UII untuk mendapat pekerjaan pertama tidak lebih dari tiga bulan. 

“Ini adalah program terakhir yang diberikan oleh prodi.  Untuk bisa mencari kerja, kita perlu terlihat baik oleh para calon ‘pengguna kita’. Oleh karena itu, kita akan mendengar sharing dari alumni kita mengenai apa yang perlu dipersiapkan,” ujar beliau. 

Lebih lanjut, acara masuk ke sesi penyampaian materi. MC memulai jalannya sesi ini dengan memperkenalkan CV pembicara. Adhi Krisyasuda, S.T. yang merupakan alumni Teknik Industri UII menjadi pembicara pada acara pagi hari tersebut. Sekarang, beliau merupakan Direktur di PT Ebliethos Digital Indonesia.

Beliau menyampaikan beberapa tips untuk memulai karir bagi para fresh graduate. Pertama, pemanfaatan teknologi, untuk memperluas jaringan profesional dan mengakses peluang karir. Kedua, kerja fleksibel, memungkinkan untuk mengatur waktu sendiri sesuai dengan minat untuk membangun portofolio. Ketiga, keterlibatan dan kolaborasi, mencari tempat berkarir yang memberikan ruang untuk menampung ide-ide baru dan inovasi. Keempat, pendidikan berkelanjutan, mencari tempat berkarir yang mendukung pengembangan diri dan menyediakan ruang untuk belajar. Kelima, work life balance, yaitu kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan tanggung jawabnya dalam pekerjaan, kebutuhan pribadi, dan kebutuhan spiritual.

Setelah itu, terdapat penyampaian materi kedua oleh Walid Jumlad S.Psi., M.Psi., Psikolog. dari Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni UII. Beliau menyampaikan terkait bagaimana wisudawan bisa bersiap menghadapi dunia kerja. Dalam hal ini, adaptasi sangat penting untuk mengasah keterampilan dalam memenuhi kriteria perusahaan. Hal tersebut dapat dimulai dengan membuat CV yang menarik. Setelah itu, peserta pembekalan diajak untuk melakukan latihan interview dengan narasumber.

Terakhir, sesi foto bersama dengan narasumber menjadi penutup kegiatan pembekalan wisuda siang hari itu.

Berikut merupakan daftar calon wisudawan pada Wisuda Periode VI Tahun Akademik 2023/2024:

117522049Muhammad Hasby Aditya Pradana
217522059Nindya Niti Salma
317522137Aldhey Wahyu Pratama
417522198Ananta Wikrama Adi Purwaka
517522208Muhamad Umar
617522244Moh. Abyan Zakly
717522254Febiyanto Wibowo
818522043Muhammad Abid Sutisna
918522237Nabila Arista
1019522001Muzaki Akbar Adjie Puntodewo
1119522042Rillo Pambudi
1219522051Belinda Eko Wati
1319522071Rizki Agung Wibowo
1419522075Laundra Rasyadan Pratomo
1519522210Fauzil Fikri
1619522252Muhammad Rauful Mu'afiq
1719522305Ginayuh Sigit
1819522318Kinan Wira Prastha
1919522324Nuraisyah Shafira Meilina
2019522350Muhammad Tri Rahffi
2119522396Najla Tya Luqyana
2220522025Zahra Aulia Sadtomo
2320522028Isnain Ramadhan Kadafi Solihin
2420522044Meitarisha Viandrina
2520522055Amelia Evita Alam
2620522074Berliana Frisca Azzahra
2720522162Rafly Putra Dwitama
2820522165Ayu Najla Syahirah
2920522172Muhammad Taufiq Alhaj
3020522203Veni Alvionita
3120522259Muhamad Risyad Nur Hikmal
3220522262Kurniawan Widya Wardana
3320522267Muhammad Abdul Ghoffar Lahindra
3420522289Asshyifa Muthi'a Syafira
3520522306Putri Callista Rahma
3620522314Agri Nugraha
3720522338Daffa Elvira Ariellistiany
3820522351Aghniya Salsabila
3920522353Hario Seno
4020522355Ardhini Ramadhani Yusri
4120522360Fadhil Adita Ramadhan
4220522364Fadhillah Fikri
4320522370Devina Inayah Iryani
4420522373Aura Afika Ghayatri

Opening Seminar

Ragam seminar “UII Talk Series” kembali hadir pada Senin (15/07) di ruang Teatrikal, Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, UII. Direktorat Kemitraan atau Kantor Urusan Internasional UII bekerja sama dengan PT. Pamapersada Nusantara sebagai narasumber dalam seminar yang dibagi menjadi tiga sesi. Wakil Rektor bidang Kemitraan & Kewirausahaan Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., turut hadir dalam pembukaan seminar ini. PT. Pamapersada membawa narasumber dari bidang Recruitment & Selection Head, Hendra Maraden, S.Psi., dan bidang Recruitment & Selection Analyst, Arika Zulfitri Karim, S. Psi., yang membahas topik Menjaga Produktivitas Kerja di Tengah Tantangan Modern Dunia Industri Tambang. Adapun dosen dari Program Studi Teknik Industri Ir. Bambang Suratno, MT., ST., Ph.D., yang akan mengulas perspektif akademis mengenai peningkatan produktivitas dengan Seven Tools and New Seven Tools. Kegiatan ini mengundang mahasiswa UII sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan memperluas jaringan profesional.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan Rani Septyani sebagai MC dan Putri Dwi Annisa, S.T, M.Sc., selaku moderator. Dibuka dengan pembacaan ayat Al-Qur’an oleh Muhammad Arsil Arsor dari Program Studi Ahwal Syakhsiyah, penayangan profilisasi PT. Pamapersada Nusantara, sekaligus kata sambutan dari Ir. Wiryono Raharjo. Dalam sambutannya, beliau mengharapkan mahasiswa UII dapat menguatkan jaringan alumni, “Saya kira, ini menjadi prospek adek-adek sekalian ke depan untuk masuk ke dunia ini. Karna terutama dari Teknologi Industri (FTI), ya. Saya kira bisa banyak diskusi, tapi mudah-mudahan bisa menjadi awal yang baik bagi kerjasama Universitas Islam Indonesia dengan PT. Pamapersada dan mudah-mudahan di antara para peserta bisa nyantol kesana, sehingga bisa menguatkan jaringan alumni UII di dunia pertambangan.” ucapnya. Selanjutnya, penyerahan cinderamata dan dokumentasi bersama peserta.

Sesi 1: Building Culture to Increase Productivity in Mining Contractor Industry Challenges

 

Pada sesi satu, Hendra Maraden, S.Psi., akan memaparkan materi Building Culture to Increase Productivity in Mining Contractor Industry Challenges. Dalam bidang pertambangan, perusahaan ini telah menjadi kontraktor pertambangan produksi terbesar di dunia yang menghasilkan lebih dari satu milyar BCM (Bank Cubic Meter). Dengan semakin meningkatnya prospek perusahaan ini menjadikan PT. Pamapersada lebih selektif dalam pengelolaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan sistem perusahaan.  Menyadari bahwa manusia datang dan pergi, perusahaan membangun sistem yang telah terintegrasi, “Untuk menjadi sebuah perusahaan besar, selain people, kita harus mempunyai sistem yang kuat. Harus disistematisasi karena orang datang dan pergi, tapi sistem harus tetap berjalan.” ujarnya. Untuk meningkatkan produktivitas karyawannya, perusahaan melakukan digitalisasi, yaitu PAMA Integrated System yang menyediakan kebutuhan pekerja.

Dengan begitu, PT. Pamapersada Nusantara membuktikan produktivitasnya dengan melangkah maju dari yang sebelumnya hanya bisnis rental alat berat menjadi kontraktor tambang yang telah terintegrasi dengan berbagai titik operasi. Tidak hanya dari segi sistem yang ditingkatkan, namun perusahan tersebut juga membuka ruang untuk karyawan dapat berkembang, seperti mengadakan club hobi dan menerima saran membangun untuk perusahaan.

Sesi 2: Alur Proses Rekrutmen Pada Perusahaan Tambang

Pembahasan Produktivitas Kerja

Selanjutnya, Arika Zulfitri Karim, S.Psi., dari bidang Recruitment & Selection Analyst, menjelaskan alur proses rekrutmen di PT. Pamapersada Nusantara. Perusahaan ini mendukung karyawannya untuk bekerja secara produktif dan inovatif dengan sinergi antara karyawan dan manajemen. Dengan jumlah karyawan mencapai 30 ribu, perusahaan terus meningkatkan fungsi-fungsinya. Tim rekrutmen aktif mencari bibit terbaik untuk mempertahankan nilai perusahaan. “Nah, sebelum pada akhirnya insan PAMA ini produktif, pasti awal mulanya kita mencari orang-orang yang DNA-nya sama dengan PAMA. Maka dari itu, kami rekrutmen sendirilah yang pada akhirnya harus mencari orang-orang yang seperti itu dimana kami mempunyai kriteria sendiri-sendiri” ujarnya. 

Beliau juga menyarankan calon pelamar untuk memahami esensi perusahaan sebelum melamar. Arika menjelaskan bahwa alur proses melamar di PT. Pamapersada berbeda untuk D3 dan S1, serta menyebutkan persiapan dan kualifikasi yang dibutuhkan pelamar.

Sesi 3: Seven Tools and New Seven Tools

Kemudian, Ir. Bambang Suratno, MT., ST., Ph.D., selaku dosen dari Program Studi Teknik Industri mengulas perspektif akademis mengenai peningkatan produktivitas dengan Seven Tools and New Seven Tools. Digitalisasi yang diusung  PT. Pamapersada Nusantara memerlukan konsep tools pendukung dalam menganalisis data-data terkait. Seven Tools merupakan perlengkapan statistis yang digunakan untuk memecahkan masalah pekerjaan dan mengusahakan perbaikan hasil dan proses kerja yang biasanya dibutuhkan. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa dengan memahami seven tools dapat membantu menyesuaikan alat mana yang tepat untuk ide dalam pemecahan masalah. Lalu ada New Seven Tools yang umumnya digunakan untuk manajemen kantor, seperti menganalisis risiko pada perusahaan.

Beliau mengatakan bahwa kedua metode ini saling melengkapi, ”Jadi, kedua Seven Tools saling tu melengkapi yang awalnya (Old Seven Tools) dipakai lebih kepada produksi yang berkaitan dengan data numerik. Kalo yang new (New Seven Tools) ke permasalahan manajemen ke atas” Paparnya.  Lebih lanjut, dijelaskan dalam penggunaannya Seven Tools terbaru digunakan pada awal penelitian, kemudian dicari data numeriknya menggunakan Seven Tools yang lama. 

Sesi ketiga berakhir setelah tanya jawab singkat dari peserta kepada narasumber dan dilanjutkan penutupan seminar seri ini oleh MC. Dari pertemuan ini, harapannya dapat meningkatkan produktivitas mahasiswa UII, serta menambah wawasan peserta dan membantu mempersiapkan diri ke lingkungan kerja yang lebih baik.

Rani Novalentina