Pertemuan dalam rangka memulai diskusi guna mendelegasikan kolaborasi event pada tahun kedelapan kerja sama antara Fakultas Teknologi Industri UII dengan PT Yamaha Musical Product Indonesia dan PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia berlangsung pada (7/11) yang bertempat di Ruang 04.04, Lantai 4, Gedung KH Mas Mansur FTI UII. Acara tersebut terselenggara secara hybrid dengan 7 perwakilan dari Yamaha yang menghadiri acara secara luring.

Muchamad Sugarindra, S.T., M.T.I., sebagai MC membuka acara inisiasi pada pagi hari tersebut. Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, menyambut dengan senang hati dan penuh dukungan mengenai seluruh rangkaian kegiatan yang akan dijalankan bersama. Beliau mengenalkan 6 jurusan yang ada di FTI UII agar dapat mempraktikan kloning kerja sama antara kedua belah pihak.

Briljan Gazalba sebagai Direktur PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia memberi sambutan dengan menyinggung bahwa setiap berjalannya industri pasti memiliki batasan masing-masing mulai dari man, machine, method, material, dan lain sebagainya. Beliau menyampaikan bahwa, “Saya merasa ada gap. Kementerian Perindustrian berusaha membawa bangsa ini maju, tetapi antar industri lupa dengan calon pengisi industri, mahasiswanya, sehingga industri sekali maju, maju banget.” ujarnya.

Selanjutnya, sesi diskusi membicarakan kolaborasi kegiatan dimulai dengan penjelasan fokus studi pada masing-masing jurusan. Teknik Industri lebih menekankan pada bidang SAP dan manajemen Supply Chain dalam rangka peningkatan produktivitas dengan mereduksi waste sehingga mengurangi cost produksi. Kemudian, Teknik Mesin yang berfokus pada Manufactur Control dan Design Improvement Computer dengan saling belajar antara pengajar maupun mahasiswa universitas dengan praktisi industri.

Untuk Teknik Elektro berkonsentrasi pada telekomunikasi dan biomedis dengan riset pengembangan untuk menyempurnakan produk bersama mitra. Sedangkan, untuk Teknik Kimia lebih mengutamakan dalam hal evaluasi efisiensi penggunaan energi, advance material yang ramah lingkungan, dan bidang pangan & obat.

UII dengan PT Yamaha Music Group akan melaksanakan asosiasi bersama dengan 4 bentuk kerja sama, yakni program magang, praktisi mengajar, join research dosen juga mahasiswa, dan benchmarking antara universitas ke Yamaha maupun Yamaha ke universitas. Agenda lebih lanjut adalah kuliah tamu dengan tajuk “Kaizen dalam Peningkatan Produktivitas” dan kunjungan ke laboratorium yang ada di FTI UII.

Audiamara Vinka

Dosen Teknik Industri Universitas Islam Indonesia melaksanakan pelatihan keterampilan komunikasi psikologis bersama Astadaya Consulting pada Senin hingga Selasa (23-24/10) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dosen terhadap aspek psikologis dan kesehatan mental mahasiswa.

Pelatihan ini dibuka oleh Bapak Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri, yang menyampaikan harapannya bahwa agenda ini akan memberikan manfaat bagi para dosen dalam memahami dan membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan selama perkuliahan. Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kondisi psikologis mahasiswa.

Pelatihan ini dimulai dengan beberapa permainan kelompok yang menyenangkan, sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami perspektif mahasiswa. Menurut kesimpulan dari pemateri Bapak Muhammad Hidayat, S.Psi., M.Psi, bahwa sebagai praktik terbaik, daripada menghakimi, lebih baik mencari tahu terlebih dahulu latar belakang yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan. Tujuannya adalah agar kita dapat memberikan bantuan psikologis yang lebih baik kepada mahasiswa.

Selanjutnya, para dosen juga menerima materi mengenai sosiometri, sebuah metode untuk mengukur perasaan individu dengan cara memberikan persentase perasaan mereka. Pendekatan ini membantu peserta mengenali dan memahami lebih baik perasaan mereka sendiri, sekaligus membangun rasa empati dan toleransi di antara mereka. Hal tersebut harapannya dapat diterapkan dalam memahami perasaan para mahasiswanya.

Kemudian, para dosen terlibat dalam sesi Coaching Point of You, sebuah pendekatan yang menggunakan kartu-kartu khusus berisi gambar, kata-kata, dan pertanyaan yang dirancang untuk merangsang refleksi dan pemahaman diri. Dalam sesi ini, dosen mengambil kartu-kartu yang telah disiapkan dan membukanya dengan ekspresi yang spontan. Ini membantu mereka merenungkan isu-isu pribadi atau profesional, serta memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

Hypnosis In Teaching, menjadi pembuka untuk kegiatan hari kedua. Konsep hypnosis in teaching adalah penggunaan hipnosis atau hipnoterapi dalam proses pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Teknik hipnosis digunakan untuk memfasilitasi pemahaman, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan konsentrasi dalam konteks pembelajaran.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan hipnosis harus selalu dilakukan oleh para profesional terlatih dan bersifat sukarela. Melalui pemahaman konsep ini, para dosen diingatkan akan pentingnya kompetensi dan komunikasi dalam konteks pendidikan.

Lebih lanjut, sesi acara Hypnosis In Teaching yang dibawakan oleh Bayu Satriyo Wicaksono, S.E., M. Psi., menegaskan bahwa terdapat sebuah figur otoritas yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Figur otoritas ini dapat membawa sisi positif maupun negatif. Misalnya seorang siswa yang aktif dalam konotasi negatif, seperti aktif tawuran. Kemungkinan siswa tersebut mengerti bahwa tawuran adalah sesuatu yang buruk, tetapi ia tetap melakukannya karena merasa yang dapat menerima dirinya hanyalah teman-teman tawurannya itu. Jadi, teman yang terlibat tawuran merupakan sebuah figur otoritas yang mempengaruhi tingkah laku siswa tersebut.

Lalu, sesi acara Therapeutic Communication diawali dengan permainan menyangkut komunikasi yang fungsinya dapat mereduksi konflik dan situasi negatif sehingga hubungan yang baik pun terjalin, terlebih untuk dosen dengan mahasiswa. Penggunaan metode Sandwich Feedback Method (SFM) dalam komunikasi ini berfungsi untuk memberi feedback yang membangun pada seseorang secara sopan dan tidak menyakiti hati.

Selain itu, implementasi dari Sign of Trust juga dapat dilakukan oleh dosen saat mengajar di kelas. Sign of Trust ini merupakan tanda-tanda kepercayaan terhadap seseorang yang telah dikenali. Tanda kepercayaan ini akan terlihat ketika mahasiswa selalu memperhatikan dan mengikuti arah gerakan dosen saat mengajarkan materi dengan mata yang berbinar-binar.

Selama pelatihan berlangsung, antusiasme para dosen sangat terasa. Pelatihan ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mendukung kesejahteraan mahasiswa dan kualitas pembelajaran di Teknik Industri Universitas Islam Indonesia.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima anjangsana dari Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang dihadiri oleh Ketua Program Studi S1 Teknik Industri sendiri, Nunung Agus Firmansyah, S.T., M.T., dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) oleh Muhammad Qurthuby, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, beserta Satriardi, S.T., M.Eng., pada (7/10). Agenda tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 Gedung KH Mas Mansur.

Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UII didampingi Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng. selaku Sekretaris Program Studi Program Sarjana, Ira Promasanti Rachmadewi, Ir., M.Eng. selaku Sekretaris Program Studi Program Internasional, Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. sebagai Ketua Program Studi Program Magister, serta Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc. sebagai Manajer Administrasi Keilmuan.

Tak hanya itu, Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Sistem Manufaktur Terintegrasi, Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Data Mining, Elanjati Worldailmi, ST, MSc sebagai Kepala Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri, Danang Setiawan, S.T., M.T. sebagai Kepala Laboratorium Enterprise Resource Planning, dan Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. sebagai Kepala Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Organisasi turut berpartisipasi dalam kunjungan tersebut.

 

Kegiatan benchmarking ini diisi dengan acara berdiskusi mengenai Kurikulum OBE dan MBKM yang terdapat di TI UII. Sejalan dengan itu, mahasiswa UII mempunyai kewajiban untuk memenuhi Satuan Kredit Partisipasi (SKP) dalam rangka mengasah dan meningkatkan soft skill yang dimiliki. Kemudian, pada MBKM mahasiswa juga dapat mengikuti banyak program yang ada, misalnya Sertifikasi atau Coaching Clinic dengan topik yang sangat update yaitu Mental Health, dan masih banyak lagi.

Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Capstone Design dari TI UII sendiri yang terdapat pada mata kuliah Perancangan Sistem Industri Terpadu (PSIT). Pada setiap pelaksanaan mata kuliah tersebut merujuk pada panduan lomba kewirausahaan maupun start-up yang nantinya dapat dikirimkan ke Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) atau bahkan ke perlombaan internasional.

Terakhir, acara dipungkasi dengan kunjungan ke seluruh laboratorium dengan pendampingan dari kepala laboratorium masing-masing.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima agenda benchmarking dari Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Udayana (UNUD). Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka menginisiasi kolaborasi guna memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan TI UNUD. Kunjungan pada (3/10) itu berlangsung di Ruang Dekanat Lantai 2 KH Mas Mansur.

Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. beserta Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng., Sekretaris Program Studi Program Sarjana, terlihat menghadiri dan menyambut perwakilan dosen dari UNUD, Dr. Anak Agung Istri Agung Sri Komaladewi, S.T., M.T.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Komaladewi bertanya mengenai penyusunan RPS yang ada di TI UII karena TI UNUD merupakan prodi yang belum lama berdiri sehingga belum dapat melakukan tracer study. “Mungkin bisa mencari TI lain atau kalau di Udayana itu kira-kira Teknik Industri akan masuk ke ranah mana.” tutur Dila.

Di samping itu, Ridwan menambahkan, “Kalau kita lihat dari falsafah keilmuannya, ya. Teknik Industri itu sebenarnya bicara manusia atau mesin, ada material. Material dengan mesin yang nggak ada manusianya itu bukan TI, tapi kalau manusia dengan mesin atau manusia dengan material itu bidangnya TI. Nah berarti dia akan berinteraksi dengan manusia, berinteraksi dengan material, atau berinteraksi dengan mesin, kira-kira value yang general apa. Kalau kita bikin value general, nampaknya akan lebih aman ketika lulusan kita mau kemana pun.” jelasnya.

Ridwan dan Dila juga menyarankan mengenai pengadaan mata kuliah pilihan, seperti Triz for Product Design karena dilihat dari lokasi, Bali merupakan tempat yang kaya akan industri kreatif sehingga Universitas Udayana dapat berkerja sama dengan UKM disana. Agenda pada pagi hari itu ditutup dengan kunjungan seluruh laboratorium TI UII sekaligus simulasi penggunaan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan saat praktikum pada Laboratorium Sistem Manufaktur Terintegrasi dan Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada (3/10). Acara digelar dalam rangka menguatkan tali persahabatan sekaligus saling tukar pikiran mengenai manajemen program magister dan doktor antar universitas. Studi banding yang diikuti oleh 43 orang rombongan itu dilaksanakan secara luring di ruang kelas 04.04, Lantai 4, Gedung KH Mas Mansur.

Kunjungan pada sore hari tersebut disambut secara langsung oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII, Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. Sejalan dengan itu, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Industri juga hadir untuk memberi sepatah dua patah kata. “Tentunya nanti mohon kita bisa saling berbagi,” ucapnya. Beliau juga mengungkapkan bahwa ITS merupakan salah satu acuan perguruan tinggi dalam pembuatan Program S3 TI UII.

Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc., Manajer Administrasi Keilmuan Program Magister, Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T, Dr. Qurtubi, S.T., M.T., serta Danang Setiawan, S.T., M.T. tampak mendampingi jalannya acara tersebut.

Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU., selaku perwakilan dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mengapresiasi karena kunjungan dari ITS diterima dengan tangan terbuka oleh TI UII. “Kemari, kita sebenarnya lebih mengarah ke silaturahmi. Kami punya banyak alumni yang berada di UII. Kami harap alumni kami bisa berperan dalam kemajuan UII sendiri,” ungkapnya.

Lalu, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. IPM, selaku Ketua Program Studi Program Magister menambahkan dengan menjelaskan berbagai fasilitas dan keunikan yang ada di UII. Salah satunya candi yang terletak di Perpustakaan Pusat UII, Gedung Moh. Hatta. Keunikan tersebut bahkan telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

Selanjutnya, terdapat sesi acara penyerahan simbolis yang diwakili oleh Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU. selaku perwakilan dari ITS dan Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. selaku perwakilan dari UII. Kemudian, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan mengunjungi laboratorium-laboratorium yang ada di TI UII.

Program Studi Teknik Industri menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk “Project Management Goes to Campus” pada (2/10). Acara tersebut merupakan sebuah kolaborasi antara Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) dengan Fakultas Teknologi Industri UII. Kegiatan yang dilangsungkan secara hybrid itu bertempat Auditorium FTI UII dan Zoom Meeting dan diikuti oleh ratusan mahasiswa.

Agenda tersebut dipandu oleh MC, Anggun Galuh Puspita Ningtyas dengan membacakan seluruh susunan acara. Kemudian, Ketua Program Studi Teknik Industri Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. membuka dengan mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan suatu momen yang sangat langka nan luar biasa berharga bagi mahasiswa.

“Seperti yang kita ketahui, landscape pendidikan di Indonesia banyak berubah, ya. Jadi mas menteri kita itu sekarang menggalakkan mahasiswa belajar di luar kampus. Itulah kenapa prodi kita pun sama, memfasilitasi sampai maksimum 20 sks untuk adik-adik sekalian belajar di luar kampus. Nah, salah satu tujuannya adalah supaya terjadi link and match, apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang terjadi di industri.”

Selanjutnya, sambutan dari perwakilan PMIIC, Raisyuli Indria, MT., PMP, PMI-ACP. Beliau menyampaikan bahwa antara PMI Indonesia Chapter dan UII telah menjalin kerja sama yang erat terkait bidang project management. Hal tersebut ditunjukkan dengan UII yang aktif menjadi partisipan dalam acara PMC (Project Management Challenge). Beliau berharap dengan adanya acara tersebut dapat memberi wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai keilmuan manajemen, seperti mengatur resources dalam project management. Sesi acara selanjutnya adalah penyerahan token penghargaan dari PMIIC untuk UII dan foto bersama para audiens.

Apa itu Manajemen Proyek?

Sesi acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Pengantar Manajemen Proyek oleh Wisnu Suryo Pratomo, MT., PMP. Beliau menerangkan definisi, faktor, manfaat, kelompok proses, dan area pengetahuan dari manajemen proyek. Beliau menekankan bahwa proyek tidak selalu berorientasi pada profit. “Proyek itu bukan cuma sekadar soal untung. Tapi apasih proyek itu? Proyek itu adalah sesuatu hal upaya yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu makanya itu sementara, ada start ada finish untuk menghasilkan sesuatu. Apakah produk, apakah itu layanan atau services, atau sesuatu yang unik.” ucapnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ada 2 hal yang pasti terjadi dalam perjalanan mengerjakan proyek, yaitu konflik dan ketidakpastian. Konflik terjadi karena banyaknya perbedaan isi kepala dari orang-orang yang terlibat dalam proyek. Ketidakpastian, misalnya cuaca, juga akan menghalangi kelancaran pergerakan proyek. Meskipun demikian, PMI telah menerbitkan PMBOK (Project Management Body of Knowledge), yaitu panduan yang memberikan kerangka kerja, prinsip-prinsip, dan praktik terbaik dalam manajemen proyek.

Sapa Lebih Dekat Project Management Institute

Bayu Waseso, S. Kom, M. Kom., selaku Board Member of Membership Department memperkenalkan PMI sebagai organisasi non-profit yang telah memiliki lebih dari 680.000 member dengan 208 negara yang tergabung di dalamnya. Saat ini PMI Indonesia Chapter sendiri telah memiliki 1.065 member dengan 3 branch yang berada di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

Beliau memberi tahu beberapa program dari PMI yang dapat diikuti, seperti Project Management Challenge (PMC), Project Management Workshops, Scheduled Trainings, dan In-House Training. Selain itu, beliau juga memperkenalkan seminar yang diberi nama Symex (Symposium and Exhibition on Project Management) yang telah secara rutin dilaksanakan. Terakhir, acara tersebut ditutup secara langsung oleh MC.

Dalam membangun perusahaan yang dapat berjalan dengan optimal sangat perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antar pekerjanya. Hal tersebut harus ditanamkan lagi pada fresh graduate. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia melaksanakan pembekalan bagi calon wisudawan pada Rabu (27/09). Acara tersebut dilakukan secara offline yang bertempat di Learning Space 2 FTI UII dan diikuti oleh 47 calon wisudawan Teknik Industri.

Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh Lulu Riesta Nugroho sebagai MC. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UII secara bersama-sama. Setelahnya, acara diteruskan dengan pelantunan kalam ilahi oleh Pardiya, S.T.

Kalimat pengantar disampaikan oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Teknik Industri Program Sarjana. Beliau merasa sangat bangga sekaligus terharu dengan lulusan-lulusan dari angkatan 2016 sampai 2019. Beliau juga berpesan agar calon wisudawan selalu bermanfaat dimanapun ia berpijak.

“Harapannya kelak ketika sudah menjadi alumni, menjadi alumni yang selalu menebar manfaat dimanapun berada. Semoga ilmunya juga berkah dan jangan lupa almamater, jaga nama baik almamater.” sampainya.

Acara pada siang hari tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Nugroho Adhi Wijaya sebagai pembekalan untuk wisudawan Teknik Industri. Beliau mengungkapkan adanya SKA (Skill, Knowledge, and Attitude) dalam dunia kerja untuk membuktikan seseorang mampu atau tidak melakukan pekerjaannya secara maksimal. Saat ini yang menjadi tantangan berat adalah bagian attitude.

“Sekali lagi teman-teman, yang selama ini saya alami di dunia HR, tantangan fresh graduate adalah berbicara masalah attitude-nya. Mereka belum siap berkomunikasi dan berkolaborasi. Kadang nih tantangannya itu dengan lintas generasi misalnya, sama orang yang generasinya tidak hanya generasi saya tapi diatas dan diatas saya lagi. Itu ada tantangannya, lho, bagaimana cara kita berkomunikasi.”

Nugroho juga memberikan tips yang bisa dilakukan oleh fresh graduate saat mencari pekerjaan, yaitu membuat target diri 1 hingga 10 tahun kedepan, membuat perencanaan dan langkah kedepan, dan membuat portfolio, relasi, dan ilmu. Kemudian ia juga memberikan tips untuk fresh graduate di dunia kerja, yaitu mengasah soft skill, membangun karakter, dan menjadi problem solver. Lalu fresh graduate harus menjadikan peluang dari situasi sulit dan menjadikan kesempatan ketika ada tantangan. Selanjutnya melakukan evaluasi dan perbaiki kualitas diri agar semakin bisa berkembang.

Pemberian apresiasi untuk peraih IPK tertinggi dilakukan oleh Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, Ph.D, IPM, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri FTI UII dengan menyerahkan plakat simbolis kepada Maulisna Ayu Ariyanti dan Khairunnisa Nurul Istiqomah yang keduanya meraih IPK 3,86 sekaligus MC memberi beberapa kalimat pungkasan yang kemudian diikuti dengan sesi foto bersama calon wisudawan, dosen, dan narasumber.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menggelar penjelasan akademik untuk mahasiswa baru angkatan 2023 pada (25/05). Acara yang berlangsung pada hari Jumat tersebut bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof Dr Sardjito dan dibuka dengan melafalkan bacaan basmalah yang dipandu oleh MC Pardiya, S.T. dan Farras Rana Pradhana, S.T.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh Ridho Muzaik Ramadhan dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Hymne UII secara bersama-sama. Kegiatan pada siang hari tersebut disambung dengan sambutan Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. Beliau menyapa, menyambut, dan memperkenalkan teknik industri kepada mahasiswa baru 2023.

“Kalau kita cek lulusan Teknik Industri itu bekerjanya bisa diberbagai macam bidang. Kita sampaikan baru saja kita juga melakukan tracer study. Jadi lulusan kita, kita tanyai lagi di mana bidang kerja mereka, ternyata menyebar ke semua sektor. Ada yang berada di pemerintahan karena itu merupakan sistem pemerintah. Ada yang bekerja di industri karena merupakan sistem industri. Ada yang bekerja di sektor jasa karena itu juga merupakan sistem jasa dan bahkan juga banyak yang berwirausaha. Nah sehingga dari sisi peluang kerja nanti setelah lulus, nampaknya Teknik Industri ini mempunyai peluang yang lebih luas dibandingkan dengan teknik lainnya,” paparnya.

Tak lupa, beliau juga memberi wejangan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada pada masa teknologi masif seperti saat ini. “Kita kuliah di era sekarang ini kan tantangannya lebih berat, ya. Sudah ada ChatGPT. ChatGPT ini seperti profesor segala bidang. Kita tanya kesehatan, dia bisa. Kita tanya masalah industri, dia pinter. Kita mau tanya masalah hukum, dia juga bisa. Oleh karena itu, adik-adik sekalian silakan nanti ketika selama kuliah, tidak hanya kuliah saja. Pengembangan diri di luar kelas menjadi kata kunci yang sangat penting untuk dilakukan,” tambahnya.

Tidak sampai disitu, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. juga memimpin sesi pengenalan staf dan dosen yang akan membersamai mahasiswa selama berkuliah di TI UII. Selanjutnya, sesi penjelasan akademik disampaikan oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Program Sarjana. Beliau menerangkan mengenai sejarah kampus, menguraikan profil lulusan, memperkenalkan berbagai macam skema kelulusan dan kerja sama, serta fasilitas yang ada di TI UII.

“Adik-adik untuk rekomendasi skema kelulusan ada beberapa jalur. Yang pertama ada.secara reguler 4 tahun, arus cepat 3,5 tahun, kemudian ada fast track. Yang ingin langsung S1 dan S2 itu bisa banget, bahkan bisa S1 dan S2 ke luar negeri. Kemudian, ada yang ingin ikut pertukaran pelajar (student exchange) atau double degree, bisa sekali, ada program IISMA. Nanti untuk magang, boleh ikut program magang dari pemerintah yang disebut dengan program merdeka atau MBKM. Atau ikut program magang mitra dari prodi S1. Bisa ke perusahaan Yamaha, ke beberapa perusahaan yang ada di Jogja dan kemudian dikonversi ke mata kuliah. Nanti bisa juga dari kegiatan wirausaha lalu menjadi salah satu program untuk technopreneurship,” jelasnya.

Sementara itu, penjelasan mengenai program fast track dijabarkan oleh Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Program Magister. Beliau mengemukakan bahwa apabila ingin sukses tidak cukup hanya berlari, tetapi berakselerasi dengan berlari lebih cepat lagi. Salah satunya dengan program fast track yang ada di TI UII. Mahasiswa dapat menempuh program S1 dan S2 hanya dalam 5 tahun.

“Jadi begini adik-adik, kalau Anda mau sukses, Anda itu harus ngerti mau kemana, tujuannya apa, bikin jalanmu sendiri, jalanin. Nah ini salah satu alternatif yang kami sampaikan adalah bagaimana ada program percepatan. Program percepatan sebelum Anda lulus S1. Dulu kan biasanya S1 selesai baru S2. Nah sekarang kita bikinkan sebuah peta jalan. Meski Anda S1 belum selesai, Anda sudah bisa kuliah S2. Dimana Anda bisa mulai kuliah S2 ketika Anda di semester 7,” terangnya.

Setelahnya, penjelasan mengenai program studi internasional diutarakan langsung oleh Sekretaris Program Studi Program Internasional, Ira Promasanti Rachmadewi, Ir., M.Eng. Beliau memperlihatkan berbagai keuntungan dan fasilitas yang diperoleh apabila bergabung dengan program internasional mulai dari kesempatan project remote job, pelatihan/course, university visit, dan juga company visit baik dalam maupun luar negeri untuk membandingkan working environmentnya.

“Lulusan kita yang 0 bulan lulus hampir 80%. Jadi belum lulus sudah dapat kerja. Pada saat kita kompetisi di dunia kerja, begitu lihat program internasional employer kita langsung tertarik. Karena apa? Satu kompetensi yang dibutuhkan di era sekarang adalah komunikasi dalam bahasa internasional karena kita sudah hidup di dunia global. Siapa yang ikut di International Program, dia akan mendapatkan international exposure,” ujarnya.

Acara diteruskan dengan sesi tanya-jawab bersama para dosen yang telah menjelaskan materinya. Beberapa mahasiswa dengan antusias menanyakan terkait biaya perpindahan dari program reguler ke internasional, tahapan dan kriteria agar dapat mengikuti program fast track, daftar universitas luar negeri yang bekerja sama dengan TI UII, sampai kemungkinan untuk mengikuti skema kelulusan lebih dari satu. Setelah seluruh pertannyaan terjawab, acara tersebut dirampungkan dengan yel-yel dan melafalkan bacaan tahmid secara bersama-sama.

Pada tanggal 5 Juni – 1 Agustus 2023, telah dilaksanakan kegiatan magang mahasiswa Teknik Industri UII di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, tepatnya di Organization Design and Human Capital Planning Department. Selama kegiatan magang, mahasiswa melakukan berbagai tugas yang diberikan seperti membantu dalam proses jobdesc updating, SAP Authorization Cataloging, Pembuatan Lean Canvas terkait Learning Management System (LMS), Work Place Design, dan mengikuti rapat internal di departemen. Kegiatan magang tersebut memberikan dampak yang sangat positif khususnya bagi mahasiswa teknik industri, di mana selain menambah wawasan, Kegiatan tersebut juga mampu memberikan gambaran terkait implementasi keilmuan teknik industri terhadap dunia kerja secara nyata. magang ini diakhiri dengan penyusunan laporan magang dan presentasi yang berisi hasil pengamatan dan evaluasi selama kegiatan magang tersebut.

game simulation ti uii

Program Studi Teknik Industri Program Internasional berkolaborasi bersama Inchainge Netherland, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), dan Industri Lokal & UMKM melaksanakan program Summer Course 2023 secara daring pada (03/08). Program pelatihan ini diikuti oleh 16 mahasiswa dengan tujuan mempelajari business game simulation pada supply chain senyata mungkin.

Pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh Danang Setiawan, S.T., M.T. dan Putri Dwi Annisa, S. T., M.Sc., menggunakan website Inchainge dengan fitur The Fresh Connection. The Fresh Connection atau The Ultimate Value Chain Experience merupakan game simulasi bisnis berbasis web inovatif yang melibatkan peserta dalam mengoperasikan sebuah perusahaan virtual.

Cara kerja dari simulasi tersebut dengan membangun tim yang terdiri dari 4 peserta yang harus mengembalikan kinerja perusahaan yang menurun agar dapat berjalan secepat dan seefisien mungkin. Setiap keputusan yang diambil oleh masing-masing peserta akan berdampak pada keseluruhan bisnis dan value chain.

Pelaksanaan simulation game tersebut dipecah menjadi 6 ronde dengan 7 modul yang mewakili berbagai topik dalam supply chain. Sebagai awalan, peserta dibagi ke dalam breakout room untuk menentukan masing-masing role dalam perusahaannya, yaitu menjadi VP Purchasing, VP Operations, VP Supply Chain, dan VP Sales. Setiap role yang ada perlu berjalan dengan selaras agar dapat meningkatkan Supply Chain Management perusahaan.

Pada setiap ronde seluruh tim diminta untuk menyelesaikan studi kasus yang diberikan. Kedua pembimbing memandu masing-masing tim dengan memasuki breakout room satu persatu. Di akhir ronde, tiap-tiap tim mempresentasikan hasil diskusinya dari ronde 1 sampai 6 dengan sesi QnA selama 10 menit.

Pada penghujung program pelatihan, diperoleh hasil akhir pelatihan business game simulation tersebut dimenangkan oleh Tim 1 yang mencapai ROI sebesar 0,92%. Kemudian, disusul oleh Tim 3 dengan ROI sebesar -2,21%, Tim 2 dengan ROI sebesar -5%, dan Tim 4 dengan ROI sebesar -13,08%.