On Saturday (24/08), the Doctor of Industrial Engineering (DRI) Study Program at the Faculty of Industrial Technology (FIT) Universitas Islam Indonesia (UII) successfully held its first sharing session. Featured the Head of the DRI UII Student Association, Dr. (cand). Ahmad Padhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., as speaker, the sharing session talked about Tips and Tricks for S3 Study at Doctor of Industrial Engineering, FTI UII. This activity took place online through a zoom meeting with 28 participants participating in it.

The event began at 09:00 WIB, with the MC greeting the participants enthusiastically. Following a quick introduction by the MC, the event moved on to the main agenda, which was the material delivery session. In his presentation, Ahmad Padhil discussed  several aspects related to the scheme and life of S3 lectures at DRI FTI UII, ranging from the curriculum, the number of credits, and the activities.

“In terms of aims and systems at UII, the Industrial Engineering Doctoral program’s courses are divided into progress activities that we will accomplish. This period lasts from the beginning to the end,  which is the sixth semester”, he stated, starting off a conversation regarding the flow of lectures and numerous activities throughout the semester.

tips and tricks for studying for program doctor

Furthermore, he went through the S3 lecture method at DRI FTI UII, which offers numerous benefits to students. One example is the attendance system, which is integrated with UII Connect and allows students to fulfill academic commitments without needing to be physically present on campus. This allows for more flexibility and support for students who have structural responsibilities and other duties during the lecture session. Additionally, doctoral students have access to campus residential. DRI FTI UII also actively hosts and participates in a variety of activities, including competitions, international webinars, and collaboration with external organizations.

“Alhamdulillah we have a considerable number of activities at DRI.  Even though we work online, when we do get to Jogja, those activities can be carried out productively and to the fullest,” he said.

As the Q&A session began, Ahmad Padhil, a member of the first cohort of  DRI FTI UII students shared study tips by answering questions from the attending academic peers. The sharing session event ended with a group photo session.

Syawarani Gayatri

Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia ( DRI UII) sukses mengadakan sharing session perdana pada Sabtu (24/08). Menghadirkan Ketua Himpunan Mahasiswa DRI UII, Dr (cand). Ir. Ahmad Padhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., sebagai narasumber, kegiatan sharing session ini membahas seputar Tips & Trik Kuliah S3 di Program Doktor Rekayasa Industri FTI UII. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting dengan 28 partisipan di dalamnya.

Sharing session dimulai pada pukul 09:00 WIB oleh MC yang menyapa peserta dengan hangat. Kemudian kegiatan memasuki agenda utama yaitu penyampaian materi. Dalam presentasinya, beliau mengulas berbagai aspek terkait skema dan kehidupan perkuliahan S3 di DRI FTI UII, mulai dari kurikulum, jumlah SKS, hingga aktivitas yang ada.

“Secara target dan sistem di UII, pada program Doktor Rekayasa Industri, mata kuliah dipecah menjadi kegiatan-kegiatan progres yang akan kita lakukan. Tahapan ini berlangsung dari awal hingga menuju selesai yaitu semester 6,“ ungkap beliau membuka pembahasan mengenai alur perkuliahan.

Sharing Session: Tips dan Trik Kuliah S3

Lebih lanjut beliau mengulik sistem perkuliahan S3 di DRI FTI UII yang memberikan banyak manfaat bagi mahasiswanya. Salah satu contohnya adalah sistem kehadiran yang terintegrasi dengan UII Connect sehingga mahasiswa dapat memenuhi kewajiban akademis tanpa perlu selalu hadir secara fisik di kampus. Hal ini memberikan keleluasaan dan dukungan bagi mahasiswa yang memiliki keterikatan struktural maupun tanggung jawab lain selama masa perkuliahan. Sebagai tambahan, terdapat fasilitas residensial kampus yang dapat digunakan oleh mahasiswa S3. DRI FTI UII juga aktif menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba, webinar internasional, serta kegiatan kolaboratif lainnya bersama pihak eksternal.

“Nah, selain itu, kalau di DRI alhamdulillah kegiatannya lumayan banyak Bapak-Ibu. Padahal kita ini kerjanya secara daring, tapi sekali ke Jogja, kegiatan itu bisa secara produktif dilakukan dengan maksimal,” ujar beliau.

Memasuki sesi tanya jawab, Ahmad Padhil yang merupakan mahasiswa DRI FTI UII angkatan pertama ini membagikan tips perkuliahan dengan menjawab pertanyaan dari rekan-rekan akademisi yang hadir. Kegiatan siang itu ditutup dengan sesi dokumentasi bersama.

Syawarani Gayatri

Program Studi Doktor Rekayasa Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia berkolaborasi dengan PT Jasa Raharja Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar internasional pada (24/7). Kegiatan tersebut mengusung tema “Effective Strategies for Increasing Road Traffic Awareness and Reducing Accidents in Yogyakarta” guna meningkatkan keselamatan berkendara. Acara dibuka Amel Aminuddin selaku MC yang dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi oleh Pardiya, S.T. Ketua Program Studi Program Doktor Rekayasa Industri, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P, berharap acara yang berlangsung secara online itu dapat berkontribusi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat. “Output dari kegiatan ini adalah rumusan akademis yang strategis untuk mensosialisasikan keselamatan lalu lintas sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran pengendara dan pejalan kaki Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan kota-kota lain Indonesia.” sampainya.

Selanjutnya, Muhammad Rizqy Abdurrahman Assyifa sebagai moderator menyapa dan mempersilakan Regy S. Wijaya., S.Kom., MMSI., AMII., Kepala PT Jasa Raharja cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia untuk menyampaikan Keynote Speech mengenai statistik kecelakaan lalu lintas Yogyakarta, seperti jumlah kejadian, korban meninggal, dan luka-luka sebagai pembuka sesi webinar internasional pagi hari itu. “Rata-rata korban laka setiap harinya di Yogya ini adalah 19 orang dan korban meninggal rata-rata 1 orang korban setiap harinya.” ucapnya.

Budaya Lalu Lintas Negara Berbagai Belahan Dunia

Taiwan

Kemudian, memasuki sesi kedua, yakni sesi keynote yang disampaikan oleh beberapa speaker dari berbagai belahan dunia dengan moderator Rurry Patradhiani. Fietyata Yudha, S.Kom., M.Kom., yang berasal dari National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan menjelaskan mengenai sistem lalu lintas di Taiwan yang berkaitan dengan peraturan, jenis kendaraan, serta bagaimana penegakan hukum di sana. “Saat kamu mengendarai sepeda dan ada pejalan kaki yang akan melewati penyeberangan, maka kamu harus menunggu pejalan kaki menyeberang terlebih dahulu.” jelasnya. Maka dari itu, seorang pengendara harus selalu memprioritaskan pejalan kaki saat berada di jalanan.

Florida

Sesudahnya, speaker kedua, Rian Adam Rajagede, S.Kom., M.Cs., dari University of Central Florida, USA menceritakan bagaimana budaya berkendara di Florida yang sangat menekankan dua aturan penting, yakni berhenti di persimpangan dan menghormati pengemudi lain di jalan. Hampir setiap persimpangan ada rambu berhenti dan pengendara wajib memelankan kendaraan hingga berhenti, bukan hanya memperlambat laju kendaraannya. Hal tersebut juga berlaku meskipun terdapat persimpangan yang tak memiliki rambu, “Apabila tidak ada rambu untuk berhenti, aturan default masih berlaku. Jadi, kamu harus berhenti sebelum memasuki persimpangan.” ujarnya.

Australia

Pada kesempatan itu, Ir. Muhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc., IPM dari University of Wollongong, Australia yang juga turut memberi pengalaman mengenai budaya lalu lintas negara tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah ingin mewujudkan strategi transportasi New South Wales, Australia bertujuan untuk mencapai nol fatalitas dan cedera serius pada tahun 2050. “Kami memiliki target Vision Zero untuk tahun 2050, yaitu kecepatan yang aman, batasan untuk area speeding, mempromosikan perilaku yang aman, dan juga sistem yang aman.” tuturnya.

Norwegia

Setelahnya lanjut pada materi oleh Ir. Andrie Pasca Hendradewa, S.T., M.T., IPM dari Norwegian University of Science and Technology, Norwegia yang menuturkan bahwa tantangan terbesar negara tersebut bukan pada jumlah penduduk, melainkan cuaca atau musim dingin karena salju sangat mengganggu lalu lintas. Salju jalanan sangat berbahaya bagi pengendara sehingga pemerintah selalu berupaya dengan pembersihan dan pemberian garam untuk menjaga keamanan jalan. Selain itu, para penduduk sana juga menggunakan ban khusus agar tidak tergelincir saat berkendara. “Jadi, biasanya orang harus mengganti ban mereka ke jenis ban musim dingin yang memiliki banyak paku.” urainya.

Jepang

Sementara itu, Galang Prihadi Mahardhika, S.Kom., M.Kom., dari Ibaraki University, Jepang mengutarakan mengenai 3Es atau Traffic Safety System. “Jadi sebagai informasi, 3Es adalah singkatan dari engineering, enforcement, dan education, salah satu dari beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan keselamatan lalu lintas.” ucapnya. Contoh dari penerapan engineering bisa berupa perbaikan jalan, enforcement berupa pemberian sanksi bagi pelanggar lalu lintas, dan education yang berupa kampanye keselamatan jalan raya.

Kemudian, keynote speaker terakhir, Ir. Ahmad Padhil, ST., MT., IPM.,ASEAN Eng dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia yang menyampaikan mengenai cara-cara untuk menghindari kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut bermula dengan mengidentifikasi faktor penyebab insiden yang terjadi, seperti lack of regulations, lack of facilities, lack of awareness, dan terutama lack of compliance. “Apabila seseorang memiliki kesadaran tetapi tidak patuh, adanya regulasi, adanya fasilitas, itu tidak akan bekerja. Kepatuhan lalu lintas mengacu pada tindakan mengikuti peraturan lalu lintas dan peraturan yang telah ditetapkan oleh otoritas terkait.” ujar beliau.

Drowsiness Detector for Driving Safety

Sesi terakhir adalah penjelasan penelitian Zainudin Zukhri, S.T., MIT dan Kholid Haryono, S.T., M.Kom., dari Universitas Islam Indonesia, Indonesia mengenai pembuatan detektor kantuk karena banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat microsleep. Implementasi teknologi deteksi mengantuk dan peraturan lalu lintas yang mendukung dapat membantu mengurangi kecelakaan di jalan raya. “Terdapat 4 harapan dari alat detektor kantuk. Pertama, memperingatkan pengemudi tentang rasa kantuk dan risiko tidur mikro, membantu menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan, memberikan kesempatan kepada pengemudi lain untuk menghindari tabrakan, dan memaksa drivers untuk mengambil tindakan terbaik.” jelas beliau. Sesudahnya, kegiatan tanya jawab dengan seluruh speaker merupakan sesi untuk merampungkan acara webinar internasional mengenai peningkatan kesadaran dan keselamatan berkendara itu.

Audiamara Vinka

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII) memperingati milad yang ke-42 tahun pada Senin (20/5) di Auditorium FTI UII. Dengan mengusung tema “Guyub Rukun Bangun TI, Mugo Berkah lan Barokah”, peringatan ini bukan sekadar momentum untuk melihat kembali pencapaian. Akan tetapi, juga untuk merenungi perjalanan panjang yang penuh makna, dedikasi tanpa henti, dan cinta tulus terhadap dunia pendidikan, khususnya keilmuan Teknik Industri Indonesia. Kisah kilas balik perjuangan, asa, dan wejangan dari para sesepuh mewarnai berlangsungnya acara pada pagi hari tersebut.

Pembacaan kalam illahi secara bersama-sama merupakan sesi awal pada acara hari kelahiran ini. Kemudian, sesi kegiatan berlanjut dengan mengalunkan lagu Indonesia Raya dan Himne UII. Lebih lanjut, terdapat sesi sambutan oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU., ASEAN.Eng. Beliau menceritakan bagaimana Teknik Industri UII berjuang untuk bertahan dengan segala keterbatasannya. Beliau juga mengungkapkan rasa syukurnya atas seluruh pencapaian dan berpesan untuk senantiasa mempertahankan kualitas Teknik Industri UII sebagaimana kematangan usianya. “Saya titip pesan, usia 42 tahun ini sudah usia tua, tetapi jangan sampai kualitas kita adalah kualitas muda. Maka kualitas kita adalah kualitas yang tua juga.” sampainya.

Selanjutnya, Ketua Jurusan Teknik Industri, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., memberi sambutan dengan menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para alumni yang telah mengupayakan kemajuan Teknik Industri UII. Beliau juga menegaskan untuk para mahasiswa agar dapat meniru jejak keberhasilan para alumni. “Adik-adik mahasiswa untuk segera bergiat belajar karena alumni kita sudah diakui dan universitas-universitas besar itu menghormati alumni kita.” ujarnya.

Lalu, Ketua HMTI, Muhammad Alifian Fauzannasa Nawawi, menambahkan pencapaian dari sisi lembaga keorganisasian. “Disini HMTI sudah menjadi salah satu yang memang dipandang di kampus-kampus lain. Semisal di konferensi (perkumpulan) mahasiswa Teknik Industri satu Yogya, mereka tidak akan mulai dan forum tidak akan berjalan ketika HMTI dari UII belum hadir.” ungkapnya.

Kilas Balik Perjuangan Teknik Industri UII

Sesudahnya, Ir. Ali Parkhan, M.T., yang mewakili Alumni Pertama Teknik Industri UII, memberikan sambutan dengan menuturkan kisah terdahulu yang cukup emosional karena selama 3 tahun berkuliah, para alumni Teknik Industri UII tidak tercatat sebab belum mempunyai status atau akreditasi. Meskipun demikian, berkat tekad yang tak pernah padam, Teknik Industri UII sukses mengatasi seluruh tantangan yang ada. “Dengan segala keterbatasan fasilitas maupun sumber daya atas petuah-petuah guru-guru kami. Alhamdulillah, beliau-beliau yang telah menanamkan pondasi, saat ini bisa dilihat hasilnya. ” tuturnya.

Dalam acara milad itu juga hadir para sesepuh Teknik Industri UII. Ir. Hudaya, M.M., mewakili seluruh sesepuh menyatakan kesan dan pesannya terhadap Teknik Industri UII. Beliau sangat bersyukur karena masih dapat kesempatan untuk bisa menyaksikan Jurusan Teknik Industri UII yang semakin maju dan berkembang. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk mengenang bersama keadaan semasa beliau kuliah dahulu. “Dulu, Jurusan TI itu dosennya masih sedikit dan campur bawur ada dari Elektro, ada dari MIPA, ada dari Mesin, ada dari Ekonomi. Kemudian, fasilitasnya juga masih seperti SD Inpres, kurikulumnya campur aduk antara Teknik Mesin, Elektro, MIPA, dan sebagainya.” jelasnya.

Sesudahnya, acara milad berlanjut dengan pemutaran video yang berisi harapan dari dosen, alumni, dan mahasiswa untuk jurusan Teknik Industri UII tercinta. Selanjutnya, sesi games mengisi keseruan antara para peserta yang hadir pada kesempatan itu. Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI, Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc., IPU, memimpin sesi doa bersama untuk menutup kegiatan peringatan hari kelahiran Teknik Industri UII itu.

Dirgahayu Teknik Industri UII ke-42! Perjalanan penuh momen yang tak terlupakan, perjuangan yang penuh semangat, dan pengabdian tanpa akhir. Semoga semakin bersinar terang tuk mengukir kejayaan yang mendunia.

Audiamara Vinka

Program Studi Teknik Industri UII akan mengadakan National Monthly Webinar pada bulan Mei hingga Desember 2024 bersama dosen-dosen Teknik Industri UII yang memiliki keahlian dan pengalaman yang mumpuni. Para peserta nantinya akan mendapat suguhan ilmu dan wawasan pada masing-masing kelompok keahliannya. Acara ini terbuka untuk mahasiswa program sarjana, magister, doktor, dan masyarakat umum yang tertarik dengan ilmu Teknik Industri.

Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam webinar yang penuh manfaat ini.
Segera catat tanggal dan waktunya agar tidak ketinggalan informasi yang berharga ini.

Zoom Meeting              :  http://bit.ly/WebinarTI2024

Direktur Utama PT PLN menyampaikan materi

Industrial Engineering UII held a public lecture for Master of Industrial Engineering and Doctor of Industrial Engineering on Saturday (04/05). The public lecture entitled “Implementation of SCM: Ensuring the Availability of Primary Energy Supply in Indonesia” took place online via Zoom Meeting.

Rektor UII memberikan sambutan saat kuliah umum

Ratna Agil as the MC opened the series of events by reciting basmalah and reading the order of the program. Then, there was a video presentation of UII’s profile and UII’s hymn. Furthermore, there was a speech by the Rector of UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. “We will get inspiring stories and experiences from PT PLN, which has been distributing primary energy in Indonesia. Hopefully, we can apply these good practices in other contexts.”

Furthermore, the event entered the main session, which was the delivery of material by the President Director of PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara, S.T, M.M, IPU, ASEAN ENG. In this session, the Head of the Master of Industrial Engineering Program, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, IPM guided as moderator. He started the session by reading the speakers’ backgrounds. After that, there was a video profile of PT PLN EPI.

Narasumber menerangkan materi

To carry out the mandate as a Primary Energy Sub-Holding, PLN EPI contributes and value creation for the reliability and efficiency of the electricity primary energy supply chain. First, as Security of Supply. PLN EPI becomes a consolidator of primary energy procurement to balance supply & demand and create supply chain efficiency. Furthermore, it ensures that the primary energy supply chain is well managed through robust processes, supporting regulations, and reliable capabilities. Second, as Value Creation. PLN EPI maintains the efficiency of the primary energy supply chain from upstream to downstream, develops the primary energy supply chain, and becomes energy transition leadership.

After the presentation, the moderator led a discussion and Q&A session with the participants. Furthermore, the event was finalized with a joint documentation session.

Salwa Nur Rahma

Direktur Utama PT PLN menyampaikan materi

Teknik Industri UII menggelar kuliah umum bagi Magister Teknik Industri dan Doktor Rekayasa Industri pada Sabtu (04/05). Kuliah umum yang bertajuk “Implementasi SCM: Memastikan Ketersediaan Pasokan Energi Primer di Indonesia” tersebut berlangsung secara daring via Zoom Meeting.

Rektor UII memberikan sambutan saat kuliah umum

Ratna Agil selaku MC membuka rangkaian acara dengan melafazkan basmalah dan membacakan susunan acara. Kemudian, terdapat penayangan video profilisasi UII dan hymne UII. Selanjutnya, terdapat sambutan oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. “Kita akan mendapatkan cerita dan pengalaman yang menggugah dari PT PLN yang selama ini menyalurkan energi primer di Indonesia. Harapannya praktek-praktek baik tersebut bisa kita terapkan dalam konteks lain.”

Lebih lanjut, acara masuk ke sesi utama yaitu penyampaian materi oleh Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara, S.T, M.M, IPU, ASEAN ENG. Dalam sesi ini, Ketua Program Magister Teknik Industri, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, IPM memandu sebagai moderator. Beliau mengawali sesi dengan membacakan latar belakang dari narasumber. Setelah itu, terdapat penampilan video profilisasi dari PT PLN EPI.

Narasumber menerangkan materi

Untuk mengemban amanah sebagai Sub-Holding Energi Primer, PLN EPI memberikan kontribusi dan value creation untuk keandalan dan efisiensi rantai pasok energi primer ketenagalistrikan. Pertama, sebagai Security of Supply. PLN EPI menjadi konsolidator pengadaan energi primer untuk menyeimbangkan supply & demand serta menciptakan efisiensi rantai pasokan. Selanjutnya, memastikan supply chain energi primer terkelola dengan baik melalui proses yang robust, regulasi yang mendukung, dan kapabilitas yang reliable. Kedua, sebagai Value Creation. PLN EPI menjaga efisiensi supply chain energi primer dari hulu ke hilir, mengembangkan rantai pasok energi primer, dan menjadi energy transition leadership.

Setelah penyampaian materi selesai, moderator memandu sesi diskusi dan tanya jawab dengan para peserta. Selanjutnya, acara tersebut dirampungkan dengan sesi dokumentasi bersama.

Salwa Nur Rahma

Foto bersama Pengabdian KK Sispro

Teknik Industri UII melangsungkan program pengabdian masyarakat pada Jumat (22/03). Program ini merupakan kolaborasi antara Kelompok Keahlian Sispro & Supply Chain Management dengan Program Doktor Rekayasa Industri UII, yang melibatkan mahasiswa mereka.  Kegiatan berlangsung di Learning Space 2 FTI UII serta dihadiri oleh para dosen KK Sispro & SCM, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Sleman, mahasiswa program doktor, dan 10 perwakilan UMKM sektor batik dan kulit.

Baiq Putri selaku MC membuka rangkaian acara dengan melafazkan basmalah dan membacakan susunan acara. Kemudian, terdapat sambutan dari Ketua Jurusan Teknik Industri, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. “Kami akan memberi masukan sambil berdiskusi tentang apa yang terjadi. Sehingga nanti semoga ada hal yang bisa kami tindaklanjuti, seperti training dan lainnya,” ungkap beliau.

Selanjutnya, terdapat sambutan dari Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindag Kab. Sleman, Dwi Wulandari, ST, M.Ec. Dev. “Alhamdulillah dan terimakasih UII bisa bergandengan tangan dengan kami dalam meningkatkan produktivitas UMKM. Kami berharap UMKM yang akan menjadi mitra UII bisa bersinergi sebaik-baiknya dan mengimplementasikan ilmu dari program ini,” kata beliau.

Materi dan diskusi saat program pengabdian UMKM Batik dan Kulit

Lebih lanjut, acara masuk ke sesi utama yaitu penyampaian materi oleh Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P selaku Ketua Kelompok KK Sispro & SCM. Beliau mengenalkan tentang Inventory Management, Klasifikasi Material & Analisis ABC, dan Inventory Stock Opname.

Kemudian, terdapat pengenalan mengenai rencana jurusan Teknik Industri UII untuk membuka akademi UMKM oleh Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M., selaku direktur akademi. “Kami berencana membuat akademi UMKM untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang sering UMKM hadapi, baik secara manajemen maupun internal, seperti menjaga kualitas, inventory, dan sertifikasi,” sampai beliau.

Selanjutnya, acara kembali ke sesi penyampaian materi oleh beberapa dosen, antara lain Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc. mengenai penerapan metode 5S/5R, Ir. Vembri Noor Helia, S.T., M.T., IPM mengenai peningkatan kinerja rantai pasok, dan Feris Firdaus, S.Si., M.Sc. mengenai strategi yang dapat IKM/UKM terapkan sebagai upaya intervensi dari industri tradisional menuju IKM/UKM berkelanjutan.

Salwa Nur Rahma

Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor Teknik Industri Universitas Islam Indonesia berbangga hati meresmikan ruang doktor sekaligus melakukan pengajian bersama pada (18/03). Sejumlah 22 tamu undangan nampak hadir dalam acara yang dilaksanakan di Hall Gedung Laboratorium Fakultas Teknologi Industri itu. Ketua Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P, memimpin langsung prosesi acara menjelang maghrib tersebut.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Indonesia juga terlihat berada di tengah-tengah hadirin. Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., pun membersamai agenda tersebut dari awal hingga akhir. Selain itu, terdapat pula Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister, Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. beserta Ketua Program Studi Teknik Industri Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM.

Ir. Ahmad Fadhil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku MC membuka acara tersebut dengan suka cita. Selanjutnya, sambutan Ketua Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor, Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P. Kemudian, terdapat sekapur sirih dari Dekan Fakultas Teknologi Industri, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU., ASEAN.Eng. Sesi acara berlanjut dengan sambutan mitra dari pihak Jasaraharja. Sementara itu, sesi berikutnya adalah tausiah yang disampaikan oleh Wahyudi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. Beliau menyampaikan mengenai pentingnya untuk selalu menghargai waktu yang kita miliki. Setelah itu, Kholid Haryono, S.T., M.Kom., memandu doa bersama agar Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor makin banyak mendapat limpahan berkah.

Berikutnya, terdapat sesi peresmian Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor secara simbolis dengan pemotongan tumpeng yang akhirnya penutupan dari MC. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan fasilitas-fasilitas yang ada, seperti ruang kelas DR 1 & DR 2, learning space, ruang mukim & loker, hingga dapur & televisi. Seluruh fasilitas yang tersedia berguna untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan keilmuan bidang Rekayasa Industri.

Ruang dan fasilitas Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor UII

[layerslider id=”7″]

Audiamara Vinka

Himpunan Mahasiswa Rekayasa Industri Program Doktor Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan Doktor Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses gelar Joint Colloquium pada (07/03). Acara tersebut berlangsung di Learning Space 2 Gedung Mas Mansyur FTI UII dan dihadiri oleh 40 mahasiswa baik secara luring maupun daring. Kholid Haryono, S.T., M. Kom., Dosen Informatika Universitas Islam Indonesia dan Mochamad Arbi Hidayat, S.Si., M.Si., Dosen Teknik Industri Universitas Surabaya menjadi pembicara dalam gelaran dengan tajuk “Systematic Literature Review” ini. Terlaksananya kegiatan ini sebagai bentuk sarana berbagi ilmu penelitian mengenai bidang Teknik Industri.

Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T., selaku MC memandu jalannya agenda pada siang hari itu. Selanjutnya, Andri Nasution, S.T., M.T., menyambut dengan harapan acara tersebut dapat terus meningkatkan wawasan serta pengetahuan untuk UII dan UGM. “Joint colloquium ini merupakan momen yang tepat untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengembangan pengetahuan yang pesat dalam penelitian krusial saat ini.” jelasnya. Kemudian, Ir. Ahmad Fadil, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. memberi sambutan dengan sekilas memperkenalkan gedung, fasilitas, serta profil Doktor Rekayasa Industri. Beliau juga berangan-angan dari terselenggaranya acara ini, mahasiswa dapat terus memperbaiki dan menyelaraskan penerapan hasil riset terbaru. “Mahasiswa ketika sudah selesai, kembali bertugas ke kampus masing-masing, mengevaluasi penelitian apa yang masih bisa tetap dijalankan.” ucapnya.

Systematic Literature Review (SLR)

Lalu, sesi pemberian materi joint colloquium mengenai Systematic Literature Review (SLR) dari pembicara pertama, yakni Mochamad Arbi Hidayat, S.Si., M.Si. Beliau menjelaskan mengenai Hierarchy of Scientific Evidence yang menyatakan bahwa systematic reviews terletak pada puncak piramida. Hal tersebut karena memerlukan analisis dan evaluasi dari berbagai hal menyangkut penelitian tersebut, mulai dari kolaborasi hingga risiko yang dapat terjadi. Selain itu, beliau menerangkan mengenai salah satu metode SLR, yaitu Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Bahkan, menguraikan secara rinci mengenai item-item apa saja yang harus masuk ke dalam PRISMA checklist. “PRISMA checklist ini untuk menuliskan paper karena beberapa publisher memakai PRISMA. Jadi, judulnya harus menuliskan systematic literature review, abstract juga harus menuliskan bahwa ini menggunakan PRISMA. Kemudian, introduction juga harus mendeskripsikan tentang systematic literature review; statement-nya apa.” terangnya.

Berikutnya, pemateri kedua, yaitu Kholid Haryono, S.T., M. Kom., memaparkan mengenai kombinasi antara Systematic Literature Review dengan K-Chart dalam studi kasus terkait Business Intelligence pada perguruan tinggi. Penggunaan metode tersebut memiliki keunggulan, seperti membantu untuk lebih fokus pada topik dan layer, memperjelas area masalah, dan memiliki variasi gap yang beragam. Penerapan dengan kodifikasi menggunakan NVIVO yang membagi ke dalam 5 layer K-Chart. “Codes yang saya lakukan itu mengkategorisasi menjadi lima sesuai dengan bidang. Ada layer isu; isu apa saja yang dibahas oleh para pendidik terkait dengan Business Intelligence? Yang kedua, layer sistem; sistem apa saja yang ada? Kemudian, elemennya apa saja yang berinteraksi? Metodologi apa saja yang digunakan oleh para peneliti? Dan hasil apa saja yang sudah didapat?” terangnya. Seterusnya, sesi tanya jawab dengan pemateri dan berfoto bersama menutup kegiatan joint colloquium antara UII dan UGM pada hari Kamis tersebut.

Audiamara Vinka