Kompetensi, merupakan ungkapan yang sedang trend di dunia inustri saat ini. Kompetensi menjadi salah satu indikator diterimanya calon tenaga kerja di Industri. Kiranya itulah yang diungkapkan Kalkausar Khalid SH., MM Senior HRD PT. Yamaha Indonesia dalam materi yang disampaikan pada kegiatan kuliah umum “Productivity Improvement peluang Magang di PT. Yamaha Indonesia.

Fakultas Teknologi Industri bekerjasama dengan PT. Yamaha Indonesia memasuki tahun ke 5 dalam bidang magang dosen dan mahasiswa. Saat ini mahasiswa magang yang telah di kirimkan ke PT. Yamaha Indonesia telah memasuki angka 90an dari Prodi Teknik Industri dan Teknik Mesin FTI UII. Program ini menjadi salah satu program unggulan Prodi Teknik Industri dalam rangka menyelaraskan dunia akademik dan dunis industri sehingga lulusannya mempunyai kompetensi yang cukup.

Kegiatan kuliah umum ini rutin dilakukan untuk memberikan pemahaman program magang di industri. Program magang untuk mahasiswa ini dilakukan selama 6 bulan dengan jumlah peserta magang tiap batch diatas 10 orang. Program magang akan di laksanakan tiap awal semester dengan syarat utama tutup teori, karena mahasiswa dalam kurun waktu 6 bulan sudah tidak dimungkinkan lagi mengambil teori, karena tugas utama mahasiswa di industri adalah mengerjakan proyek yang telah di siapkan pihak Yamaha Indonesia, ungkap Muchamad Sugarindra sebagai PIC program magang ini.

Prodi Teknik Industri saat ini bekerjasama dengan beberapa perusahaan dalam hal magang, namun kerjasama dengan PT. Yamaha Indonesia ini merupakan kerjasama yang paling intens. Simbiosis mutualisme yang kita kedepankan agar perusahaan dan dunia kerja sama-sama mendapatkan manfaat dari kegiatan magang. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, bahkan nanti kedepan magang akan menjadi kurikulum wajib untuk mahasiswa agar mahasiswa mempunyai kompetensi, Ungkap DR. Taufiq Immawan, ST., MM dalam sambutanya membuka kuliah umum ini.

Program magang akan dibuka tiap semester untuk seluruh mahasiswa Prodi Teknik Industri yang telah memenuhi syarat. Pengumuman akan disampaikan melalui sosial media dan website resmi Prodi Teknik Industri UII.

Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pemasaran industri, pada hari Jumat tanggal 5 Juli 2019 telah diadakan Kuliah Umum Pemasaran industri Kanaba di Era Revolusi Industri 4.0 yang berlangsung di Auditorium Fakultas Teknologi Industri. Kuliah umum ini disampaikan oleh Manajer PT Hari Mukti Teknik Yogyakarta, M. Amin Syukron, S.T, yang juga Alumni Teknik Industri Universitas Islam Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Program Studi Teknik Industri, Sri Indrawati, S.T., M.Eng. Dalam sambutannya Sekprodi menekankan pentingnya link and match antara dunia kampus dan dunia usaha. Pada kesempatan tersebut Sekprodi juga mengapresiasi pembicara yang bersedia memberikan tambahan wawasan kepada para mahasiswa.

Pada kuliah umum ini pembicara menyampaikan role model pemasaran industri dan kompetensi apa yang diperlukan di lapangan kerja di era 4.0. Pembicara menjabarkan pola pemasaran existing, dukungan pemasaran existing, pola pemasaran perencanaan, dan sistem CRM/hubungan pelanggan PT Hari Mukti Teknik. Menurut pembicara, kompetensi yang dibutuhkan di lapangan kerja di era 4.0 adalah honest (jujur), atitude (sikap), menguasai teknologi (iOT), menguasai bahasa asing, sertifikasi kompetensi atas bidang keilmuan yang dimiliki, relasi yang bagus, dan fresh graduate yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan lainnya. Adapun kemampuan lain yang harus dimiliki adalah penguasaan teknologi hardware dan software, cepat memahami prosedur, dan mampu beradaptasi dengan prosedur-prosedur. Pembicara juga menanyangkan video Compro of Kanaba 2019. Di akhir kuliah umum pembicara memberikan ringkasan kepada peserta berupa tiga pesan sebagai berikut: define your challenges, set realistic expectation, keep your eye on the goal.

Sementara itu, Qurtubi, S.T., M.T. dosen pengampu mata kuliah pemasaran industri yang bertindak sebagai moderator mengatakan, kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah pemasaran industri, mahasiswa teknik industri secara umum, dan perwakilan dosen Teknik Industri. Dengan mengikuti kuliah umum ini diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami materi yang telah disampaikan di kelas, selanjutnya mahasiswa dapat mempersiapkan kompetensi di bidang pemasaran industri.

Sport engineering merupakan aplikasi teknis matematika dan fisika untuk memecahkan masalah olahraga. Bidang ini mencakup merancang peralatan, membangun fasilitas, menganalisis kinerja atlet, mengatur standar, memastikan persyaratan keselamatan terpenuhi, mengembangkan alat pelatihan, dll. (http://www.sportsengineering.org/students/what-is-sports-engineering/) Bidang ini melibatkan banyak praktisi dari sains, termasuk fisika, teknik mesin, teknik listrik, dan ilmu material.

Sport engineering masih terdengat sangat asing di Indonesia khususnya sementara di dunia barat sudah dikembangkan dalam memunculkan bibit-bibit atlet unggul yang baru di masa mendatang. Malaysia sebagai negara tetangga sudah mulai mengembangkan sport engineering seperti untuk olahraga Squash dan Sepak bola melalui pemberian hibah oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia kepada akademisi. Dibutuhkan banyak data untuk membuat suatu perangkat lunak atau peralatan yang dapat memberikan informasi apakah seorang anak dapat menjadi bintang atlet di masa mendatang. Sehingga workshop ini menjadi penting untuk dilaksanakan.

Pada tanggal 13 April 2019, Prodi Teknik Industri UII menyelenggarakan workshop dengan judul “Big Data in Sport Engineering”. Kegiatan ini di maksudkan untuk memperkaya khasanah keilmuan mahasiswa teknik industri. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapat informasi baru tentang sport engineering sebagai salah satu jurusan dalam keteknikan, penelitian terkait sport engineering di Malaysia, dan data yang dibutuhkan serta metode pengumpulan datanya. Selanjutnya diharapkan akan muncul kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia untuk bersama-sama mengembangkan sport engineering. Pada kuliah umum ini Prodi Teknik Industri UII mengundang Dr. Zahari Taha, CEng, MIED, FASc dosen Universitas Teknologi Malaya yang mendalami bidang sport engineering sekaligus mendapatkan hibah penelitian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia terkait pengembangan sport engineering.

Workhsop ini di buka oleh Ketua Jurusan Teknik Industri. “Teknik industri UII berupaya untuk selalu meng-update keilmuan, sesuai dengan misi Teknik Industri UII bahwa kurikulum kita responsive terhadap kebutuhan industri. Sport engineering merupakan salah satu ilmu yang sangat relevan dengan kita. Dari perancangan alat, hingga ke bagaimana menganalisis big data tentang kerja atlet agar menjadi seorang atlet yang unggul. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri, sehingga ini menjadi dasar prodi teknik industri mendatangkan para pakar untuk memberikan pengetahuan di lingkungan UII pada umumnya”. Ungkap Muhammad Ridwan Andi Purnomo S.T., M.Sc., Ph.D.

Sport engineering saat ini sedang berkembang pesat di wilayah Eropa namun belum banyak ditemukan di wilayah Asia atau bahkan ASEAN. Terdapat beberapa perusahaan scouting yang merekrut seseorang, misal untuk dijadikan pemain sepak bola masa depan yang handal, dengan melihat kemampuan mereka bermain. Data yang dimiliki oleh para perekrut ini yang kemudian diolah sedemikian rupa menggunakan bantuan engineering. Sebagai contoh, dengan melihat cara seorang anak kecil mengoper bola dengan kekuatan dan teknik tertentu, seorang perekrut scouting atau pelatih dapat memprediksikan bahwa kelak ia akan menjadi pemain sepak bola berkualitas. Sport engineering membawa big data dari para expert tersebut ke dalam hal ilmiah, tidak sekedar menggunakan insting. Untuk itu patut kiranya merespon perkembangan ini dengan update keilmuan ini dengan cepat. Saya saat ini sedang mengerjakan proyek kerjasama dengan pemerintah dalam rangka mengembangkan olah raga di Malaysia dengan mengkaji “sport engineering”. Salah satu paparan Dr. Zahari Taha, CEng, MIED, FASc.

Fakultas Teknologi Industri UII dan PT. Inti Ganda Perdana (IGP) menandatangai Mou tentang kerjasama magang mahasiswa (9/04/2018). Pendatanganan Mou ini merupakan inisiasi dari 2 prodi, Teknik Industri dan Teknik Mesin FTI UII yang sampai hari ini sudah memasuki tahun ke 3 pelaksanaan program magang. Penandatangan MoU ini merupakan upaya untuk mempererat kerjasama dalam bidang permagangan mahasiswa. PT. Inti Ganda Perdana merupakan anak perusahaan Astra Oto-Parts dibawah naungan Astra Internasional.

Bentuk kerja sama yang dilakukan, merupakan sarana bagi mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Mesin FTI UII dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa semasa duduk di bangku kuliah. “Dengan adanya kerja sama ini semoga mahasiswa siap terjun ke dunia industry ketika telah selesai menempuh studi di FTI UII,” ungkap Imam Djati

Prodi Teknik industri UII pada Tahun ajaran 2017-2018 telah mengirimkan 5 mahasiswa magang di PT. IGP. Program magang ini berlangsung selama 6 bulan, di perusahaan mahasiswa akan di berikan project yang telah di tentukan oleh perusahaan.

PT. IGP selama ini concern terhadap pengembangan (improvement), ini merupakan kerjasama yang keskian dengan akademisi, FTI UII dipilih menjadi salah satu partner dalam program magang ini karena mempunyai frame yang sama dengan perusahaan kami. Kami berfikir bahwa dengan adanya mahasiswa magang, dimana secara fikiran mereka masih fresh dan biasanya anak-anak muda mempunyai pemikiran yang inovatif, ini coba kami tangkap kami arahkan dan nantinya ide-ide kreatifnya bisa di implementasikan di perusahaan. Magang bagi mahasiswa juga mempunya manfaat selain pengalaman kerja, mereka setiap minggu akan di evaluasi oleh mentor dan akan masuk ke database jaringan astra group. Ujar Ienez Prameswari, Sebagai Human Development PT. IGP

 

Periodisasi program magang adalah 6 bulan terhitung pada awal semester. Hal ini untuk memudahkan mahasiswa untuk mengelola proses akademiknya di kampus

Tiap pertengahan semester kami akan melakukan sosialisasi melalui website, sosial media yang di miliki prodi untuk menyebarkan informasi. sebulan kemudian setelah mendapatkan informasi kebutuhan dari PT. IGP akan kami umumkan melalui jalur yang sama untuk di lakukan pendaftaran. h-30 kami akan melakukan seleksi, bagi yang di terima akan diberikan pembekalan terkait dengan topik yang akan di kerjakan di perusahaan dan mahasiswa akan di antarkan dan diserahkan ke PT. IGP, ujar Sugarindra, pengelola program magang prodi Teknik Industri

Program magang ini mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan, mahasiswa dan Kampus, sehingga program ini terus akan di kembangkan baik pola magang dan link kerjasama dengan perusahaan.

Prodi Teknik Industri FTI UII menyelenggarakan kuliah umum yang pada kali ini bekerjasama dengan PT Inti Ganda Perdana (PT IGP). Kuliah umum diberikan kepada mahasiswa dengan menghadirkan praktisi akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa.

Productivity Improvement merupakan salah satu topik yang menjadi keunggulan Prodi Teknik Industri UII, ujar Yuli Agusti Rochmam, ST., MT. di sela bincang-bincang dengan tim dari PT. Inti Ganda Perdana. Untuk itu kami berkolaborasi dengan dunia industry untuk bisa mendapatkan contoh riil penerapan productivity improvement di industry.

Acara yang dilaksanakan di Ruang Audio Visual FTI UII (09/04/18) ini dihadiri dosen dan mahasiswa teknik industri dan teknik mesin FTI UII. Hadir dari PT. IGP adalah Bapak Kingwan Head of Dept. Learning Center PT. IGP.

Productivity improvement, merupakan hal yang sangat penting dari dunis industry dalam menghadapi persaingan. Dimana perusahaan harus berlomba-lomba untuk meningkatkan produktifitasnya dengan cara memperbaiki proses dari hulu ke hilir. Di IGP kami mempunyai learning center yang bertujuan untuk mengkaji dan meneliti proses produksi. Keyword agar bisa bertahan adalah improvement ujar beliau pada saat menyampaikan kuliah umumnya.

Pada Kuliah umum ini di barengi dengan penandatanganan MoU antar kedua belah pihak (Baca Pendandatanganan Mou kerjasama FTI UII dan PT. IGP)

Program studi (prodi) Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) adakan silaturahmi bersama para orangtua atau wali mahasiswa angkatan 2017 di Gedung Olahraga Ki Bagoes Hadikoesoemo pada Sabtu (10/02). Acara ini merupakan sesi paralel dari rangkaian acara “Temu Orang Tua dan Wali Angkatan 2017” yang diselenggarakan oleh FTI UII. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala prodi Teknik Industri UII, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., beserta dosen pengajar di Teknik Industri UII.

Diawal pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang profil lulusan Teknik Industri UII, visi-misi Teknik Industri UII, struktur pimpinan prodi, dan dosen-dosen yang mengajar di Teknik Industri. Selanjutnya Yuli menyampaikan bagaimana alur perkuliahan, kurikulum di Teknik Industri UII, batas waktu studi, evaluasi kuliah serta kegiatan ektrakurikuler yang bisa diikuti oleh para mahasiswa.

Selain itu, Yuli juga menuturkan program-program unggulan yang dimiliki oleh prodi Teknik Industri. Pertama, program kerjasama magang. “Setelah mengikuti program magang, perusahaan akan mengeluarkan surat keterangan magang, yang mana itu sangat berguna ketika nanti melamar ke perusahaan-perusahaan”, ujarnya.

Kedua, kerjasama dengan beberapa universitas di Taiwan untuk melanjutkan studi S2 atau S3. Sehingga bila ada mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studinya, selama kualifikasi yang dibutuhkan terpenuhi, maka bisa bisa menggunakan jalur kerjasama tersebut, untuk melanjutkan studinya dengan beasiswa. Ada pula beberapa mahasiswa yang di Saxion University, Belanda mengikuti program kerjasama dual degree, serta lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih, karena telah memberikan kepercayaan, menitipkan putra-putri bapak ibu sekalian untuk menempuh pendidikan di UII, khususnya di Teknik Industri UII”, tutupnya.

Setelah sesi pemaparan, dilanjutkan dengan dialog bersama wali mahasiswa dengan pimpinan prodi. Lalu masing-masing orang tua atau wali mahasiswa yang hadir bertemu dengan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) putra-putri mereka.

Salah satu orang tua mahasiswa, Humam Mahmudi, menanggapi kegiatan ini dengan positif, Ia sangat antusias mengikuti forum silaturahmi tersebut. “Dengan adanya acara seperti ini, kami bisa bertemu langsung dengan dosen dan wali mahasiswa lain, yang tadinya tidak kenal bisa saling mengenal, dan juga menambah jaringan”, tuturnya

Humam yang ternyata merupakan alumni dari Teknik Industri UII angkatan pertama ’92, berpesan kepada adik-adik yang sedang menempuh kuliah di TI UII, “perlunya untuk bisa mensinergikan ilmu yang didapat dengan kemampuan me-manage orang dengan berorganisasi, kemudian juga meningkatkan kemampuan berbahasa asing”, serunya.

Teknik Industri Universitas Tridinarti Palembang (UTP) lakukan studi banding ke Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (08/02) di Gedung K.H. Mas Mansur FTI UII. Para peserta studi banding yang terdiri dari mahasiswa, tour leader dan dosen pendamping dari UTP, berjumlah 35 orang.

Kunjungan yang dilakukan terbagi menjadi dua sesi. Sesi yang pertama yaitu pemaparan tentang Teknik Industri UII oleh Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., selaku Kepala Prodi Teknik Industri UII dan sesi yang kedua yaitu kunjungan ke laboratorium-laboratorium yang ada di Teknik Industri UII, seperti Lab. Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE), Lab. Inovasi dan Pengembangan Organisasi, Lab. Sistem Manufaktur (Siman), serta lainnya.

Mahmud Basuki, S.T., M.T., yang merupakan salah seorang dosen Teknik Industri UTP menjelaskan, bahwasanya studi banding yang dilakukan dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Teknik Industri UTP. Selain itu Mahmud sendiri ternyata merupakan alumni dari program Master Teknik Industri UII.

Dalam pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang bagaimana profil lulusan Teknik Industri UII, Visi-Misi Teknik Industri UII, lalu sharing tentang program kerjasama magang, serta bagaimana menjalin relasi dengan para Alumni dari Teknik Industri UII.

Sementara itu, pada saat sesi kunjugnan lab, para peserta studi banding mendapat penjelasan dari asisten di tiap-tiap lab yang dikunjungi, mulai dari pengenalan software apa saja yang digunakan serta alat-alat yang ada di tiap lab-lab tersebu

Salah satu peserta studi banding, Deni Amirwansyah mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias dengan adanya kegiatan studi banding ini, “Peralatan di Teknik Industri UII ini sangat lengkap, sistem pengajarannya juga bagus”, ujarnya. Dari adanya kunjungan ini, ia pun tertarik untuk melanjutkan studi S2 ke Teknik Industri UII.

“Dengan adanya studi banding ini, harapannya mampu menambah wawasan, pengembangan diri, serta apa yang telah didapatkan disini bisa diterapkan di Universitas Tridinarti Palembang”, ujar Mahmud. Setelah dari UII, para peserta studi banding akan melanjutkan kunjungan ke PT. Madu Baru, Yogyakarta.

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Sharing Session Magang sebagai wadah untuk bertukar pikiran antar mahasiswa yang telah selesai magang, sedang magang, dan yang akan mengikuti magang. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (03/02) di Gedung K.H. Mas Mansur UII ini menghadirkan dua pembicara yaitu Nawang Wahyu Widiatmaka dan Famila Dwi Winanti S.T.

Program magang ini merupakan hasil kerjasama antara program studi Teknik Industri dengan PT. Yamaha Indonesia dan PT. Inti Ganda Perdana (IGP). Program ini sudah berlangsung sejak 2015 dan sudah meluluskan alumni magang lebih dari 50 peserta. Tiap batch magang berlangsung 6 bulan, periode batch VI akan berlangsung dari Maret – Agustus 2018. Syarat dari mengikuti program magang sendiri yaitu sudah tutup teori, surat lamaran yang ditujukan kepada kepala program studi, Curriculum Vitae (CV), sudah melaksanakan KKN, dan diutamakan yang memiliki sertifikat CEPT.

Famila (alumni magang batch IV) dalam pemaparannya menjelaskan, selama program magang berlangsung, para mahasiswa akan diikutsertakan dalam projek-projek yang diberikan oleh perusahaan. “Selama 6 bulan tersebut nantinya satu mahasiswa bisa ikut 4 – 5 projek, bergantung pada kompleksitas projek yang didapat”, imbuhnya.

Menurut Famila, inti dari program magang sendiri adalah sebagai penyempurnaan keilmuan yang telah diperoleh di kampus. “Sejauh mana ilmu yang didapat bisa dipraktekkan”, tandasnya.

Sementara itu Nawang (Peserta magang batch V) mengungkapkan, sebelum mengikuti program magang alangkah lebih baiknya tahu terlebih dahulu apa tujuan mengikuti program tersebut, karena nantinya ritme hidup sebagai mahasiswa sehari-hari akan berbeda sesampainya disana, beda karakteristiknya. “Kita benar-benar harus mempersiapkan diri, dan kita juga harus sadar kalau sedang membawa nama program studi serta almamater UII”, tuturnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama para pembicara dan para peserta yang hadir.

Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan studi banding dari Teknik Industri Universitas Muhammadiah Palembang (UMP) di Gedung K.H. Mas Mansur UII pada Rabu (07/02). Para peseta kunjungan yang berjumlah 62 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen Teknik Industri UMP. Dalam kunjungan ini turut hadir dosen dan laboran Teknik Industri UII.

Pada kunjungan ini terdapat dua sesi yakni, sesi pemaparan materi tentang Teknik Indsutri (TI) UII oleh Kepala prodi TI UII, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., kemudian dilanjutkan dengan sesi kunjungan ke laboratorium-laboratorium yang ada di TI UII seperti Lab. Sistem Manufaktur (Siman), Lab. Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE), Lab. Inovasi dan Pengembangan Organisasi, serta lainnya.

Dalam pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang bagaimana profil lulusan Teknik Industri UII dirumuskan untuk mencapai Visi-Misi Teknik Industri UII yang telah di tetapkan, lalu sharing tentang program kerjasama magang, serta bagaimana menjalin relasi dengan para Alumni dari Teknik Industri UII. “Profi dan ciri Teknik Industri UII sendiri terletak pada bagaimana productivity improvement ”, tuturnya.

Usai sesi pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian cinderamata. Pada saat sesi kunjungan lab, para peserta studi banding mendapat penjelasan dari asisten di tiap-tiap lab yang dikunjungi, mulai dari pengenalan software apa saja yang digunakan serta alat-alat yang ada di tiap lab-lab tersebut.

Para peserta kunjungan yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti jalannya rangkaian acara yang berlangsung

EXPO DPTI

Di tengah perkembangan industri dunia yang begitu cepat dan masif menuju revolusi industri 4.0, desain produk menjadi komponen pembaharuan zaman yang begitu vital. Berangkat dari hal tersbut laboratorium Sistem Manufaktur (Siman) Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Product Design Exposition Big Project Dasar Perancangan Teknik Industri (DPTI) 2017. Kegiatan yang diselenggarakan pada 28-29 Desember 2017 di Hall Gedung KH. Mas Mansur UII membawa jargon “heal the world through product design innovation”.

Terdapat enam cabang kategori yang dilombakan pada Expo DPTI 2017, yakni crime prevention, disability equipment, safety equipment, medical equipment, farm tool dan agricultural technology. Sebanyak 94 tim ikut serta pada expo pada tahun ini dengan 94 desain produk berbeda yang ditampilkan, yang kesemuanya merupakan produk mahasiswa baru teknik industri UII.

Danang selaku koordinator asisten Lab. Siman TI UII menuturkan, expo ini merupakan salah satu acara tahunan yang diselenggarakan setiap akhir semester setelah para praktikan 2017 selesai melaksanakan praktikum mata kuliah DPTI, kemudian diberikan big project. “Output dari big project tersebut lalu dipamerkan pada expo hari ini, sebagai suatu kebanggaan terhadap hasil kerja keras mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut Danang menjelaskan mengapa cabang kategori tersebut yang dilombakan, karena isu-isu yang terkait memang sedang membutuhkan inovasi, seperti medical equipment. “Mungkin sudah banyak alat-alat kesehatan, namun alat seperti apa sih yang bisa di inovasikan lagi dari alat yang sudah ada tersebut,” tuturnya. Selain itu, output dari big project ini diharapkan juga bisa di ikut sertakan pada lomba-lomba berkaitan.

Terdapat beragam desain produk yang ditampilkan, salah satunya yaitu Artefact “Automatic-Fit Baby Carrier” yang merupakan gendongan bayi yang dirancang untuk para ibu yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) khususnya pada bagian tangan yang dapat meerkat sempurna secara otomatis menyesuaikan dengan bentuk tubuh bayi dan ibu tanpa mengurangi ruang dan keluwesan gerak. Artefact menggunakan system auto-fit dengan cara kerja wind chart.

Desain produk lain yang tidak kalah menarik yaitu Helga “High Computerized Blind Glasses”. Sebuah kacamata bantu untuk penyandang tunanetra yang memiliki fitur kamera 200 MP dengan resolusi 8K surrounding pada layar. Fungsinya adalah untuk membantu para tunanetra melakukan aktivitas sehari-hari.

Kepala Lab. Siman TI UII, Muchamad Sugarindra menilai dari ajang seperti ini dapat terlihat bahwasanya setiap mahasiswa itu memiliki potensi. Poinnya adalah bagaimana kita memberikan challenge kepada mahasiwa dengan cara seperti ini. “Terbukti ternyata banyak kreativitas yang muncul. Istilahnya itu memaksa mereka untuk berkreasi,” ungkapnya.

Selain itu, Sugarindra menjelaskan, dari produk-produk yang ditampilkan ternyata banyak yang cukup inovatif. “Lumayan untuk mahasiswa semester satu, meskipun belum memperhatikan konsep desain secara utuh, namun bagaimana menuangkan ide kedalam gambar itu merupakan salah satu tujuan yang diberikan dalam mata kuliah DPTI ini,” tandasnya.

Bahkan ada ide yang berangkat dari kompetisi ini diikutkan di ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM),” imbuh Sugarindra. Jalannya kegiatan Product Design Exposition Big Project diakhiri dengan pengumuman para pemenang expo DPTI 2017. (MDP/RS)