Manusia merupakan makhluk sosial, karenanya hubungan dengan manusia lainnya perlu di jaga dengan baik. Saling menghargai pendapat dan menerima kritik merupakan salah satu bentuk keharmonisan hubungan. Sejatinya, manusia memiliki hawa nafsu yang digambarkan dalam Al-Qur’an dalam bentuk cinta, takut, sukacita, dan kesengsaraan. Salah satunya ada pada Q.S Al-Maidah ayat 83
Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad SAW), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).
Dalam ayat ini, reaksi emosional terhadap Al-Qur’an digambarkan sebagai hal yang wajar. Seperti kepercayaan dengan menunjukkan rasa takut akan Tuhan.
Hawa nafsu merupakan pemberian dari Allah SWT yang diberikan untuk dikontrol. Perselisihan merupakan salah satu kegagalan dalam tindakan mengontrol hawa nafsu. Tak bisa dipungkiri bahwa perselisihan acapkali terjadi karena hal yang sederhana. Dalam kasus ini, penyebab perselisihan yang muncul adalah jawaban ‘terserah’ saat menjawab pertanyaan “Makan di mana hari ini?”
Eits, jangan khawatir! Ada metode ampuh yang dapat menentukan tempat makan dengan bijaksana. Selain untuk mengontrol hawa nafsu yang menimbulkan perselisihan, metode ini pun dapat mempercepat proses negosiasi, dan tentu saja mempercepat menyantap makanan.
Yap! AHP adalah singkatan dari Analytical Hierarchy Process yang merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dalam mencari sebuah jawaban. Analisis keputusan sendiri adalah proses penentuan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas pada masa yang akan datang.
Menurut (Saaty, 2008) AHP adalah model pengambilan keputusan yang menguraikan masalah multi-faktor atau multi-kriteria menjadi satu hierarki yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks, minim data, dan informasi. Adapun prinsip dasar AHP adalah sebagai berikut:
- Dekomposisi, penguraian alternatif menjadi bentuk yang lebih sederhana. Dibuatkan level dengan level teratas dari hierarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, dimana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar, maka perlu dibuatkan level yang baru. Level pertama adalah tujuan keputusan, level kedua adalah kriteria, dan level ketiga adalah alternatif. Contoh dekomposisi dalam kasus ini adalah sebagai berikut:
- Comparative Judgements (inti AHP), perbandingan berpasangan dari elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen yang berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen-elemen. Penilaian mudah dilakukan dengan matrix pairwise comparisons (matriks perbandingan berpasangan yang memuat tingkat kepentingan beberapa alternatif untuk tiap kriteria). Skala yang digunakan berupa angka 1 (paling rendah/equal importance)-9 (extreme importance).
- Sintesa Prioritas, dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa nilai atribut adalah nilai eugen vector untuk setiap kriteria dan alternatif. Sedangkan, cara perhitungan Alternative Weight Evaluation adalah sebagai berikut:
Nilai yang diambil adalah nilai terbesar, karenanya pilihan tempat makan yang paling bijaksana adalah Kantin Mawar.
Gimana Sob? Mudah kan, menyelesaikan masalah dengan metode ini?
Penulis: Putri Shafira Carolina
Editor : Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T