Manusia merupakan makhluk sosial, karenanya hubungan dengan manusia lainnya perlu di jaga dengan baik. Saling menghargai pendapat dan menerima kritik merupakan salah satu bentuk keharmonisan hubungan. Sejatinya, manusia memiliki hawa nafsu yang digambarkan dalam Al-Qur’an dalam bentuk cinta, takut, sukacita, dan kesengsaraan. Salah satunya ada pada Q.S Al-Maidah ayat 83

Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad SAW), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).

Dalam ayat ini, reaksi emosional terhadap Al-Qur’an digambarkan sebagai hal yang wajar. Seperti kepercayaan dengan menunjukkan rasa takut akan Tuhan.

Hawa nafsu merupakan pemberian dari Allah SWT yang diberikan untuk dikontrol. Perselisihan merupakan salah satu kegagalan dalam tindakan mengontrol hawa nafsu. Tak bisa dipungkiri bahwa perselisihan acapkali terjadi karena hal yang sederhana. Dalam kasus ini, penyebab perselisihan yang muncul adalah jawaban ‘terserah’ saat menjawab pertanyaan “Makan di mana hari ini?”

Eits, jangan khawatir! Ada metode ampuh yang dapat menentukan tempat makan dengan bijaksana. Selain untuk mengontrol hawa nafsu yang menimbulkan perselisihan, metode ini pun dapat mempercepat proses negosiasi, dan tentu saja mempercepat menyantap makanan.

Yap! AHP adalah singkatan dari Analytical Hierarchy Process yang merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dalam mencari sebuah jawaban. Analisis keputusan sendiri adalah proses penentuan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas pada masa yang akan datang.

Menurut (Saaty, 2008) AHP adalah model pengambilan keputusan yang menguraikan masalah multi-faktor atau multi-kriteria menjadi satu hierarki yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks, minim data, dan informasi. Adapun prinsip dasar AHP adalah sebagai berikut:

  • Dekomposisi, penguraian alternatif menjadi bentuk yang lebih sederhana. Dibuatkan level dengan level teratas dari hierarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, dimana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar, maka perlu dibuatkan level yang baru. Level pertama adalah tujuan keputusan, level kedua adalah kriteria, dan level ketiga adalah alternatif. Contoh dekomposisi dalam kasus ini adalah sebagai berikut:

 

AHP

  • Comparative Judgements (inti AHP), perbandingan berpasangan dari elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen yang berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen-elemen. Penilaian mudah dilakukan dengan matrix pairwise comparisons (matriks perbandingan berpasangan yang memuat tingkat kepentingan beberapa alternatif untuk tiap kriteria). Skala yang digunakan berupa angka 1 (paling rendah/equal importance)-9 (extreme importance).

AHP

  • Sintesa Prioritas, dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.

AHP

AHP

Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa nilai atribut adalah nilai eugen vector untuk setiap kriteria dan alternatif. Sedangkan, cara perhitungan Alternative Weight Evaluation adalah sebagai berikut:

Nilai yang diambil adalah nilai terbesar, karenanya pilihan tempat makan yang paling bijaksana adalah Kantin Mawar.

 

Gimana Sob? Mudah kan, menyelesaikan masalah dengan metode ini?

 

Penulis: Putri Shafira Carolina

Editor : Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T

Mengenal Tahun Baru Hijriah

Perayaan Tahun Baru Hijriah merupakan salah satu agenda penting dengan beragam sejarah didalamnya. Tahun baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram sekaligus memperingati peristiwa Hijrah saat Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya bermigrasi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M.

Kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi, kalender Hijriah menggunakan perhitungan orbit bulan pada bumi, karenanya disebut dengan kalender lunar. Sedangkan kalender Masehi menggunakan perhitungan pergerakan matahari, karenanya disebut dengan kalender solar. Kalender Hijriah maupun Masehi memiliki jumlah bulan yang sama, pada kalender Hijriah sendiri memiliki dua belas bulan dengan nama-nama bulan sebagai berikut: Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulqaidah, dan Zulhijjah.

Awal mula adanya kalender Hijriah adalah pada era kepemimpinan Umar bin Khattab, Umar berdiskusi dengan sahabat Nabi lainnya untuk memilih diantara tiga peristiwa penting sebagai penanda awal tahun Hijriah (Kalender Islam). Tiga peristiwa itu diantaranya adalah hari dan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, wafat Nabi Muhammad SAW, atau Hijrah dari Mekah ke Madinah. Para sahabat sepakat menggunakan tanggal Hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah.

Hijrah ke Madinah adalah titik balik dalam sejarah Islam, menandai awal dari negara Muslim, dan merupakan hari di mana Nabi mendirikan ‘the first civil Muslim society’.

Dilansir dari English Alarabiya, sebelum ditetapkannya Muharram sebagai bulan pertama. Terdapat diskusi tentang apakah bulan pertama tahun ini harus Ramadhan sebagai bulan puasa umat Islam atau Muharram. Kemudian Muharram diumumkan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah Islam mengingat bahwa itu terjadi setelah umat Islam mengakhiri musim haji tahunan ke Mekah untuk haji selama bulan Dzul-Hijjah.

Sejatinya, jarang ada perayaan besar yang diadakan di sebagian besar negara mayoritas Muslim. Namun banyak yang menyatakan hari libur umum untuk memperingatinya. Ini termasuk negara kita Indonesia danbeberapa negara lain seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Tunisia.

Untuk memperingati tahun baru Hijriah, mari rayakan dengan berdo’a awal tahun:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.”

 Artinya:

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

(Sumber: Kitab Kanzu Najah; Maimoen Zubair)

Selamat Tahun Baru Islam 1443 H

Kehidupan yang seiring waktu berubah ditambah dengan kedatangan pandemi yang tak terduga membuat kita bertahan di rumah tanpa melakukan aktifitas fisik yang seringkali dilakukan sebelumnya.

Menurut (Garcia, 2016) peningkatan perilaku ‘remain still’ telah menyebabkan berbagai penyakit seperti hipertensi dan obesitas yang pada gilirannya mempengaruhi umur panjang. Menghabiskan terlalu banyak waktu duduk di tempat kerja atau di rumah tidak hanya mengurangi kebugaran otot dan pernapasan tetapi juga meningkatkan nafsu makan dan membatasi keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas. Tidak banyak bergerak dapat menyebabkan banyak gangguan pada tubuh. Sejatinya, melakukan aktivitas diluar pekerjaan seperti melakukan olahraga kecil dapat mengeluarkan hormon endorphins yang saat dilepaskan dapat membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi stres, dan dapat menyebabkan perasaan gembira. Singkatnya, hormon endorphins bisa membuat kita merasa sangat baik. Salah satu pengaruh tingkat produktivitas adalah feeling dari kita, karenanya dengan bergerak dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja.

Adapun dalam Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang manusia miliki sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunanNya) dan memelihara serta mengembangkannya”. Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:

Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu. (HR. Bukhari)

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam adalah memanah, berkuda, dan berenang yang ada dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, ada tiga macam olahraga yang diperintahkan oleh Nabi di mana beliau bersabda:

“Ajari anak-anakmu berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

Namun menurut (Akbar, 2014) untuk beberapa kasus, olahraga yang disebutkan memiliki harga yang cukup mahal, karenanya untuk menjaga tubuh kita dapat dilakukan hanya dengan menambahkan beberapa kegiatan kecil ke dalam kebiasaan sehari-hari seperti:

  1. Jalan kaki sebelum bekerja, atau jalan-jalan minimal dua puluh menit setiap hari. Pilih berjalan kaki alih-alih lift atau eskalator. baik untuk postur tubuh, otot , dan sistem pernapasan.
  2. Sesekali dapat berekreasi ke alam sehingga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.
  3. Mengganti junk food dengan buah yang akan membuat sedikit keinginan untuk memakan makanan ringan dan mentransfer lebih banyak nutrisi ke dalam tubuh.
  4. Melakukan penjadwalan tidur yang baik, mulai dari tujuh sampai sembilan jam.
  5. Bermain dengan keluarga atau hewan peliharaan, atau bergabung dengan tim olahraga. Ini tidak hanya memperkuat tubuh tetapi juga merangsang pikiran dan meningkatkan harga diri.

Sadarilah rutinitas harian kita untuk mendeteksi kebiasaan berbahaya dan menggantinya dengan yang lebih positif. Dengan melakukan perubahan kecil ini, kita dapat mulai memperbarui tubuh dan pikiran kita serta meningkatkan harapan hidup kita.

 

Penulis : Putri Shafira Carolina

Editor : Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T

Sumber:

Akbar, A. (2014). Olahraga dalam perspektif hadis.

García, H., & Miralles, F. (2016). Ikigai: The Japanese secret to a long and happy life. Penguin.

Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kala PPKM

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia sudah berlangsung sejak 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 yang wacananya akan diperpanjang hingga 28 Juli 2021. Hal ini dilakukan karena angka kasus Covid-19 di Indonesia belum dapat dikendalikan.  Bahkan dalam beberapa hari terakhir, angka kasus positif Covid-19 yang dilaporkan cenderung mengalami peningkatan.

Oleh sebab itu, masing-masing individu memiliki perananyang sangat penting untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan agar pandemi ini diharapkan bisa berakhir dan tidak terjadi penularan lebih lanjut. Adapun aksi yang tepat adalah dengan menaati protokol yang sudah diberikan mengenai apa yang perlu dilakukan secara pribadi untuk meningkatkan kepedulian dan mencegah terinfeksi Covid-19. Sesuai dengan Al-Quran surat An-Nisaayat 59, di awal bahwa:

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar- benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa[4]: 59)

Selain itu terdapat pedoman risk assessment yang dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja, dalam hal ini diterapkan framework pembuatan proses dan keputusan berdasar ilmu industrial hygiene. Langkah framework terdiri dari antisipasi dan pengenalan hazard atau sumber bahaya, evaluasi paparan dan yang terakhir melakukan kontrol serta memastikan perlindungan terhadap risiko bahayanya (Zisook, et al., 2020).

Sangat penting untuk mengantisipasi, mengenali, dan mengidentifikasi hazards pada cara penularannya dan siapa yang bisa terdampak, dimana Covid-19 bahayanya adalah droplet atau cairan dari penderita sampai kepada orang sehat. Cara penularan dengan tersemburnya pada saat bersin, berbicara atau bersentuhan secara langsung. Penderita yang mungkin bisa terkena sebelumnya dilansir bahwa kerentanan terjadi pada penduduk usia lanjut dan yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan lainnya. Namun sejarah menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk semua kategori usia dapat tertular, sehingga hati-hati merupakan langkah yang tidak salah.

Adapun langkah lain yaitu melakukan kontrol dan memastikan perlindungan sudah baik dan benar dapat dilakukan dengan mematuhi protokol dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Masker perlu dipastikan sesuai, fit to use atau sesuai bentuk wajah dan menutupi area hidung, mulut, dan dagu secara baik. Apabila sudah tidak efektif, segera ganti masker, disarankan dengan menggunakan double mask dengan lapisan masker disposable yang ditutup dengan masker kain untuk ektra proteksi saat terdesak untuk keluar rumah, dan tetap menjaga jarak dengan memastikan untuk tidak berada  pada keramaian. Saat berada di luar, kita harus memastikan melakukan cuci tangan dilakukan sesuai petunjuk selama minimal 20 detik dengan menjangkau seluruh area tangan yang mungkin terpapar, dan menghindari menyentuh wajah di keramaian.

ppkm masker

Sebagai hamba yang beriman, sebaiknya kita meyakini bahwa manusia bisa berusaha namun mari kita serahkan semua usaha kita untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’d: 11)

 

Ditulis oleh: Putri Shafira Carolina

Editor : Abdullah ‘Azzam

Sumber: Ragil, Muhammad Suryoputro (2021), Peran Teknik Industri Di Masa Pandemi Covid 19: Menghadapi Pandemi Covid-19 Dengan Pendekatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: KEPEL Press

atomic habits

Tak jarang manusia menyanjung berlebihan untuk sebuah langkah yang besar, namun tidak mengindahkan langkah-langkah yang sejatinya tetap membuat sebuah perubahan walau hanya sedikit demi sedikit. Seringkali meyakinkan diri bahwa ‘massive success’ akan didapatkan jika disertai dengan ‘massive action’. Melakukan hal besar untuk mendapatkan kesuksesan yang dirasa tepat dan kehilangan puzzle kecil yang menjadi kunci utamanya.

Bentuk sukses seperti mendapatkan nilai yang tinggi, memenangkan perlombaan, hingga menurunkan atau menaikan berat badan, kita lakukan dengan memberi tekanan pada diri sendiri untuk dapat menyelesaikannya dengan gebrakan yang besar agar dapat menarik perhatian dan di kemudian hari akan menjadi perbincangan hangat orang banyak. Sementara itu, memberikan satu persen langkah kecil yang lebih baik sejatinya tidak mudah dikenali. Tetapi, satu persen itu akan sangat berguna terutama untuk langkah sukses jangka panjang dan akan menghasilkan hal yang luar biasa.

Jika melakukan langkah menuju lebih baik sebesar 1% setiap harinya dalam satu tahun, kita akan mendapatkan hasil mendekati 37 kali lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun jika melangkah 1% untuk hal yang buruk setiap harinya, maka grafik kesuksesan akan mendekati nilai nol. Karena apa yang dimulai dengan langkah kecil, akan terakumulasi dan menjadi perubahan yang besar.

Berikut penjelasan dalam matematikanya:

1% langkah buruk setiap hari dalam satu tahun: 0.99^365 = 00.03

1% langkah baik setiap hari dalam satu tahun: 1.01^365 = 37.78

perubahan besar - artikel akademik teknik industri uii

Langkah dapat berarti sebuah kebiasaan yang merupakan kunci utama dalam self-improvement, efeknya tergantung dengan seberapa sering manusia melakukan kebiasaan tersebut.  Akan menjadi terasa mudah saat kebiasaan baik dilakukan setiap hari, tetapi dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk melakukan kebiasaan baik secara rutin agar mendapat hasil yang maksimal. Waktu akan menjawab buah apa yang akan tumbuh dari langkah yang kita lewati, tergantung dengan apa yang kita tanam. Kebiasaan yang baik akan menjadi sekutu dan kebiasaan buruk akan menjadi musuh. Kebiasaan merupakan pedang dengan dua mata pisau. Yang buruk akan merusak kesuksesan dengan mudah dan yang baik akan menjadi senjata untuk pertahanan, karenanya pemilihan langkah merupakan sebuah hal yang krusial, kita perlu untuk tahu jalan mana yang akan kita lalui dan merancangnya sesuai kebutuhan yang harus selaras dengan keinginan agar dapat terhindar dari mata pisau yang tajam.

Sumber: Atomic Habits, James Clear 2018

Kuliah online teknik industri UII

Satu tahun lebih kita dipaksa semesta untuk mengurangi aktivitas sosial, memaksa jiwa raga mengeluarkan kemampuannya untuk berpikir lebih kreatif, luas, lugas, dan menerima keadaan dengan lapang dada. Sebelum datangnya pandemi Covid-19, komunikasi terasa mudah, pertanyaan-pertanyaan liar yang lontarkan mahasiswa memacu pengajar dan mahasiswa lain untuk berpikir dan mendapat banyak ilmu diluar yang diajarkan. Suasana perkuliahan yang hangat diiringi dengan sedikit tekanan dari luar sisi akademi terasa menyenangkan karena dilalui bersama.

Selama pandemi, tingkat stress, kecemasan, dan beban kerja meningkat. Selain itu, pengaruh keterampilan mahasiswa pun meningkat, namun target mendapatkan ilmu juga tambah sulit tercapai. Semua hal ini, menambah jelas pernyataan bahwa manusia makhluk sosial yang akan merasa ‘sakit’, jika kurang bersosialisasi.

Kuliah online teknik industri UII

Terdengar klise juga paradoks, namun cara terbaik untuk menumbuhkan antusiasme diri dalam berkuliah online adalah membuat kelompok belajar yang nyaman dengan menyelipkan cerita diluar pelajaran yang akan mengeratkan kembali tali persaudaraan. Jadilah proaktif di dalam kelas, tanyakan apa yang membuatmu merasa janggal, agar pengajar juga mahasiswa lain senantiasa mendapatkan ‘positive vibes’ dan kelas akan berjalan lebih kondusif.

Sejatinya, ketika merasa terhubung dengan orang-orang yang bekerja dengan kita, kemungkinan besar kita akan menganggap pekerjaan tersebut lebih bermakna dan merasa antusias dengan kegiatannya. Mahasiswa yang bahagia akan engage dengan produktivitas, tak akan khawatir deadline karena dapat mengendalikannya. Antusiasme kita akan menular, membangun circle positive menciptakan lebih banyak antusiasme dan produktivitas di dalam kehidupan perkuliahan.

 

Penulis

Putri Shafira Carolina

Sejak awal diberikannya wahyu pertama di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW telah menanamkan rasa persaudaraan dan ikatan iman di antara para pengikutnya. Ketulusan hatinya untuk melindungi umat dibuktikan dengan beragam peristiwa, disertai tangis, dan do’a yang selalu Rasulullah SAW panjatkan agar umat-nya senantiasa diberi perlindungan.

Nabi Muhammad SAW adalah pria dengan wajah yang bersinar mengalahkan bulan purnama, memiliki tubuh yang sempurna, dengan senyuman yang merekat diparasnya. Semua kebaikan Nabi Muhammad SAW perlu diterapkan pada kehidupan sehari-hari kita yang disebut Sunnah berarti ‘kebiasaan’, seperti kebiasaan tertawa tidak terbahak-bahak, berbicara dengan pelan dan jelas, memperhatikan lawan bicara, dan banyak lainnya.

Nabi Muhammad SAW senantiasa mendoakan umatnya, hingga menangis saat sedang bersujud karena bersedih untuk umatnya. Rasulullah SAW pun pernah shalat dengan melafalkan satu ayat berulang-ulang, ayat tersebut adalah Al-Maidah ayat 118 yang berisi:

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Sebagai umat Muslim, kita patut berbahagia memiliki suri tauladan yang menyebut nama umat dalam setiap pikirnya. Nabi Muhammad SAW yang berlaku baik sebagai contoh untuk umatnya agar selalu berada pada jalan yang benar. Seperti contoh kebaikan Nabi Muhammad SAW yang bergabung dengan para pemuda, menanggapi cerita, mengikuti alur pembicaraan, dan menambahkan pelajaran juga manfaat pada setiap percakapan. Hal ini dapat dicontoh oleh para pengajar, dapat meneladani Rasulullah SAW dengan berbaur, mendengarkan, menanggapi, memberikan pelajaran kepada mahasiswanya, dan tak lupa dengan batasan sesuai posisi sebagai pengajar.

Untuk mencintai Nabi Muhammad SAW tentunya kita harus mengenal kebaikannya dan kedekatan kita kepada Rasulullah tergantung dengan seberapa besar kita meneladani suri tauladan kita Rasulullah SAW.

Halal bihalal Teknik Industri UII 2021

Dalam satu hari, kita membaca syahadat minimal 5 kali saat shalat, mengamalkan Ashadualla Ilahailallah namun sering luput akan pengamalan Ayshadu Anna Muhammadarrasulullah
Karenanya, diharapkan dengan materi syawalan ini dapat mendekatkan kita terhadap pengamalan kebaikan Nabi Muhammad SAW. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Dikutip dari ceramah Bambang Suratno, S.T., M.T., Ph.D

 

Penulis

Putri Shafira Carolina

Mengenal Corporate Culture

Tak kenal maka tak sayang, saat ingin menjadi salah satu bagiannya, maka baiknya melakukan pendekatan. Salah satu caranya dengan mengenal Corporate Culture atau budaya perusahaan. Setiap hari para pegawai berhadapan dengan budaya perusahaan, seperti Honda dan Panasonic dengan budaya tradisionalnya atau Apple dengan informalitynya.

Konsep budaya sendiri diciptakan untuk ‘mewakili’ sesuatu dalam bentuk luas dan holistik. Hal kecil seperti aturan berpakaian, jam kerja, SOP, tunjangan pegawai, hingga cara memperlakukan klien merupakan cerminan dari budaya yang ada pada perusahaan.

Budaya perusahaan sejatinya tidak jelas, terkadang diperlihatkan kadang juga tidak. Terbentuk dari sebuah naluri para pegawai, kebiasaan berulang, dan respon emosional. Budaya memliki kekuatan juga konsekuensi yang besar, terlebih saat budaya perusahaan sudah mendarah-daging. Perusahaan dapat dengan sigap mengambil tindakan yang terkoordinasi dengan baik untuk setiap masalah yang menimpa. Selain itu, budaya perusahaan dapat mengarahkan pegawai untuk meningkatkan kemampuannya pada setiap tahap yang ditempuh.

Budaya ini dapat juga menjadi penghambat produktivitas dan komitmen emosional yang merusak kesuksesan jangka panjang. Karenanya, mencoba mengubah budaya yang salah secara signifikan, jauh lebih baik untuk berkonsentrasi pada perubahan perilaku karena budaya perusahaan lebih nyata dan terukur. Karena sejatinya budaya tidak berubah secara otomatis tetapi cenderung mengikuti perubahan situasi dan perilaku pegawainya.

Sumber :

  1. https://www.investopedia.com/terms/c/corporate-culture.asp#:~:text=Corporate%20culture%20refers%20to%20the,the%20people%20the%20company%20hires.
  2. https://www.youtube.com/watch?v=gficoigz1xs

Penulis

Putri Shafira Carolina

Metode pembelajaran Blended Learning

Blended learning perpaduan yang baik antara pengalaman pembelajaran daring dan luring. Sehingga kekuatan atau kelebihan antara pembelajaran daring dan tatap muka dapat tercampur menjadi pengalaman belajar yang unik sesuai dengan tujuan pendidikan. Kondisi pembelajaran diharapkan lebih dinamis dan kondusif. Metode blended ini memungkinkan dosen untuk tetap memantau dan mendorong mahasiswa mengeksplore ilmunya secara mandiri.

Metode pengembangan yang ditawarkan pada mata Logika Pemrograman adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Blended Learning. Metode ini diimplementasikan berdasarkan adanya program hibah pengajaran yang diberikan oleh Program Studi Teknik Industri tahun ajaran 2019/2020. Program ini sebagai sarana mendorong dosen untuk dapat lebih berkreasi dengan pelaksanaan mengajar dikelas. Terutama dengan tatap muka dikelas hanya menghasilkan pembelajaran 1 arah saja dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang tidak aktif dikelas. Hal ini mendorong mahasiswa tidak memiliki kemandirian terutama dalam keilmuan.

Logika Pemrograman

Matakuliah logika pemrograman merupakan salah satu matakuliah wajib semester 2 di Jurusan Teknik Industri yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat menghadapi perkembangan industry 4.0. Pada matakuliah ini mahasiswa akan mempelajari bagaimana memecahkan masalah sesuai dengan Langkah-langkah yang baik menggunakan kaidah-kaidah pembuatan algoritma dan kemudian mengimplementasikan kedalam Bahasa pemrograman.

Pada matakuliah ini, Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Bahasa pemrograman python. Bahasa pemrograman python merupakan Bahasa pemrograman yang popular saat ini. Terutama dalam implementasinya pada bidang data science. Selain itu Bahasa pemrograman python sangat mudah untuk dipelajari.

Implementasi Blended Learning pada matakuliah Logika Pemrograman

Dari model pembelajaran blended learning pada mata kuliah logika pemrograman, telah dihasilkan media pembelajaran yang diunggah pada akun Youtube Channel Abdullah Azzam dan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa khususnya pada praktek implementasi algoritma ke dalam Bahasa pemrograman python. Karena dengan media pembelajaran video mahasiswa dapat lebih fleksibel dalam mempelajari praktek Bahasa pemrograman python. Kendala saat dikelas dimana praktek hanya bisa dilakukan satu kali dapat diatasi dengan media video dimana mahasiswa dapat mengulang-ulang materi agar dapat lebih memahami bagaiaman mengimplementasikan Bahasa pemrograman.

Tampilan Media Pembelajaran Video

Bagaimana kesan Mahasiswa Terhadap Metode Pembelajaran ini?

Mahasiswa sudah merasa puas dengan media pembelajaran yang telah diberikan pada matakuliah logika pemrograman.  Mahasiswa berharap agar studi kasus yang diberikan khususnya pada materi implementasi Bahasa pemrograman bisa lebih diperbanyak jumlahnya, agar mahasiswa dapat lebih memahami materi tersebut.

 

Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T

Dosen Teknik Industri

Universitas Islam Indonesia

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Mengapa kita harus menjauhi riba, karena dalam hadits yang sudah disepakati keshahihannya dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ! وَذَكَرَ مِنْهُنَّ: آكِلَ الرِّبَا.

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran,” dan beliau menyebutkan di antaranya, “Memakan riba.”

Dan telah datang ijma’ atas haramnya riba.

Imam ‘Ali bin Husain bin Muhammad atau yang lebih dikenal dengan sebutan as-Saghadi, menyebutkan dalam kitab an-Nutf bahwa riba menjadi tiga bentuk yaitu:

  1. Riba dalam hal peminjaman.
  2. Riba dalam hal hutang.
  3. Riba dalam hal gadaian.

Bagaimana sebagai seorang muslim/muslimah membangun bisnis yang tidak menggunakan riba?

Beberapa yang bisa diihtiarkan adalah memulai dari belajar sistem, dengan menjadi seorang karyawan pada perusahaan terbaik dikelasnya pada wilayah setempat.  Kita bisa mempelajari konsep cashflow quadrant yang dikeukakan oleh Robert T Kiyosaki, dengan melakukan penyesuaian sebagaimana bisnis yang diajarkan oleh Rosululloh SAW.

Gambar 1 Cashflow Quadrant

 

Gambar 2 Income statement dan Balance sheet

Memulai usaha/bisnis bagi pemula atau fresh graduate, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menemukan ide bisnis yang bagus dan sesai dengan passionnya, bagaimana permodalannya, bagaimana mengelola customer, supplier, dan karyawan, dan lain sebagainya. Memulai bisnis tanpa ilmu dan pengalaman sangat beresiko tinggi, apalagi kalau membangun bisnis menggunakan utang bank dengan bunga riba, itu adalah keputusan MORON alias bodoh, karena mencadangkan atau membayar kepastian dengan ketidakpastian. Artinya pemasukan dari bisnis tidak pasti, tapi angsuran (pokok + riba) yang harus dibayar adalah pasti.

Langkah apa yang bisa dilakukan?

Mengutip dari konsep yang dikemukakan oleh Robert T Kiyosaki pada cashflow quadrant, bisa diambil langkah awal adalah menjadi seorang E(Employee). Artinya kita membidik bisnis yang akan dipilih, diawali menjadi karyawan pada bisnis yang sejenis. Menjadi E diniatkan untuk belajar bagaimana menjalankan bisnis.. Jadi niat utama adalah belajar sambl melakukan akumulasi modal. Dari gambar 2, kotak income statement terdapat income, setelah dikurangi expenses maka masih ada saldo. Saldo yang ada ini dibelikan asset, bukan dibelanjakan untuk liabilities. Dengan membeli asset ini maka kita berada pada kuadrant 4 yaitu investor. Hasilnya bisa menambah income pada income statement, sehingga saldo akan bertmbah. Dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun, penguasaan atas bisnis menjadi semakin matang dan bisa menjadi seorang konsultan. Otomatis kita berada pada kuadrant 2, yaitu self-employment. Hasilnya akan menambah deretan income.

Langkah berkutnya adalah memulai membangun bisnis dimulai dari kecil. Dengan berbekal pengetahuan, pengalaman, dan modal yang memadahi, bisnis level kecil bisa dibangun. Selalu menjaga agar bisnis jauh dari maksiat dan tidak menggunakan uang bank yang mengandung riba.

Langkah terakhir adalah menuju kebebasan finansial dengan memperbanyak dan memperkuat kuadran 4 yaitu menjadi seorang investor sehingga waktu untuk beribadah menjadi semakin longgar, tanpa adanya angsuran bank yang mengandung riba.

Referensi:

 

https://almanhaj.or.id/4044-riba-pengertian-dan-macam-macamnya.html

Robert T Kiyosaki, Cash flow Quadrant

 

Penulis

Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M.

Dosen Jurusan Teknik Industri