Pada Minggu (22/12/2024), Bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (HMTI LEM FTI UII), kembali sukses menggelar AKSI TI 2024, sebuah acara orientasi mahasiswa baru Teknik Industri angkatan 2024. Dengan tema acara “Bersua Merangkai Asa, Wujudkan Cendekiawan”, kegiatan ini diikuti oleh 97 mahasiswa baru dan didukung oleh 127 panitia yang memastikan kelancaran kegiatan selama tiga hari. Mengusung konsep indoor dan outdoor, acara berlangsung pada 15 Desember 2024 untuk kegiatan dalam ruangan, serta pada 21-22 Desember 2024 untuk kegiatan luar ruangan di Bumi Perkemahan Girikaton. Konsep ini dirancang untuk memberikan pengalaman menyeluruh bagi peserta dalam memahami dunia Teknik Industri di UII.

Forepart Day

Peserta menjalankan Forepart Day di Auditorium gedung FTI UII

Hari pertama dimulai dengan opening ceremony yang diawali pembacaan saritilawah, pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta Hymne UII. Selanjutnya, Sambutan disampaikan oleh Allan Fridicya Tri Wahyudi sebagai Ketua Organizing Committee AKSI TI 2024, Radza Rayhan sebagai Ketua Steering Committee AKSI TI 2024, Hadel Hafiz Satria sebagai Ketua HMTI LEM FTI UII 2023/2024, dan Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, Ph.D., IPM., sebagai Ketua Program Studi Teknik Industri. Pemukulan gong oleh Ketua Program Studi menjadi simbol pembukaan resmi acara.

Rangkaian acara Forepart Day meliputi berbagai sesi edukatif, seperti SIMAK TI: Seputar Ilmu Akademik Teknik Industri, yang dibawakan oleh Feris Firdaus, M.Sc. selaku dosen Teknik Industri. Sesi ini mengupas peran Teknik Industri dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui integrasi teknologi Industry 4.0, ekonomi sirkular, dan Lean Manufacturing. Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) melalui sesi PANEN HMTI, serta pengenalan enam laboratorium pendukung pembelajaran dalam sesi Laboratory Show.

Strengthening Day

Peserta menjalani Strengthening Day di Bumi Perkemahan Girikaton

Hari kedua berlangsung dengan konsep outdoor selama dua hari satu malam. Acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan tata tertib peserta, dilanjutkan dengan Prototype Lab. Dalam sesi ini, peserta berkelompok membuat prototype untuk melatih daya pikir kritis dan kreativitas. Sesi Tausiah Hikmah yang dibawakan oleh Alif Lukmanul Hakim, S.Fil., M.Phil. yang menyampaikan pesan tentang pentingnya nilai keislaman dalam inovasi teknologi.

Acara LAMPU HMTI (Langkah Menuju Pusat HMTI) memperkenalkan struktur organisasi HMTI, diikuti dengan study case yang memacu pola pikir kritis peserta. Momentum puncak adalah Inaugurasi, di mana peserta resmi dikukuhkan sebagai bagian dari keluarga besar Teknik Industri UII. Prosesi ini ditandai dengan pembacaan sumpah mahasiswa, pemasangan simbolis seragam HMTI, penyalaan api unggun, nyanyian Hymne UII, dan doa penutup.

Malam harinya, suasana semakin akrab dengan acara Secret Text yang menciptakan interaksi antar peserta, dan Stage Vibes yang menampilkan band Imunity dari HMTI. Kegiatan hari kedua ditutup oleh MC nonformal, dengan peserta kembali ke tenda untuk beristirahat.

Camaraderie Day

Peserta antusias pada mata acara WIB di Camaraderie Day

Hari terakhir diawali dengan pengumuman Koordinator Mahasiswa (KOSEMA) oleh Ilham Muhammad Anugrah Saragih, Kepala Bidang PSDM HMTI. Peserta kemudian mengikuti sesi senam pagi dan sarapan bersama dalam acara Semangat Pagi. Sesi Lab Show menjadi sorotan, di mana setiap kelompok memamerkan dan mempresentasikan prototype mereka di Lapangan C. Pengunjung juga turut memberikan suara untuk menentukan prototype terbaik.

Acara dilanjutkan dengan WIB: Waktu Industri Berjelajah, sebuah kegiatan eksplorasi di jalur tracking menuju tujuh pos yang menguji kekompakan dan kreativitas peserta. Setelah istirahat siang, sesi Rewarding memberikan penghargaan kepada tim berdasarkan prototype terbaik.

Terakhir, Closing Ceremony yang dari Ketua OC, SC, HMTI, LEM, DPM, dan Penanggung Jawab Kegiatan Dian Janari, S.T., M.T. menyampaikan pesan serta harapan mereka. Sebagai simbolik, gong dipukul untuk menandai berakhirnya AKSI TI 2024. Acara ditutup dengan pemutaran After Movie yang merangkum seluruh momen dari Forepart Day, Strengthening Day, hingga Camaraderie Day.

AKSI TI tidak hanya menjadi ajang adaptasi bagi mahasiswa baru, tetapi juga momen untuk menanamkan semangat inovasi, kebersamaan, dan kebanggaan sebagai bagian dari Teknik Industri UII. Dengan tema mata acara Engineering to The Future, acara ini berhasil memotivasi peserta untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan harapan masa depan yang lebih baik.

Rani Novalentina

On Tuesday (23/12/2024), the Innovation and Technology Competition (LEVITASI) was successfully organized by the Student Executive Board (LEM) of the Faculty of Industrial Technology (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII). The event took place at the FTI UII Hall from 09.00 WIB to 13.00 WIB and managed to attract attention with various technological innovations displayed. From a total of ten participants, two groups from Industrial Engineering UII successfully made proud achievements by winning first and second place.

First Place: Agricultural Drone Innovation

The group consisting of Dhinar Elma Arifa, Zhafif Radithya Nugroho, and Anggara Yoga Pradhana amazed the jury with their innovation, an agricultural drone equipped with hyperspectral imaging sensor technology, LiDAR cam, and coaxial propeller design. This technology is designed to improve efficiency in agricultural processes, such as monitoring and land cultivation. With automation capabilities and optimal lifting power, this drone is a modern solution for the agricultural sector.

Competition Poster Coaxial Drone

“Initially, this idea was just a development of last year’s concept that won runner-up. By improving the shortcomings based on the jury’s suggestions, we managed to bring this innovation to a better level,” said Dhinar Elma Arifa.

They were also accompanied by their supervisor, Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc., who provided valuable input during the development process. “It was really exciting during the presentation and expo, especially when we were judged by Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM who understands automation. I didn’t expect to win first place,” added Dhinar.

Their message to other students is, “Don’t be afraid to try! Winning is just a bonus, the most important thing is the experience and learning during the process.”

Second place: CHELMONT-EA

Winner 2nd place

The CHELMONT-EA group, consisting of Demas Rakha Freeporta, Mumtaz Fahd Rifmawan, Rizki Esa Putra Bijaksana, and Zahwa Putri Aghniya also from the Industrial Engineering department of UII, won second place with their innovation in the form of Chicken Feeder and Health Monitor with Egg Automation. This system integrates automatic feeder technology, chicken health sensor, and egg collecting conveyor to improve the efficiency of laying hen farms.

In an interview, Mumtaz Fahd, one of the team members, revealed that the idea to participate in LEVITASI stems from the success of CHELMONT-EA in the RSKE Big Project Laboratory activities. “We see that this product has great potential to be competed. With the support of our supervisor, Ratih Dianingtyas Kurnia, S.T., Ph.D., we decided to compete in LEVITASI again,” he said.

Competition Poster Chielmont-Ea

According to Mumtaz, their product not only saves operational costs, but also improves the welfare of farmers through ergonomic design and real-time monitoring of chicken health. 

As for him, he gave a message to other students who want to follow in their footsteps “The message is to be more active in learning many things and the most important thing is to find an environment that really wants to process together, especially if you have the same intention, surely in the future you will have greater opportunities,” he said.

Assessment and Prospects

The assessment of the competition was done through presentations in front of the jury, which consisted of FTI UII lecturers, and assessment during the expo. This event provides an opportunity for students to show their potential in creating innovative technology-based solutions.

This achievement is proof of the ability of UII Industrial Engineering students to produce relevant and applicable work. With high enthusiasm and dedication, they are expected to inspire other students to continue working and innovating.

Rani Novalentina

Pada Selasa (23/12/2024), Lomba Inovasi dan Teknologi (LEVITASI) sukses diselenggarakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII). Acara ini berlangsung di Hall FTI UII mulai pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB dan berhasil menarik perhatian dengan berbagai inovasi teknologi yang ditampilkan. Dari total sepuluh peserta, dua grup dari Teknik Industri UII sukses mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara pertama dan kedua.

Juara Pertama: Inovasi Drone Pertanian

Grup yang terdiri dari Dhinar Elma Arifa, Zhafif Radithya Nugroho, dan Anggara Yoga Pradhana memukau dewan juri dengan inovasi mereka, yaitu drone pertanian yang dilengkapi dengan teknologi hyperspectral imaging sensor, LiDAR cam, dan desain propeler coaxial. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pertanian, seperti pemantauan dan pengolahan lahan. Dengan kemampuan otomatisasi dan daya angkat optimal, drone ini menjadi solusi modern bagi sektor pertanian.

“Awalnya ide ini hanya pengembangan dari konsep tahun lalu yang meraih runner-up. Dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan saran juri, kami berhasil membawa inovasi ini ke tingkat yang lebih baik,” ungkap Dhinar Elma Arifa.

Mereka juga didampingi oleh dosen pembimbing, Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc., yang memberikan masukan berharga selama proses pengembangan. “Kesannya seru banget waktu presentasi dan expo, apalagi dapat juri Pak Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM yang paham otomasi. Tidak menyangka bisa juara pertama,” tambah Dhinar.

Pesan mereka untuk mahasiswa lain, “Jangan takut mencoba! Juara itu hanya bonus, yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran selama prosesnya.”

Juara Kedua: CHELMONT-EA

Grup CHELMONT-EA, yang terdiri dari Demas Rakha Freeporta, Mumtaz Fahd Rifmawan, Rizki Esa Putra Bijaksana, dan Zahwa Putri Aghniya juga berasal dari jurusan Teknik Industri UII, meraih juara kedua dengan inovasi mereka berupa Chicken Feeder and Health Monitor with Egg Automation. Sistem ini mengintegrasikan teknologi feeder otomatis, sensor kesehatan ayam, dan conveyor pengumpul telur untuk meningkatkan efisiensi peternakan ayam petelur.

Dalam wawancara, Mumtaz Fahd, salah satu anggota tim, mengungkapkan bahwa ide untuk mengikuti LEVITASI bermula dari keberhasilan CHELMONT-EA di kegiatan Laboratorium Big Project RSKE. “Kami melihat bahwa produk ini memiliki potensi besar untuk dilombakan. Dengan dukungan dari dosen pembimbing, Ratih Dianingtyas Kurnia, S.T., Ph.D., kami memutuskan untuk kembali berkompetisi di ajang LEVITASI,” ungkapnya.

Menurut Mumtaz, produk mereka tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak melalui desain yang ergonomis dan memonitor kesehatan ayam secara real-time

Adapun ia memberikan pesan untuk mahasiswa lainnya yang ingin ikut jejak mereka “Pesannya sih lebih giat untuk belajar banyak hal dan paling penting adalah cari lingkungan yang memang mau berproses sama sama apalagi memang punya niat yang sama, pasti kedepannya akan punya kesempatan yang lebih besar,” ujarnya.

Penilaian dan Prospek

Penilaian lomba dilakukan melalui presentasi di hadapan dewan juri, yang terdiri dari dosen FTI UII, dan penilaian selama expo. Acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan potensi mereka dalam menciptakan solusi inovatif berbasis teknologi.

Prestasi ini menjadi bukti kemampuan mahasiswa Teknik Industri UII dalam menghasilkan karya yang relevan dan aplikatif. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, mereka diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi.

Rani Novalentina

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Sharing Session Magang sebagai wadah untuk bertukar pikiran antar mahasiswa yang telah selesai magang, sedang magang, dan yang akan mengikuti magang. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (03/02) di Gedung K.H. Mas Mansur UII ini menghadirkan dua pembicara yaitu Nawang Wahyu Widiatmaka dan Famila Dwi Winanti S.T.

Program magang ini merupakan hasil kerjasama antara program studi Teknik Industri dengan PT. Yamaha Indonesia dan PT. Inti Ganda Perdana (IGP). Program ini sudah berlangsung sejak 2015 dan sudah meluluskan alumni magang lebih dari 50 peserta. Tiap batch magang berlangsung 6 bulan, periode batch VI akan berlangsung dari Maret – Agustus 2018. Syarat dari mengikuti program magang sendiri yaitu sudah tutup teori, surat lamaran yang ditujukan kepada kepala program studi, Curriculum Vitae (CV), sudah melaksanakan KKN, dan diutamakan yang memiliki sertifikat CEPT.

Famila (alumni magang batch IV) dalam pemaparannya menjelaskan, selama program magang berlangsung, para mahasiswa akan diikutsertakan dalam projek-projek yang diberikan oleh perusahaan. “Selama 6 bulan tersebut nantinya satu mahasiswa bisa ikut 4 – 5 projek, bergantung pada kompleksitas projek yang didapat”, imbuhnya.

Menurut Famila, inti dari program magang sendiri adalah sebagai penyempurnaan keilmuan yang telah diperoleh di kampus. “Sejauh mana ilmu yang didapat bisa dipraktekkan”, tandasnya.

Sementara itu Nawang (Peserta magang batch V) mengungkapkan, sebelum mengikuti program magang alangkah lebih baiknya tahu terlebih dahulu apa tujuan mengikuti program tersebut, karena nantinya ritme hidup sebagai mahasiswa sehari-hari akan berbeda sesampainya disana, beda karakteristiknya. “Kita benar-benar harus mempersiapkan diri, dan kita juga harus sadar kalau sedang membawa nama program studi serta almamater UII”, tuturnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama para pembicara dan para peserta yang hadir.

EXPO DPTI

Di tengah perkembangan industri dunia yang begitu cepat dan masif menuju revolusi industri 4.0, desain produk menjadi komponen pembaharuan zaman yang begitu vital. Berangkat dari hal tersbut laboratorium Sistem Manufaktur (Siman) Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Product Design Exposition Big Project Dasar Perancangan Teknik Industri (DPTI) 2017. Kegiatan yang diselenggarakan pada 28-29 Desember 2017 di Hall Gedung KH. Mas Mansur UII membawa jargon “heal the world through product design innovation”.

Terdapat enam cabang kategori yang dilombakan pada Expo DPTI 2017, yakni crime prevention, disability equipment, safety equipment, medical equipment, farm tool dan agricultural technology. Sebanyak 94 tim ikut serta pada expo pada tahun ini dengan 94 desain produk berbeda yang ditampilkan, yang kesemuanya merupakan produk mahasiswa baru teknik industri UII.

Danang selaku koordinator asisten Lab. Siman TI UII menuturkan, expo ini merupakan salah satu acara tahunan yang diselenggarakan setiap akhir semester setelah para praktikan 2017 selesai melaksanakan praktikum mata kuliah DPTI, kemudian diberikan big project. “Output dari big project tersebut lalu dipamerkan pada expo hari ini, sebagai suatu kebanggaan terhadap hasil kerja keras mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut Danang menjelaskan mengapa cabang kategori tersebut yang dilombakan, karena isu-isu yang terkait memang sedang membutuhkan inovasi, seperti medical equipment. “Mungkin sudah banyak alat-alat kesehatan, namun alat seperti apa sih yang bisa di inovasikan lagi dari alat yang sudah ada tersebut,” tuturnya. Selain itu, output dari big project ini diharapkan juga bisa di ikut sertakan pada lomba-lomba berkaitan.

Terdapat beragam desain produk yang ditampilkan, salah satunya yaitu Artefact “Automatic-Fit Baby Carrier” yang merupakan gendongan bayi yang dirancang untuk para ibu yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) khususnya pada bagian tangan yang dapat meerkat sempurna secara otomatis menyesuaikan dengan bentuk tubuh bayi dan ibu tanpa mengurangi ruang dan keluwesan gerak. Artefact menggunakan system auto-fit dengan cara kerja wind chart.

Desain produk lain yang tidak kalah menarik yaitu Helga “High Computerized Blind Glasses”. Sebuah kacamata bantu untuk penyandang tunanetra yang memiliki fitur kamera 200 MP dengan resolusi 8K surrounding pada layar. Fungsinya adalah untuk membantu para tunanetra melakukan aktivitas sehari-hari.

Kepala Lab. Siman TI UII, Muchamad Sugarindra menilai dari ajang seperti ini dapat terlihat bahwasanya setiap mahasiswa itu memiliki potensi. Poinnya adalah bagaimana kita memberikan challenge kepada mahasiwa dengan cara seperti ini. “Terbukti ternyata banyak kreativitas yang muncul. Istilahnya itu memaksa mereka untuk berkreasi,” ungkapnya.

Selain itu, Sugarindra menjelaskan, dari produk-produk yang ditampilkan ternyata banyak yang cukup inovatif. “Lumayan untuk mahasiswa semester satu, meskipun belum memperhatikan konsep desain secara utuh, namun bagaimana menuangkan ide kedalam gambar itu merupakan salah satu tujuan yang diberikan dalam mata kuliah DPTI ini,” tandasnya.

Bahkan ada ide yang berangkat dari kompetisi ini diikutkan di ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM),” imbuh Sugarindra. Jalannya kegiatan Product Design Exposition Big Project diakhiri dengan pengumuman para pemenang expo DPTI 2017. (MDP/RS)

YOURS 2017 Memotivasi Untuk Segera Memulai Usaha

Entrepreneur Class Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Young Entrepreneur Seminar (YOURS) 2017 dengan mengangkat tema “Technopreneur in Halal Industry”. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (23/12) ini menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi, yakni M. Ridwan, S.T., M.Sc., dan juga praktisi, S. Elita Barbara. Selain seminar juga dilaksanakan kunjungan industri ke Cokelat Monggo Yogyakarta.

Entrepreneur Class (EC) merupakan sebuah organisasi di jurusan Teknik Industri UII yang bergerak di bidang pengembangan inovasi dan bisnis. EC merupakan wadah bagi para mahasiswa TI UII untuk bertukar informasi, bercengkrama, dan berdiskusi mengenai ide bisnis maupun isu yang berkembang mengenai dunia industri, usaha, perekonomian, dan sebagainya.

Nasrullah Setiawan, S.T., M.Sc., mewakili program studi TI UII yang hadir dalam kegiatan tersebut berkesempatan membuka acara. Dalam sambutannya Ia menuturkan bahwa ciri khas dari semangat jiwa entrepreneurship itu adalah pengembangan. “Harus ada pengembangan kedepan tentang bangunan ekonomi yang mau kita mulai,” ujarnya.

Di awal pemaparannya, Ridwan menyampaikan beberapa alasan mengapa halal menjadi sebuah bisnis yang besar. Pertama, kita semua adalah muslim dan harus menjalankan bisnis yang halal. Kedua, populasi terbesar di dunia adalah muslim. Dan yang terakhir karena menjalankan bisnis yang halal merupakan perintah dari Allah swt. Ia mengutip surat al-Baqarah ayat 168-169 yang menyeru kepada kita semua untuk memakan makanan yang halal.

Selanjutnya Ridwan juga membahas bagaimana perkembangan dari elemen-elemen bisnis. Awalnya dikenal dengan sebutan 4P (Product, Promotion, Price, Place), kemudian berkembang menjadi 4C (Customer, Communication, Cost, Convenience), dan sekarang sudah menjadi SIVA (Solution, Information, Value, Access).

Terakhir Ridwan menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam menjalankan bisnis halal. Diantaranya, mengandung unsur gharor yaitu adanya ketidakjelasan dalam produk, seperti spesifikasinya dll. Kemudian mengandung unsur riba, dan yang terakhir menjual produk atau jasa yang diharamkan.

Pada sesi selanjutnya, pemaparan oleh S. Elita Barbara yang merupakan owner dari Elita Kerudung. Elita banyak menjelaskan tentang pengalamannya selama menggeluti dunia usaha saat Ia masih menempuh pendidikan S1, dari awalnya yang bernama Kerudung Elita hingga sekarang menjadi Elita Kerudung. Ia menyampaikan bahwa memulai suatu usaha bukanlah hal yang sulit. “Kita hanya perlu belajar mencari peluang pasar, memasarkan produk yang akan kita jual, mencari pelanggan, dan yang terakhir memberi pelayanan yang terbaik bagi pelanggan”, tuturnya.

Elita Barbara juga menceritakan pengalamannya yang pernah diusir dari kos dikarenakan usaha yang sedang digelutinya. “Pemilik kos yang saya tempati itu mengirimkan sms ke saya, yang menganggap bahwa pemilik kos tersebut merasa tidak nyaman karena banyak tempat yang dipenuhi dengan barang dagangan saya,” ungkapnya.

Usai sesi seminar, para peserta melakukan kunjungan industri ke Cokelat Monggo. Pada kunjungan industri tersebut para peserta diajak untuk melihat langsung bagaimana proses produksi dari suatu produk awal hingga menjadi produk yang siap untuk di jual. Imaduddin al-Ayyubi selaku ketua panita berharap setelah acara ini semoga para peserta maupun panitia bisa memulai untuk berwirausaha. “Jangan takut untuk memulai,” pungkasnya. (MDP/RS)

Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng, Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) memimpin Delegasi Dosen dan Tendik Prodi Teknik Industri melakukan kunjungan industri ke PT. Otsuka Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan patungan di bidang industri farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.

Delegasi diterima oleh Sudiartono, Operation Director didampingi Tatik Istiqomah, Technical Operation, dan Danang Prahasta, Supply Chain serta Djunaidi, Quality Assurance. Tampak hadir juga Mukhlis, Quality Control dan J Zulkarnain. Delegasi diterima di Pabrik yang berlokasi di Jl. Sumber Waras No.25, Kalirejo, Lawang, Malang, Jawa Timur (15 Agustus 2017)

Mengawali sambutan Sudiartono mengapresiasi ketepatan waktu kedatangan Delegasi “Disiplin adalah nafas Kita, yang juga telah menjadi slogan di perusahaan” ujarnya.

“Praktisi di perusahaan dan akademisi harus saling mendukung. Ada kalanya apa yg diterapkan di perusahaan ketinggalan dari kemajuan di bidang akademik, atau sebaliknya. Kunjungan ini adalah kunjungan kedua dari teknik industri setelah perguruan tinggi yg lain. Kebanyakan yg berkunjung dari jurusan farmasi” ujar Sudiartono.

Secara terpisah, Qurtubi,,S.T., M.T. salah satu anggota delegasi menyatakan “Sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini besama Delegasi Prodi Teknik Industri yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 25 Dosen dan 5 Tendik. Apalagi setelah mendapat penjelaskan tentang proses produksi yang disampaikan Tatik dan Danang Prahasta yang juga Alumni Teknik Industri FTI UII setelah menjelaskan Supply Chain PT. Otsuka Indonesia kepada Delegasi”, ungkap Dosen Teknik Industri tersebut.

Delegasi kemudian mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi dan ke warehouse (raw material), melihat bagaimana praktek mengoperasikan dan memindahkan barang di warehouse.

Jerri Irgo

Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Fakultas Teknologi Industri Industri Universitas Islam Indonesia (FTI) adakan Industrial Week 2017 bertema “Explore, Organize and Develop your Academic Pathway”. Salah satu rangkaian acara Industrial Week 2017 ini adalah seminar kerja praktek (KP) untuk mahasiswa jurusan Teknik Industri UII yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Tekhnologi Industri, Kamis (13/4).

Sebelumnya 300 peserta telah mengikuti seminar empat konsentrasi pilihan pada jurusan teknik industri, yaitu, operational research, management industry, ergonomy dan manufacture.  Dalam acara ini berbagai materi disampaikan langsung oleh para ahli yang sudah berpengalaman, yaitu, Luqman Satriya Siambodo, S.T. selaku Production Engineer PT. Cargill Indonesia, Faizudin Firdaus, S.T., M.M., selaku Production Coach at Human Productivity Institute, Yardin Heidsyam, S.T., MBA., selaku Assistant Manager PT. Bank Mandiri Persero, RM. Nur Cahyadi, sebagai Section Head Production Machining PT. Inti Garuda Perdana, Faizin, S.E., sebagai Assistant Manager Production Engineering, PT. Yamaha Indonesia, Muchamad Sugarinda S.T., M.T.I., dan Amarria Dila, S.T,. M.Sc., Dosen Teknik Industri UII.

Disampaikan Amarria Dila, S.T,. M.Sc  sebagai pembicara juga sekaligus dosen jurusan Teknik Industri UII, adanya Industrial Week 2017 ini dapat menjadi pengantar awal bagi mahasiswa untuk mendalami apa sebenarnya industri itu sendiri.

“Adanya program wajib KP diharapkan mahasiswa dapat mengalami dan melihat langsung  pengaplikasian industri dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Apalagi Program Studi Industri sudah melakukan kerjasama dan tanda tangan MOU dengan beberapa perusahaan nasional, dimana outputnya dapat memberi kesempatan magang  bagi mahasiswa” ujarnya.

Selain itu Ia juga mengatakan bahwa program studi Teknik Industri UII sedang mengupayakan sertifikasi internasional dalam organisasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN QA). AUN adalah sebuah organisasi jejaring universitas di Asean yang mempunyai tujuan utama untuk memperkuat dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan tinggi antar negara di Asean. Diharapkan setelah bergabung, AUN dapat menjadi forum diskusi pertukaran informasi dan pengetahuan terkait penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Sementara itu, Hudzaifah Dzakiy selaku ketua steering commite (SC) Industrial Week 2017 mengatakan tujuan utama acara ini adalah sebagai pengantar awal bagi mahasiswa untuk memilih konsentrasi tugas akhir kuliah serta memberikan informasi dan pengetahuan dalam penerapan konsentrasi tersebut dalam dunia industri.

“Industri itu sangat luas sekali cangkupannya, dengan mengikuti acara ini diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan dasar dalam menjalankan studinya. Juga membuka pandangan mereka, bahwa kerja praktek bukan hanya kewajiban selama  menjalankan studi di kampus, akan tetapi juga merupakan kebutuhan agar nanti siap mengahadapi dunia kerja yang sesungguhnya” tambahnya. (AN/BA)