Mahasiswa Teknik Industri raih Emas dan Perunggu di PIMNAS XXX
“Alhamdulillah, Tim Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) ESHOTICS, meraih 1 medali emas untuk Poster dan 1 medali perunggu untuk Presentasinya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 30 Tahun 2017 di Universitas Muslim Indonesia, Makassar (23 sd 28 Agustus 2017)” ungkapan syukur Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT, Dosen Pendamping melalui pesan singkatnya yang dikirimkan dari lokasi PIMNAS di Makassar (27 Agustus 2017)
Muhammad Iqbal Sabit , sebagai ketua Tim ESHOTICS, dengan anggota Rahmawati Fanansyah Putri, David Arohman, Nuraditya Ahmad F, keempat mahasiswa tersebut adalah mahasiswa program studi (prodi) Teknik Industri 2015 dan Hasyim Abdulloh, dari prodi Teknik Elektro 2014.
Tim ESHOTICS ikut Program Kreativitas Mahasiswa-Karsacipta (PKM-KC) merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa. Program ini bersifat konstruktif dan harus mampu menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototip dan sejenisnya.
Keunggulan Tim ESHOTICS, yang pasti adalah mampu bersinergi dengan baik antar mahasiswa walau lintas program studi, komunikasi yang baik juga dengan pembimbing. Tim ini mandiri, kreatif, inisiatif tinggi dan tidak mudah menyerah. Kekompakan Tim ESHOTICS juga tampak saat penyampaian presentasi yang baik. “Saya selalu tekankan kalau ingin hasil yang maksimal, effort nya harus luar biasa, pantang menyerah dan tahan banting” ujarnya
PIMNAS merupakan tolok ukur dari prestasi penalaran dan kreativitas mahasiswa di Indonesia. PIMNAS yang kompetitif, kreatif, inovatif dan solutif, dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan dan persatuan
Pelajaran yang dapat kita ambil dari pengalaman ini adalah ide kreatifitas tentang pengembangan teknologi sedapat mungkin untuk dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam produk nyata, tidak hanya sebatas ide saja, karena setiap implementasi atas ide kreatifitas itu akan muncul karya anak bangsa yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Adapun pelajaran lain, adalah karya anak bangsa ternyata secara kualitas tidak kalah dengan negara lain, sehingga maju terus, kembangkan karya dengan kreatifitas agar dapat mampu bersaing di kancah global” pungkas Setyawan
Jerri Irgo