Salah satu keunggulan suatu organisasi adalah kemauan untuk selalu memperbaiki diri. Studi bading merupakan salah satu hal yang bisa di lakukan untuk melihat organisasi lain yang lebih unggul. Untuk keskian kali Prodi Teknik Industri dijadikan referensi dalam tata kelola program studi. Pada tanggal 29 November bertempat di Auditorium FTI UII Prodi TI UII menerima kunjungan dari STT Migas Balikpapan.

Bu Harwati, ST., MT. dalam pemaparanya menyampaikan, Salah satu indikator keunggulan suatu Prodi adalah pencapaian Akreditasi, Alhamdulillah Prodi Teknik Industri UII telah terakreditasi A dan sudah 3 periode. Silahkan bagi adik-adik nanti akan kami pandu berkunjung ke laboratorium yang ada di kami, untuk mengetahui lebih dalam proses belajar mengajar yang ada di kami.

Studi banding dari STT Migas di ikuti oleh 86 Mahasiswa  dan 1 dosen, setelah mendapatkan pemaparan dari Wakil Prodi, peserta berkunjung ke Lab untuk melihat fasilitas dan proses belajar mengajar di lab.

Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Yogyakarta, laksanakan sarasehan bagi seluruh program studi (prodi) Teknik Industi se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (28 September 2016).

Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta, sebagai pelaksana kegiatan dalam releasenya menyatakan salah satu output dari kegiatan tersebut adalah penyatuan pandangan tentang mata kuliah Pengantar Teknik Industri dan Tugas Akhir. Selama ini masih banyak perbedaan pemahaman di antara dosen.

“Sarasehan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama bagi setiap dosen bagaimana mata kuliah Pengantar Teknik Industri dan Tugas Akhir tersebut dilaksanakan sehingga kualitas Mahasiswa Teknik Industri di tiap Universitas di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan Teknik Industri” ujar Qurtubi, ST, MT, Ketua Panita Sarasehan Badan Kerjasama Teknik Industri (BKSTI).

Qurtubi menambahkan “Pada sesi Pengantar Teknik Industri disampaikan pararel oleh Prof. Dr. Senator Nur dan Prof. Ir. Budi Santosa,MS.,Ph.D. dengan moderator Dr.Ir.Elisa Kusrini,ST, MT.,CPIM. Sedangkan pada sesi mata kuliah Tugas Akhir disampaikan oleh Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi,M.Sc. dan Dr.Eng.Erwin Widodo,ST.,M.Eng serta Dr.Wahyudi Sutopo,ST.,M.Si sebagai moderator”

Alhamdulillah, dari kegiatan tersebut disepakati penyatuan pandangan tentang mata kuliah Pengantar Teknik Industridan Tugas Akhir. “Selama ini masih banyak perbedaan pemahaman di antara dosen, diantaranya selama ini Pengantar Teknik Industri diartikan sebagai cuplikan semua Mata Kuliah Pokok Teknik Industri. Padahal mengutip Prof. Dr. Senator Nur, harusnya mata kuliah Pengantar Teknik Industri itu menyampaikan filosofi dari mata kuliah itu. Adapun penjabarannya nanti di masing-masing mata kuliah”. ujar Qurtubi.

Kegiatan yang dihadiri seluruh prodi Teknik Industri, dilaksanakan di Auditorium FTI UII, Gedung KH Mas Mansur Kampus Terpadu UII, tampak hadir M.K Herliansyah, ST., MT., Ph.D, Ketua BKSTI DIY dan Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. “Alhamdulillah, 60 peserta yang merupakan 23 utusan Perguruan Tinggi Swasta dan Perguruan Tinggi Negeri yang merupakan perwakilan dari seluruh Prodi Teknik Industri yang ada di wilayah Jateng dan DIY, berkenan hadir pada kegiatan ini” pungkasnya.

Jerri Irgo

Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng, Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) memimpin Delegasi Dosen dan Tendik Prodi Teknik Industri melakukan kunjungan industri ke PT. Otsuka Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan patungan di bidang industri farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.

Delegasi diterima oleh Sudiartono, Operation Director didampingi Tatik Istiqomah, Technical Operation, dan Danang Prahasta, Supply Chain serta Djunaidi, Quality Assurance. Tampak hadir juga Mukhlis, Quality Control dan J Zulkarnain. Delegasi diterima di Pabrik yang berlokasi di Jl. Sumber Waras No.25, Kalirejo, Lawang, Malang, Jawa Timur (15 Agustus 2017)

Mengawali sambutan Sudiartono mengapresiasi ketepatan waktu kedatangan Delegasi “Disiplin adalah nafas Kita, yang juga telah menjadi slogan di perusahaan” ujarnya.

“Praktisi di perusahaan dan akademisi harus saling mendukung. Ada kalanya apa yg diterapkan di perusahaan ketinggalan dari kemajuan di bidang akademik, atau sebaliknya. Kunjungan ini adalah kunjungan kedua dari teknik industri setelah perguruan tinggi yg lain. Kebanyakan yg berkunjung dari jurusan farmasi” ujar Sudiartono.

Secara terpisah, Qurtubi,,S.T., M.T. salah satu anggota delegasi menyatakan “Sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini besama Delegasi Prodi Teknik Industri yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 25 Dosen dan 5 Tendik. Apalagi setelah mendapat penjelaskan tentang proses produksi yang disampaikan Tatik dan Danang Prahasta yang juga Alumni Teknik Industri FTI UII setelah menjelaskan Supply Chain PT. Otsuka Indonesia kepada Delegasi”, ungkap Dosen Teknik Industri tersebut.

Delegasi kemudian mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi dan ke warehouse (raw material), melihat bagaimana praktek mengoperasikan dan memindahkan barang di warehouse.

Jerri Irgo

Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Fakultas Teknologi Industri Industri Universitas Islam Indonesia (FTI) adakan Industrial Week 2017 bertema “Explore, Organize and Develop your Academic Pathway”. Salah satu rangkaian acara Industrial Week 2017 ini adalah seminar kerja praktek (KP) untuk mahasiswa jurusan Teknik Industri UII yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Tekhnologi Industri, Kamis (13/4).

Sebelumnya 300 peserta telah mengikuti seminar empat konsentrasi pilihan pada jurusan teknik industri, yaitu, operational research, management industry, ergonomy dan manufacture.  Dalam acara ini berbagai materi disampaikan langsung oleh para ahli yang sudah berpengalaman, yaitu, Luqman Satriya Siambodo, S.T. selaku Production Engineer PT. Cargill Indonesia, Faizudin Firdaus, S.T., M.M., selaku Production Coach at Human Productivity Institute, Yardin Heidsyam, S.T., MBA., selaku Assistant Manager PT. Bank Mandiri Persero, RM. Nur Cahyadi, sebagai Section Head Production Machining PT. Inti Garuda Perdana, Faizin, S.E., sebagai Assistant Manager Production Engineering, PT. Yamaha Indonesia, Muchamad Sugarinda S.T., M.T.I., dan Amarria Dila, S.T,. M.Sc., Dosen Teknik Industri UII.

Disampaikan Amarria Dila, S.T,. M.Sc  sebagai pembicara juga sekaligus dosen jurusan Teknik Industri UII, adanya Industrial Week 2017 ini dapat menjadi pengantar awal bagi mahasiswa untuk mendalami apa sebenarnya industri itu sendiri.

“Adanya program wajib KP diharapkan mahasiswa dapat mengalami dan melihat langsung  pengaplikasian industri dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Apalagi Program Studi Industri sudah melakukan kerjasama dan tanda tangan MOU dengan beberapa perusahaan nasional, dimana outputnya dapat memberi kesempatan magang  bagi mahasiswa” ujarnya.

Selain itu Ia juga mengatakan bahwa program studi Teknik Industri UII sedang mengupayakan sertifikasi internasional dalam organisasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN QA). AUN adalah sebuah organisasi jejaring universitas di Asean yang mempunyai tujuan utama untuk memperkuat dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan tinggi antar negara di Asean. Diharapkan setelah bergabung, AUN dapat menjadi forum diskusi pertukaran informasi dan pengetahuan terkait penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Sementara itu, Hudzaifah Dzakiy selaku ketua steering commite (SC) Industrial Week 2017 mengatakan tujuan utama acara ini adalah sebagai pengantar awal bagi mahasiswa untuk memilih konsentrasi tugas akhir kuliah serta memberikan informasi dan pengetahuan dalam penerapan konsentrasi tersebut dalam dunia industri.

“Industri itu sangat luas sekali cangkupannya, dengan mengikuti acara ini diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan dasar dalam menjalankan studinya. Juga membuka pandangan mereka, bahwa kerja praktek bukan hanya kewajiban selama  menjalankan studi di kampus, akan tetapi juga merupakan kebutuhan agar nanti siap mengahadapi dunia kerja yang sesungguhnya” tambahnya. (AN/BA)