Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung, Jawa Barat. Kunjungan dilakukan pada hari Kamis (2/11) secara luring yang bertempat di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII.

Kunjungan dihadiri oleh Prof. Dr. Paulus Sukapto, Ir., M.B.A, selaku Ketua Komisi Senat Universitas yang ditemani oleh Prof. Ir. Sani Susanto, M.T., Ph.D., CRMP., IPU., AER, sebagai Ketua Komisi Senat Universitas, Dedy Suryadi,. Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI, dan Ir. Loren Pratiwi, S.T., M.T. sebagai perwakilan dari UNPAR.

Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, M.T., CPIM, CSCP, SCOR-P, Ketua Program Doktor Rekayasa Industri didampingi Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, IPM, Ketua Program Magister Teknik Industri, dan Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc., Manajer Administrasi Keilmuan Program Magister terlihat menyambut dan mendampingi kunjungan studi banding UNPAR pada siang hari tersebut.

Kunjungan dalam rangka studi banding ini guna mendukung rencana pembukaan Program Studi Doktor atau Strata Tiga (S3). Selain itu, benchmarking ini juga sebagai wadah untuk menjalin relasi antara Teknik Industri UNPAR dengan Teknik Industri UII.

Acara dimulai dengan pemaparan materi mengenai Program Doktor Rekayasa Industri FTI UII. Dalam pemaparan materi, dibahas tentang Capaian Pembelajaran (CPL), kurikulum program studi, mekanisme studi, tenaga pengajar, dan lainnya terkait Program Doktor Rekayasa Industri UII. Untuk durasi studi, diperkirakan dapat selesai dalam kurun waktu 6 semester.

Setelah sesi materi, terdapat acara sharing antara para hadirin acara. Elisa menjelaskan mengenai privilege yang didapatkan mahasiswa yang berkuliah di UII, serta mengenai mahasiswa Internasional yang berkuliah di UII.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa fasilitas di Teknik Industri UII. Pertama, para tamu UNPAR dipandu untuk mengunjungi ruang mukim sementara untuk Program Doktor. Selanjutnya, dilakukan kunjungan ke Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama antara para hadirin dari kedua universitas.

Mahasiswa Teknik Industri UII kembali mendulang prestasi penghargaan dalam The 2nd International Conference on Ergonomics, Safety, and Health (ICESH) & The 7th Ergocamp 2023. Perhimpunan Ergonomi Indonesia merupakan pihak yang menyelenggarakan konferensi tersebut pada (12-14/10). Acara yang berlangsung di Prime Plaza Sanur Hotel, Denpasar, Bali itu diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Perlombaan ini mengangkat tema “Applied Ergonomics for Humanity and Nature” dengan 3 judul paper yang berbeda. Dalam mempresentasikan paper yang berjudul “Redesign of Automatic Vacuum Cleaner Using Participatory Ergonomic Approach”, Ardhini Ramadhani Yusri meraih apresiasi berupa sertifikat penghargaan Best Presenter.

Pembuatan paper dengan melakukan penelitian menjadi sebuah tahap awal dalam mengikuti acara konferensi tersebut. Para asisten Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE) membersamai persiapan dari penelitian sampai hari pelaksanaan presentasi. Proses pengerjaan perlombaan ini dibimbing langsung oleh Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc. beserta seluruh dosen KK Ergonomi yang ada di TI UII.

Paper yang telah diseleksi selanjutnya akan dipublikasikan pada SINTA. SINTA atau Science and Technology Index merupakan sebuah portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. SINTA menyajikan jurnal-jurnal terakreditasi yang telah diakui oleh Kemendikbud Ristek sebagai pengelolanya.

Menurut Ardhini, acara konferensi tersebut berjalan dengan sangat menyenangkan. “Panitianya mempersiapkan acara dengan sangat baik. Mendapat ilmu baru karena acaranya tidak hanya presentasi paper tapi ada seminarnya juga dari speaker dalam negeri dan luar negeri. Selain itu, bisa menambah referensi dan saling berdiskusi mengenai ide-ide penelitian peserta lainnya dan melatih public speaking, serta rasa percaya diri,” ujarnya.

Ardhini berpesan bahwa, “Untuk temen-temen mahasiswa yang berminat mengikuti lomba atau conference, bisa rajin-rajin mencari informasi dari instagram, website, atau kadang juga ada info dari dosen. Kalau mau ikut conference bisa menghubungi dosen agar dapat saling berdiskusi dan mendapat bimbingan. Sering-sering ikut lomba dan conference karena nambah pengalaman juga. Untuk yang berminat di keilmuan ergonomi, ada event Ergocamp setiap tahunnya, untuk tahun depan dilaksanakan di Malang,” pungkasnya.

Mahasiswa TI UII meraih penghargaan Best Marketing dalam National Business Plan Competition 2023 UI Talks 3.0 pada (18/11). Prosesi awarding terlaksana pada Aula Lt.10 Gedung Baleka II Balai Kota Depok, Kota Depok, Jawa Barat.

Perlombaan ini merupakan wadah yang harapannya dapat mencambuk generasi muda agar meningkatkan gagasan kreatif nan inovatif dalam merancang bisnis. Selain itu, juga mampu mendorong nilai jual produk UMKM Indonesia dalam era digital saat ini. Dalam perlombaan tersebut, terdapat 4 sub tema, yaitu Technopreneur, Food and Beverage, Jasa, dan Fashion.

Tim Ekadanta terdiri dari tiga mahasiswa, yakni Rifki Nurul Mukarim, Nisrina Faiza Mufid, dan Audiamara Vinka Nabiela Antyolin. Ketiganya merencanakan perjalanan bisnis pada sub tema Food and Beverage. Mereka memutar otak untuk menciptakan sebuah inovasi produk makanan yang dapat mendukung pemanfaatan semak herbal bernama stevia. Naturebliss, sebutan dari produk gummy candy yang Ekadanta Team rancang.

Dalam merancang bisnis tersebut pasti banyak halangan yang menghadang ketiganya. Namun, apabila dilihat dari kacamata pandang lain, proses manifestasi buah pikiran mereka tentu memiliki kesan tersendiri bagi masing-masing anggota.

Rifki sebagai Ketua Tim menyampaikan bahwa, “Mengikuti kompetisi ini dapat meningkatkan kesadaran kami terhadap permasalahan-permasalahan yang ada sehingga kami dapat memberikan suatu inovasi bisnis yang bermanfaat untuk banyak orang. Selain itu dengan mengikuti kompetisi ini kami dapat mencoba menerapkan keilmuan di Teknik Industri yang telah kami dapatkan ke dalam perencanaan bisnis yang kami rancang.”

Naturebliss, Si Permen Gummy Rendah Gula

Nisrina mengungkapkan manfaat dalam mengikuti kompetisi tersebut, “Mengikuti lomba Bussiness Plan Competition tentunya menjadi salah satu bagian “bertumbuh” dalam perjalanan pendidikan saya. Dari mengikuti lomba ini, saya menjadi tahu bagaimana cara membangun dan mengembangkan bisnis, menciptakan inovasi yang menarik dan baru, serta tak lupa bagaimana cara membentuk tim yang kompak dan berkomitmen.”

Menurut Audiamara, jalan kompetisi ini sangatlah menegangkan karena melawan kaum muda seluruh Indonesia. Ia berkata, “Perlombaan ini merupakan sebuah hal yang baru bagi kami. Banyak kekhawatiran yang terlintas dalam proses pengerjaan lomba ini. Namun, karena kerja sama tim yang solid, semua rintangan dapat terselesaikan dengan baik.”

Tim Ekadanta berterima kasih kepada civitas akademi UII, khususnya Ibu Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.B.A., M.Sc., teman-teman terdekat, orang tua, dan pihak lain yang memberi dukungan serta bimbingannya. “Semoga ilmu-ilmu dan inovasi yang tercipta dapat bermanfaat ke depannya.” ungkap mereka.

Tim Ekadanta juga berpesan untuk jangan takut mencoba hal baru. Tidak perlu takut untuk mencoba suatu hal baru. Apabila mengalami kegagalan, maka dapat mencoba lagi dengan lebih semangat.

Dosen Teknik Industri Universitas Islam Indonesia melaksanakan pelatihan keterampilan komunikasi psikologis bersama Astadaya Consulting pada Senin hingga Selasa (23-24/10) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dosen terhadap aspek psikologis dan kesehatan mental mahasiswa.

Pelatihan ini dibuka oleh Bapak Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri, yang menyampaikan harapannya bahwa agenda ini akan memberikan manfaat bagi para dosen dalam memahami dan membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan selama perkuliahan. Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kondisi psikologis mahasiswa.

Pelatihan ini dimulai dengan beberapa permainan kelompok yang menyenangkan, sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami perspektif mahasiswa. Menurut kesimpulan dari pemateri Bapak Muhammad Hidayat, S.Psi., M.Psi, bahwa sebagai praktik terbaik, daripada menghakimi, lebih baik mencari tahu terlebih dahulu latar belakang yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan. Tujuannya adalah agar kita dapat memberikan bantuan psikologis yang lebih baik kepada mahasiswa.

Selanjutnya, para dosen juga menerima materi mengenai sosiometri, sebuah metode untuk mengukur perasaan individu dengan cara memberikan persentase perasaan mereka. Pendekatan ini membantu peserta mengenali dan memahami lebih baik perasaan mereka sendiri, sekaligus membangun rasa empati dan toleransi di antara mereka. Hal tersebut harapannya dapat diterapkan dalam memahami perasaan para mahasiswanya.

Kemudian, para dosen terlibat dalam sesi Coaching Point of You, sebuah pendekatan yang menggunakan kartu-kartu khusus berisi gambar, kata-kata, dan pertanyaan yang dirancang untuk merangsang refleksi dan pemahaman diri. Dalam sesi ini, dosen mengambil kartu-kartu yang telah disiapkan dan membukanya dengan ekspresi yang spontan. Ini membantu mereka merenungkan isu-isu pribadi atau profesional, serta memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

Hypnosis In Teaching, menjadi pembuka untuk kegiatan hari kedua. Konsep hypnosis in teaching adalah penggunaan hipnosis atau hipnoterapi dalam proses pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Teknik hipnosis digunakan untuk memfasilitasi pemahaman, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan konsentrasi dalam konteks pembelajaran.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan hipnosis harus selalu dilakukan oleh para profesional terlatih dan bersifat sukarela. Melalui pemahaman konsep ini, para dosen diingatkan akan pentingnya kompetensi dan komunikasi dalam konteks pendidikan.

Lebih lanjut, sesi acara Hypnosis In Teaching yang dibawakan oleh Bayu Satriyo Wicaksono, S.E., M. Psi., menegaskan bahwa terdapat sebuah figur otoritas yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Figur otoritas ini dapat membawa sisi positif maupun negatif. Misalnya seorang siswa yang aktif dalam konotasi negatif, seperti aktif tawuran. Kemungkinan siswa tersebut mengerti bahwa tawuran adalah sesuatu yang buruk, tetapi ia tetap melakukannya karena merasa yang dapat menerima dirinya hanyalah teman-teman tawurannya itu. Jadi, teman yang terlibat tawuran merupakan sebuah figur otoritas yang mempengaruhi tingkah laku siswa tersebut.

Lalu, sesi acara Therapeutic Communication diawali dengan permainan menyangkut komunikasi yang fungsinya dapat mereduksi konflik dan situasi negatif sehingga hubungan yang baik pun terjalin, terlebih untuk dosen dengan mahasiswa. Penggunaan metode Sandwich Feedback Method (SFM) dalam komunikasi ini berfungsi untuk memberi feedback yang membangun pada seseorang secara sopan dan tidak menyakiti hati.

Selain itu, implementasi dari Sign of Trust juga dapat dilakukan oleh dosen saat mengajar di kelas. Sign of Trust ini merupakan tanda-tanda kepercayaan terhadap seseorang yang telah dikenali. Tanda kepercayaan ini akan terlihat ketika mahasiswa selalu memperhatikan dan mengikuti arah gerakan dosen saat mengajarkan materi dengan mata yang berbinar-binar.

Selama pelatihan berlangsung, antusiasme para dosen sangat terasa. Pelatihan ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mendukung kesejahteraan mahasiswa dan kualitas pembelajaran di Teknik Industri Universitas Islam Indonesia.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima anjangsana dari Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang dihadiri oleh Ketua Program Studi S1 Teknik Industri sendiri, Nunung Agus Firmansyah, S.T., M.T., dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) oleh Muhammad Qurthuby, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, beserta Satriardi, S.T., M.Eng., pada (7/10). Agenda tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 Gedung KH Mas Mansur.

Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UII didampingi Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng. selaku Sekretaris Program Studi Program Sarjana, Ira Promasanti Rachmadewi, Ir., M.Eng. selaku Sekretaris Program Studi Program Internasional, Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. sebagai Ketua Program Studi Program Magister, serta Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc. sebagai Manajer Administrasi Keilmuan.

Tak hanya itu, Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Sistem Manufaktur Terintegrasi, Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Data Mining, Elanjati Worldailmi, ST, MSc sebagai Kepala Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri, Danang Setiawan, S.T., M.T. sebagai Kepala Laboratorium Enterprise Resource Planning, dan Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. sebagai Kepala Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Organisasi turut berpartisipasi dalam kunjungan tersebut.

 

Kegiatan benchmarking ini diisi dengan acara berdiskusi mengenai Kurikulum OBE dan MBKM yang terdapat di TI UII. Sejalan dengan itu, mahasiswa UII mempunyai kewajiban untuk memenuhi Satuan Kredit Partisipasi (SKP) dalam rangka mengasah dan meningkatkan soft skill yang dimiliki. Kemudian, pada MBKM mahasiswa juga dapat mengikuti banyak program yang ada, misalnya Sertifikasi atau Coaching Clinic dengan topik yang sangat update yaitu Mental Health, dan masih banyak lagi.

Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Capstone Design dari TI UII sendiri yang terdapat pada mata kuliah Perancangan Sistem Industri Terpadu (PSIT). Pada setiap pelaksanaan mata kuliah tersebut merujuk pada panduan lomba kewirausahaan maupun start-up yang nantinya dapat dikirimkan ke Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) atau bahkan ke perlombaan internasional.

Terakhir, acara dipungkasi dengan kunjungan ke seluruh laboratorium dengan pendampingan dari kepala laboratorium masing-masing.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima agenda benchmarking dari Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Udayana (UNUD). Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka menginisiasi kolaborasi guna memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan TI UNUD. Kunjungan pada (3/10) itu berlangsung di Ruang Dekanat Lantai 2 KH Mas Mansur.

Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. beserta Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng., Sekretaris Program Studi Program Sarjana, terlihat menghadiri dan menyambut perwakilan dosen dari UNUD, Dr. Anak Agung Istri Agung Sri Komaladewi, S.T., M.T.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Komaladewi bertanya mengenai penyusunan RPS yang ada di TI UII karena TI UNUD merupakan prodi yang belum lama berdiri sehingga belum dapat melakukan tracer study. “Mungkin bisa mencari TI lain atau kalau di Udayana itu kira-kira Teknik Industri akan masuk ke ranah mana.” tutur Dila.

Di samping itu, Ridwan menambahkan, “Kalau kita lihat dari falsafah keilmuannya, ya. Teknik Industri itu sebenarnya bicara manusia atau mesin, ada material. Material dengan mesin yang nggak ada manusianya itu bukan TI, tapi kalau manusia dengan mesin atau manusia dengan material itu bidangnya TI. Nah berarti dia akan berinteraksi dengan manusia, berinteraksi dengan material, atau berinteraksi dengan mesin, kira-kira value yang general apa. Kalau kita bikin value general, nampaknya akan lebih aman ketika lulusan kita mau kemana pun.” jelasnya.

Ridwan dan Dila juga menyarankan mengenai pengadaan mata kuliah pilihan, seperti Triz for Product Design karena dilihat dari lokasi, Bali merupakan tempat yang kaya akan industri kreatif sehingga Universitas Udayana dapat berkerja sama dengan UKM disana. Agenda pada pagi hari itu ditutup dengan kunjungan seluruh laboratorium TI UII sekaligus simulasi penggunaan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan saat praktikum pada Laboratorium Sistem Manufaktur Terintegrasi dan Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada (3/10). Acara digelar dalam rangka menguatkan tali persahabatan sekaligus saling tukar pikiran mengenai manajemen program magister dan doktor antar universitas. Studi banding yang diikuti oleh 43 orang rombongan itu dilaksanakan secara luring di ruang kelas 04.04, Lantai 4, Gedung KH Mas Mansur.

Kunjungan pada sore hari tersebut disambut secara langsung oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII, Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. Sejalan dengan itu, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Industri juga hadir untuk memberi sepatah dua patah kata. “Tentunya nanti mohon kita bisa saling berbagi,” ucapnya. Beliau juga mengungkapkan bahwa ITS merupakan salah satu acuan perguruan tinggi dalam pembuatan Program S3 TI UII.

Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc., Manajer Administrasi Keilmuan Program Magister, Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T, Dr. Qurtubi, S.T., M.T., serta Danang Setiawan, S.T., M.T. tampak mendampingi jalannya acara tersebut.

Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU., selaku perwakilan dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mengapresiasi karena kunjungan dari ITS diterima dengan tangan terbuka oleh TI UII. “Kemari, kita sebenarnya lebih mengarah ke silaturahmi. Kami punya banyak alumni yang berada di UII. Kami harap alumni kami bisa berperan dalam kemajuan UII sendiri,” ungkapnya.

Lalu, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. IPM, selaku Ketua Program Studi Program Magister menambahkan dengan menjelaskan berbagai fasilitas dan keunikan yang ada di UII. Salah satunya candi yang terletak di Perpustakaan Pusat UII, Gedung Moh. Hatta. Keunikan tersebut bahkan telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

Selanjutnya, terdapat sesi acara penyerahan simbolis yang diwakili oleh Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU. selaku perwakilan dari ITS dan Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. selaku perwakilan dari UII. Kemudian, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan mengunjungi laboratorium-laboratorium yang ada di TI UII.

Program Studi Teknik Industri menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk “Project Management Goes to Campus” pada (2/10). Acara tersebut merupakan sebuah kolaborasi antara Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) dengan Fakultas Teknologi Industri UII. Kegiatan yang dilangsungkan secara hybrid itu bertempat Auditorium FTI UII dan Zoom Meeting dan diikuti oleh ratusan mahasiswa.

Agenda tersebut dipandu oleh MC, Anggun Galuh Puspita Ningtyas dengan membacakan seluruh susunan acara. Kemudian, Ketua Program Studi Teknik Industri Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. membuka dengan mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan suatu momen yang sangat langka nan luar biasa berharga bagi mahasiswa.

“Seperti yang kita ketahui, landscape pendidikan di Indonesia banyak berubah, ya. Jadi mas menteri kita itu sekarang menggalakkan mahasiswa belajar di luar kampus. Itulah kenapa prodi kita pun sama, memfasilitasi sampai maksimum 20 sks untuk adik-adik sekalian belajar di luar kampus. Nah, salah satu tujuannya adalah supaya terjadi link and match, apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang terjadi di industri.”

Selanjutnya, sambutan dari perwakilan PMIIC, Raisyuli Indria, MT., PMP, PMI-ACP. Beliau menyampaikan bahwa antara PMI Indonesia Chapter dan UII telah menjalin kerja sama yang erat terkait bidang project management. Hal tersebut ditunjukkan dengan UII yang aktif menjadi partisipan dalam acara PMC (Project Management Challenge). Beliau berharap dengan adanya acara tersebut dapat memberi wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai keilmuan manajemen, seperti mengatur resources dalam project management. Sesi acara selanjutnya adalah penyerahan token penghargaan dari PMIIC untuk UII dan foto bersama para audiens.

Apa itu Manajemen Proyek?

Sesi acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Pengantar Manajemen Proyek oleh Wisnu Suryo Pratomo, MT., PMP. Beliau menerangkan definisi, faktor, manfaat, kelompok proses, dan area pengetahuan dari manajemen proyek. Beliau menekankan bahwa proyek tidak selalu berorientasi pada profit. “Proyek itu bukan cuma sekadar soal untung. Tapi apasih proyek itu? Proyek itu adalah sesuatu hal upaya yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu makanya itu sementara, ada start ada finish untuk menghasilkan sesuatu. Apakah produk, apakah itu layanan atau services, atau sesuatu yang unik.” ucapnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ada 2 hal yang pasti terjadi dalam perjalanan mengerjakan proyek, yaitu konflik dan ketidakpastian. Konflik terjadi karena banyaknya perbedaan isi kepala dari orang-orang yang terlibat dalam proyek. Ketidakpastian, misalnya cuaca, juga akan menghalangi kelancaran pergerakan proyek. Meskipun demikian, PMI telah menerbitkan PMBOK (Project Management Body of Knowledge), yaitu panduan yang memberikan kerangka kerja, prinsip-prinsip, dan praktik terbaik dalam manajemen proyek.

Sapa Lebih Dekat Project Management Institute

Bayu Waseso, S. Kom, M. Kom., selaku Board Member of Membership Department memperkenalkan PMI sebagai organisasi non-profit yang telah memiliki lebih dari 680.000 member dengan 208 negara yang tergabung di dalamnya. Saat ini PMI Indonesia Chapter sendiri telah memiliki 1.065 member dengan 3 branch yang berada di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

Beliau memberi tahu beberapa program dari PMI yang dapat diikuti, seperti Project Management Challenge (PMC), Project Management Workshops, Scheduled Trainings, dan In-House Training. Selain itu, beliau juga memperkenalkan seminar yang diberi nama Symex (Symposium and Exhibition on Project Management) yang telah secara rutin dilaksanakan. Terakhir, acara tersebut ditutup secara langsung oleh MC.

Kondisi bisnis di Indonesia saat ini tidak bisa diam dan mengalami perubahan yang sangat cepat. Oleh karena itu, kiat-kiat pemasaran adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi UMKM. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia melaksanakan pendampingan UMKM pada (2/10). Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Laboratorium Data Mining tersebut dihadiri sebanyak 8 pelaku usaha.

Acara sebagai bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat itu dibuka dengan beberapa prakata dari Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.Sc., selaku MC. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan topik Strategi Marketing yang disampaikan oleh Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng. dan Digital Marketing oleh Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T.

Sustainability Marketing Strategy

Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng. selaku pemateri pertama menyampaikan terdapat salah satu trik pemasaran adalah strategi solusi. Misalnya, usaha produksi kue yang awalnya hanya membuat kue hantaran memberikan sebuah solusi berupa kue ulang tahun bagi orang-orang yang akan merayakan hari kelahirannya. Hal tersebut dapat menjadi sebuah awalan untuk penerapan strategi pemasaran berkelanjutan yang sesuai dengan segmentasi pasar.

Beliau menjelaskan bahwa segmentasi pasar akan mempengaruhi keluaran produk dan harganya. “Bicara tentang harga bukan hanya HPP, tapi kalau kita extend, kita perluas itu bicara tentang strateginya mau seperti apa. Nanti disambungkan dengan target market-nya, kemudian disambungkan dengan produk.” ucapnya. Hal tersebut merupakan sebuah implementasi dari supply chain yang akan membawa strategi usaha kepada problem selling agar usaha terus berkembang dan bertahan lama. Penting bagi UMKM untuk memahami dan mengembangkan ide produk serta pelayanan sesuai target market usahanya.

Selain itu, Yuli juga menuturkan bahwa konten yang sama tetapi dikemas secara berbeda dapat menjadi value produk tersendiri bagi customer. Srategi pemasaran jangka panjang juga dapat dikenalkan melalui edukasi dengan membangun awareness. Contohnya penjualan lotis berbasis manfaat dari buah yang digunakan, seperti buah pepaya yang dapat mencegah glukoma mata pada orang lanjut usia. Jadi, adanya misi sosial dalam pemasaran produk dapat menarik minat customer.

Mengenal Digital Marketing Lebih Dalam

Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T. sebagai pemateri 2 mengungkapkan digital marketing merupakan pemasaran dengan saluran digital baik online maupun offline. Penggunaan gambar dan suara melalui media sinar adalah salah satu contoh saluran digital offline. Kemudian, untuk saluran digital online terdapat 5 macam mekanismenya, yaitu Search Engine Optimization (SEO) dengan membuat website, Pay per Click menaruh iklan pada platform lain misal Facebook Ads, Content Marketing dengan membuat blog/vlog, Social Media Marketing menggunakan sosial media yang seperti WhatsApp, dan Marketplace Marketing menggunakan platform seperti Shopee, Tokopedia, dan lain sebagainya.

Joko juga mengungkapkan bahwa banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari pengaplikasian digital marketing bagi UMKM. Yang pertama ada Customer Intention. Jadi nanti ada intensi untuk kembali dalam tanda kutip memelihara hubungan yang baik dengan konsumen. Terus nanti ada Analytics. Jadi dari data-data yang kita dapatkan itu kemudian diotak-atik pakai data mining, pakai text mining sehingga kita punya pengetahuan, punya rasa saling memiliki antara kita dengan konsumen kita. Ada Reach atau jangkauan yang luas. Terus yang terakhir itu adalah untuk edukasi. Jadi kadang-kadang produk atau solusi yang kita tawarkan tidak terpikir dulu oleh konsumen jadi kita perlu edukasi.” tuturnya.

Kemudian, beliau mengutarakan bahwa pembahasan lebih mengarah pada pengaplikasian Social Media Marketing. Saat ini terdapat 4 platform yang memiliki milyaran pengguna sebagai sarana Social Media Marketing, yaitu Facebook, WhatsApp, Instagram, dan TikTok. Pelaku UMKM hanya tinggal memilih ingin memakai platform yang mana untuk menjajakan produknya. Beliau juga memberi sebuah contoh dengan menguliti fitur-fitur yang ada di WhatsApp Business sebagai media digital marketing. 

Acara tersebut diakhiri dengan evaluasi jalannya usaha pemilik UMKM selama ini dan tukar pikiran mengenai produk UMKM kepada pemateri yang kemudian dilanjutkan untuk sesi foto bersama. 

Dalam membangun perusahaan yang dapat berjalan dengan optimal sangat perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antar pekerjanya. Hal tersebut harus ditanamkan lagi pada fresh graduate. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia melaksanakan pembekalan bagi calon wisudawan pada Rabu (27/09). Acara tersebut dilakukan secara offline yang bertempat di Learning Space 2 FTI UII dan diikuti oleh 47 calon wisudawan Teknik Industri.

Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh Lulu Riesta Nugroho sebagai MC. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UII secara bersama-sama. Setelahnya, acara diteruskan dengan pelantunan kalam ilahi oleh Pardiya, S.T.

Kalimat pengantar disampaikan oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Teknik Industri Program Sarjana. Beliau merasa sangat bangga sekaligus terharu dengan lulusan-lulusan dari angkatan 2016 sampai 2019. Beliau juga berpesan agar calon wisudawan selalu bermanfaat dimanapun ia berpijak.

“Harapannya kelak ketika sudah menjadi alumni, menjadi alumni yang selalu menebar manfaat dimanapun berada. Semoga ilmunya juga berkah dan jangan lupa almamater, jaga nama baik almamater.” sampainya.

Acara pada siang hari tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Nugroho Adhi Wijaya sebagai pembekalan untuk wisudawan Teknik Industri. Beliau mengungkapkan adanya SKA (Skill, Knowledge, and Attitude) dalam dunia kerja untuk membuktikan seseorang mampu atau tidak melakukan pekerjaannya secara maksimal. Saat ini yang menjadi tantangan berat adalah bagian attitude.

“Sekali lagi teman-teman, yang selama ini saya alami di dunia HR, tantangan fresh graduate adalah berbicara masalah attitude-nya. Mereka belum siap berkomunikasi dan berkolaborasi. Kadang nih tantangannya itu dengan lintas generasi misalnya, sama orang yang generasinya tidak hanya generasi saya tapi diatas dan diatas saya lagi. Itu ada tantangannya, lho, bagaimana cara kita berkomunikasi.”

Nugroho juga memberikan tips yang bisa dilakukan oleh fresh graduate saat mencari pekerjaan, yaitu membuat target diri 1 hingga 10 tahun kedepan, membuat perencanaan dan langkah kedepan, dan membuat portfolio, relasi, dan ilmu. Kemudian ia juga memberikan tips untuk fresh graduate di dunia kerja, yaitu mengasah soft skill, membangun karakter, dan menjadi problem solver. Lalu fresh graduate harus menjadikan peluang dari situasi sulit dan menjadikan kesempatan ketika ada tantangan. Selanjutnya melakukan evaluasi dan perbaiki kualitas diri agar semakin bisa berkembang.

Pemberian apresiasi untuk peraih IPK tertinggi dilakukan oleh Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, Ph.D, IPM, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri FTI UII dengan menyerahkan plakat simbolis kepada Maulisna Ayu Ariyanti dan Khairunnisa Nurul Istiqomah yang keduanya meraih IPK 3,86 sekaligus MC memberi beberapa kalimat pungkasan yang kemudian diikuti dengan sesi foto bersama calon wisudawan, dosen, dan narasumber.