Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) Yogyakarta, laksanakan sarasehan bagi seluruh program studi (prodi) Teknik Industi se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (28 September 2016).

Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta, sebagai pelaksana kegiatan dalam releasenya menyatakan salah satu output dari kegiatan tersebut adalah penyatuan pandangan tentang mata kuliah Pengantar Teknik Industri dan Tugas Akhir. Selama ini masih banyak perbedaan pemahaman di antara dosen.

“Sarasehan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama bagi setiap dosen bagaimana mata kuliah Pengantar Teknik Industri dan Tugas Akhir tersebut dilaksanakan sehingga kualitas Mahasiswa Teknik Industri di tiap Universitas di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan Teknik Industri” ujar Qurtubi, ST, MT, Ketua Panita Sarasehan Badan Kerjasama Teknik Industri (BKSTI).

Qurtubi menambahkan “Pada sesi Pengantar Teknik Industri disampaikan pararel oleh Prof. Dr. Senator Nur dan Prof. Ir. Budi Santosa,MS.,Ph.D. dengan moderator Dr.Ir.Elisa Kusrini,ST, MT.,CPIM. Sedangkan pada sesi mata kuliah Tugas Akhir disampaikan oleh Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi,M.Sc. dan Dr.Eng.Erwin Widodo,ST.,M.Eng serta Dr.Wahyudi Sutopo,ST.,M.Si sebagai moderator”

Alhamdulillah, dari kegiatan tersebut disepakati penyatuan pandangan tentang mata kuliah Pengantar Teknik Industridan Tugas Akhir. “Selama ini masih banyak perbedaan pemahaman di antara dosen, diantaranya selama ini Pengantar Teknik Industri diartikan sebagai cuplikan semua Mata Kuliah Pokok Teknik Industri. Padahal mengutip Prof. Dr. Senator Nur, harusnya mata kuliah Pengantar Teknik Industri itu menyampaikan filosofi dari mata kuliah itu. Adapun penjabarannya nanti di masing-masing mata kuliah”. ujar Qurtubi.

Kegiatan yang dihadiri seluruh prodi Teknik Industri, dilaksanakan di Auditorium FTI UII, Gedung KH Mas Mansur Kampus Terpadu UII, tampak hadir M.K Herliansyah, ST., MT., Ph.D, Ketua BKSTI DIY dan Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. “Alhamdulillah, 60 peserta yang merupakan 23 utusan Perguruan Tinggi Swasta dan Perguruan Tinggi Negeri yang merupakan perwakilan dari seluruh Prodi Teknik Industri yang ada di wilayah Jateng dan DIY, berkenan hadir pada kegiatan ini” pungkasnya.

Jerri Irgo

PIMNAS merupakan tolok ukur dari prestasi penalaran dan kreativitas mahasiswa di Indonesia. PIMNAS yang kompetitif, kreatif, inovatif dan solutif, dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan dan persatuan

Tim ESHOTICS yang di ketuai Muhammad Iqbal Sabit, dengan anggota Rahmawati Fanansyah Putri, David Arohman, Nuraditya Ahmad Fikut (Prodi Teknik Industri), dan Hasyim Abdulloh,  (prodi Teknik Elektro) mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Karsacipta (PKM-KC). PKM-KC merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa. Program ini bersifat konstruktif dan harus mampu menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototip dan sejenisnya.

“Alhamdulillah, Tim Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) ESHOTICS, meraih  1 medali emas untuk Poster dan 1 medali perunggu untuk Presentasinya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 30 Tahun 2017 di Universitas Muslim Indonesia, Makassar (23 sd 28 Agustus 2017)” ungkapan syukur Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT, Dosen Pendamping melalui pesan singkatnya yang dikirimkan dari lokasi PIMNAS di Makassar (27 Agustus 2017)

Keunggulan Tim ESHOTICS, yang pasti adalah mampu bersinergi dengan baik antar mahasiswa walau lintas program studi, komunikasi yang baik juga dengan pembimbing. Tim ini mandiri, kreatif, inisiatif tinggi dan tidak mudah menyerah. Kekompakan Tim ESHOTICS juga tampak saat penyampaian presentasi yang baik. “Saya selalu tekankan kalau ingin hasil yang maksimal, effort nya harus luar biasa, pantang menyerah  dan tahan banting” ujar Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT sebagai dosen pembimbing.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari pengalaman ini adalah ide kreatifitas tentang pengembangan teknologi sedapat mungkin untuk dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam produk nyata, tidak hanya sebatas ide saja, karena setiap implementasi atas ide kreatifitas itu akan muncul karya anak bangsa yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Adapun pelajaran lain, adalah karya anak bangsa ternyata secara kualitas tidak kalah dengan negara lain, sehingga maju terus, kembangkan karya dengan kreatifitas agar dapat mampu bersaing di kancah global” pungkas Setyawan

“Alhamdulillah, Tim Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) ESHOTICS, meraih  1 medali emas untuk Poster dan 1 medali perunggu untuk Presentasinya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 30 Tahun 2017 di Universitas Muslim Indonesia, Makassar (23 sd 28 Agustus 2017)” ungkapan syukur Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT, Dosen Pendamping melalui pesan singkatnya yang dikirimkan dari lokasi PIMNAS di Makassar (27 Agustus 2017)

Muhammad Iqbal Sabit , sebagai ketua Tim ESHOTICS, dengan anggota Rahmawati Fanansyah Putri, David Arohman, Nuraditya Ahmad F, keempat mahasiswa tersebut adalah mahasiswa program studi (prodi) Teknik Industri 2015 dan Hasyim Abdulloh, dari prodi Teknik Elektro 2014.

Tim ESHOTICS ikut Program Kreativitas Mahasiswa-Karsacipta (PKM-KC) merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa. Program ini bersifat konstruktif dan harus mampu menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototip dan sejenisnya.

Keunggulan Tim ESHOTICS, yang pasti adalah mampu bersinergi dengan baik antar mahasiswa walau lintas program studi, komunikasi yang baik juga dengan pembimbing. Tim ini mandiri, kreatif, inisiatif tinggi dan tidak mudah menyerah. Kekompakan Tim ESHOTICS juga tampak saat penyampaian presentasi yang baik. “Saya selalu tekankan kalau ingin hasil yang maksimal, effort nya harus luar biasa, pantang menyerah  dan tahan banting” ujarnya

PIMNAS merupakan tolok ukur dari prestasi penalaran dan kreativitas mahasiswa di Indonesia. PIMNAS yang kompetitif, kreatif, inovatif dan solutif, dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan dan persatuan

Pelajaran yang dapat kita ambil dari pengalaman ini adalah ide kreatifitas tentang pengembangan teknologi sedapat mungkin untuk dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam produk nyata, tidak hanya sebatas ide saja, karena setiap implementasi atas ide kreatifitas itu akan muncul karya anak bangsa yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Adapun pelajaran lain, adalah karya anak bangsa ternyata secara kualitas tidak kalah dengan negara lain, sehingga maju terus, kembangkan karya dengan kreatifitas agar dapat mampu bersaing di kancah global” pungkas Setyawan

Jerri Irgo

Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng, Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) memimpin Delegasi Dosen dan Tendik Prodi Teknik Industri melakukan kunjungan industri ke PT. Otsuka Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan patungan di bidang industri farmasi dengan Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.

Delegasi diterima oleh Sudiartono, Operation Director didampingi Tatik Istiqomah, Technical Operation, dan Danang Prahasta, Supply Chain serta Djunaidi, Quality Assurance. Tampak hadir juga Mukhlis, Quality Control dan J Zulkarnain. Delegasi diterima di Pabrik yang berlokasi di Jl. Sumber Waras No.25, Kalirejo, Lawang, Malang, Jawa Timur (15 Agustus 2017)

Mengawali sambutan Sudiartono mengapresiasi ketepatan waktu kedatangan Delegasi “Disiplin adalah nafas Kita, yang juga telah menjadi slogan di perusahaan” ujarnya.

“Praktisi di perusahaan dan akademisi harus saling mendukung. Ada kalanya apa yg diterapkan di perusahaan ketinggalan dari kemajuan di bidang akademik, atau sebaliknya. Kunjungan ini adalah kunjungan kedua dari teknik industri setelah perguruan tinggi yg lain. Kebanyakan yg berkunjung dari jurusan farmasi” ujar Sudiartono.

Secara terpisah, Qurtubi,,S.T., M.T. salah satu anggota delegasi menyatakan “Sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini besama Delegasi Prodi Teknik Industri yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 25 Dosen dan 5 Tendik. Apalagi setelah mendapat penjelaskan tentang proses produksi yang disampaikan Tatik dan Danang Prahasta yang juga Alumni Teknik Industri FTI UII setelah menjelaskan Supply Chain PT. Otsuka Indonesia kepada Delegasi”, ungkap Dosen Teknik Industri tersebut.

Delegasi kemudian mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi dan ke warehouse (raw material), melihat bagaimana praktek mengoperasikan dan memindahkan barang di warehouse.

Jerri Irgo

Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Fakultas Teknologi Industri Industri Universitas Islam Indonesia (FTI) adakan Industrial Week 2017 bertema “Explore, Organize and Develop your Academic Pathway”. Salah satu rangkaian acara Industrial Week 2017 ini adalah seminar kerja praktek (KP) untuk mahasiswa jurusan Teknik Industri UII yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Tekhnologi Industri, Kamis (13/4).

Sebelumnya 300 peserta telah mengikuti seminar empat konsentrasi pilihan pada jurusan teknik industri, yaitu, operational research, management industry, ergonomy dan manufacture.  Dalam acara ini berbagai materi disampaikan langsung oleh para ahli yang sudah berpengalaman, yaitu, Luqman Satriya Siambodo, S.T. selaku Production Engineer PT. Cargill Indonesia, Faizudin Firdaus, S.T., M.M., selaku Production Coach at Human Productivity Institute, Yardin Heidsyam, S.T., MBA., selaku Assistant Manager PT. Bank Mandiri Persero, RM. Nur Cahyadi, sebagai Section Head Production Machining PT. Inti Garuda Perdana, Faizin, S.E., sebagai Assistant Manager Production Engineering, PT. Yamaha Indonesia, Muchamad Sugarinda S.T., M.T.I., dan Amarria Dila, S.T,. M.Sc., Dosen Teknik Industri UII.

Disampaikan Amarria Dila, S.T,. M.Sc  sebagai pembicara juga sekaligus dosen jurusan Teknik Industri UII, adanya Industrial Week 2017 ini dapat menjadi pengantar awal bagi mahasiswa untuk mendalami apa sebenarnya industri itu sendiri.

“Adanya program wajib KP diharapkan mahasiswa dapat mengalami dan melihat langsung  pengaplikasian industri dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Apalagi Program Studi Industri sudah melakukan kerjasama dan tanda tangan MOU dengan beberapa perusahaan nasional, dimana outputnya dapat memberi kesempatan magang  bagi mahasiswa” ujarnya.

Selain itu Ia juga mengatakan bahwa program studi Teknik Industri UII sedang mengupayakan sertifikasi internasional dalam organisasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN QA). AUN adalah sebuah organisasi jejaring universitas di Asean yang mempunyai tujuan utama untuk memperkuat dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan tinggi antar negara di Asean. Diharapkan setelah bergabung, AUN dapat menjadi forum diskusi pertukaran informasi dan pengetahuan terkait penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Sementara itu, Hudzaifah Dzakiy selaku ketua steering commite (SC) Industrial Week 2017 mengatakan tujuan utama acara ini adalah sebagai pengantar awal bagi mahasiswa untuk memilih konsentrasi tugas akhir kuliah serta memberikan informasi dan pengetahuan dalam penerapan konsentrasi tersebut dalam dunia industri.

“Industri itu sangat luas sekali cangkupannya, dengan mengikuti acara ini diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan dasar dalam menjalankan studinya. Juga membuka pandangan mereka, bahwa kerja praktek bukan hanya kewajiban selama  menjalankan studi di kampus, akan tetapi juga merupakan kebutuhan agar nanti siap mengahadapi dunia kerja yang sesungguhnya” tambahnya. (AN/BA)

Sebanyak 15 penelitian mahasiswa dan dosen dari Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia dipresentasikan dalam ajang “Industrial Engineering National Conference” 2017 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berlangsung di The Alana Hotel, Rabu (29/03) dengan tema “Human-Centered Creative Industries”. Dalam konferensi ini, dibagi 3 fokus topik penelitian, yaitu Sistem Kerja, Sistem Produksi, dan Sistem Industri dan Sistem Usaha. Hasil penelitian yang dipresentasikan akan dimuat dan dipublikasikan dalam bentuk prosiding dan jurnal ilmiah.

IENACO merupakan suatu konsep pemaparan hasil penelitian bagi dosen, mahasiswa, peneliti, maupun praktisi. Total, terdapat l33 penelitian yang dipresentasikan pada kegiatan ini yang berasal dari sejumlah universitas maupun dari institusi riset di Indonesia.

Penelitian yang lolos dalam sesi presentasi telah melalui seleksi yang ketat oleh sekurang-kurangnya dua orang reviewer. Tercatat terdapat 17 orang reviewer yang memiliki fokus penelitian yang berbeda dari beberapa Instansi Pendidikan, seperti UII, UNAND, UNDIP, UNS, UNIBRAW, dan UMS.

Dalam ajang ini, Universitas Islam Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai pemakalah terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang menjadi salah satu fokus Prodi Teknik Industri dan didukung penuh oleh  Universitas sudah menampakan hasil yang signifikan. Hal ini selaras dengan pencapaian Universitas Islam Indonesia yang mendapatkan predikat PTS Terbaik pada kinerja penelitiannya versi Kemenristek Dikti.

Kembali, prestasi ditorehkan oleh Mahasiswa Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia. Kali ini melalui ajang Lomba Paper tingkat Nasional, “Industrial Engineering Paper and Action (INPACT) 2016 yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara.
2 Tim mahasiswa Prodi Teknik Industri TIM ZAFIR & TIM KAIZEN maju dalam ajang tersebut mewakili Universitas Islam Indonesia. Sebelumnya 2 TIM tersebut lolos dalam 10 besar dan melaju ke babak grand final yang dilangsungkan pada tanggal 14 – 16 Maret 2016. Setelah mengikuti babak grand Final dan berkompetisi dengan 8 tim perwakilan dari Universitas lain di Indenesia, berkat usaha, kerja keras dan do’a, Alhamdulillah 2 Tim tersebut berhasil mengharumkan nama UII.
TIM ZAFIR yang beranggotakan Rizqi Ramadhani (13522125), Adhe Rizky Anugerah (13522171), dan Manzula Maulida Rahman (13522167) berhasil menyabet juara 2. Dan TIM KAIZEN yang beranggotakan Perdana Suteja Putra (13522075), Helena Allaitsi Muzakiroh (13522123), Siti bariroh Maulidyawati (13522224) berhasil menyabet juara 3.
 
Pendaftaran Kuliah Umum Productivity Improvement dan Magang >>DAFTAR<<

 Mengendarai sepeda motor untuk menuju tempat kerja dan sekolah merupakan rutinitas yang banyak dilakoni oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Tak dipungkiri, sepeda motor menjadi alat transportasi favorit karena dinilai praktis, lincah, dan irit bahan bakar. Meski demikian, mengendarai sepeda motor bukan tanpa risiko, karena dibanding kendaraan lainnya, sepeda motor merupakan moda transportasi yang sering menjadi penyumbang kecelakaan lalu lintas. Di samping faktor pengendara, risiko terbesar juga dialami oleh pembonceng sepeda motor khususnya pembonceng berbusana rok yang notabene adalah kaum perempuan.

Hal ini disebabkan pembonceng berbusana rok harus duduk menyamping agar dapat nyaman sehingga mengurangi keseimbangan motor dan rawan terjungkal ke belakang. Selain itu, rok yang menjuntai ke bawah juga rawan terjerat oleh jeruji sepeda motor yang menambah potensi risiko yang ditanggung oleh pembonceng berbusana rok tersebut.

Namun berbagai keluhan yang sering menghinggapi pembonceng sepeda motor ini nampaknya segera terselesaikan dengan hadirnya hasil karya sekelompok mahasiswa UII. Mereka berhasil menciptakan alat bantu penunjang keamanan dan kenyamanan bagi pembonceng sepeda motor. Alat bernama MANCEPING yang merupakan kepanjangan dari pengaman bonceng menyamping ini sengaja diciptakan untuk mengurangi risiko kecelakaan tunggal yang dialami oleh pembonceng sepeda motor menyamping.

Alat yang didesain dan diciptakan oleh Roy Enggar Achmadi, Rizqi Ramadhani, dan Muhammad Rizal Afif ini memiliki bentuk seperti kursi portabel yang dapat dipasangkan di bagian belakang jok motor. “Bentuknya menyerupai kursi yang terdiri dari tiga bagian penting untuk menunjang keamanan dan keselamatan pembonceng, yakni sandaran punggung bagian bawah, sandaran betis, dan tumpuan kaki”, ungkap Rizqi Ramadhani. Karena sifatnya yang portabel, ketika tidak digunakan MANCEPING dapat dilipat dan disimpan dengan ringkas.

Cara kerja alat ini cukup sederhana di mana pengguna tinggal membuka lipatan-lipatan MANCEPING, menegakkannya, dan kemudian menguncinya hingga menjadi semacam kursi sandaran. Selanjutnya alat ini dipasang di bagian belakang jok motor dan siap dipakai oleh pembonceng.

Ditambahkan oleh Roy Enggar bahwa ketika memakai alat ini pembonceng akan merasa nyaman dan aman ketika duduk menyamping di atas sepeda motor. “Fitur penyangga punggung berfungsi agar punggung pembonceng tidak mudah pegal dan juga mengurangi risiko pembonceng terjungkal ke belakang. Sedangkan sandaran betis dan tumpuan kaki juga memberi kenyamanan karena tanpa itu hanya ada satu pijakan di atas motor dan tentunya lebih aman dari insiden rok tersangkut”, jelasnya. Di samping itu, fungsi dan bentuk alat telah dikalkulasi secara teliti oleh tim menurut perhitungan ergonomi dan antropometri yang sangat memperhatikan aspek pengguna.

Melihat manfaatnya, Muhammad Rizal optimis alat ini dapat dipakai secara luas oleh masyarakat. “Bahan-bahan pembuat MANCEPING sangat mudah ditemukan di pasaran, seperti stainless steel, kayu, dan kapas. Untuk membuatnya pun kami hanya menghabiskan biaya Rp 336.000”, terangnya. Ketiga mahasiswa UII ini berharap kontribusi mereka dapat mengurangi risiko kecelakaan bagi para pembonceng motor menyamping yang notabene adalah kaum perempuan. (Sumber)