Tag Archive for: scm

The Industrial Engineering Study Program, Faculty of Industrial Technology (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII) once again held a national webinar on Friday (May 16) with the theme “Supply Chain Performance Measurement System: From Evolution to Future Research.” The event featured Vembri Noor Helia, S.T., M.T. as the main speaker. He is a lecturer and researcher specializing in production systems and supply chains.

The webinar began at 9:00 AM WIB and was moderated by Distian Pingkan Lumi. After the opening and introduction of the speaker, the event continued with Vembri Noor Helia presenting the material. He discussed the results of a systematic literature review on performance measurement in supply chain systems.

Presentation of Materials

In his presentation, Vembri emphasized the importance of performance measurement as the foundation for continuous improvement. He cited Deming’s principles of quality management, which emphasize that,

“We cannot improve what we do not measure.”

He then discussed the definition and scope of the Supply Chain Performance Measurement System (SCPMS), including its evolution from conventional to modern approaches, highlighting the integration of sustainability and digital technology aspects.

The topic of SCPMS is important due to the increasing complexity of today’s global supply chains, which require companies to collaborate and adapt quickly. Performance measurement is not only applicable internally but also among actors in the supply chain, including suppliers, distributors, and end consumers.

“With digital transformation and global pressure for sustainable business practices, an integrated performance measurement system has become an urgent necessity,” explained Vembri.

He explained that SCPMS not only functions to measure internal company efficiency but also integrates performance among actors in the supply chain. In his presentation, he outlined the SCPMS lifecycle, which consists of four main phases: design, implementation, use, and evaluation.

The presentation also included the results of a systematic literature review of 78 international articles over the past two decades. The findings showed that the SCPMS approach has undergone significant development, particularly with the increasing integration of advanced analytical methods, sustainability, and digital transformation.

Discussion Session

The discussion session was lively. Several questions from participants raised current issues, such as the impact of digital transformation on supply chain performance measurement, challenges of the rebound effect in green supply chains, and questions related to examples of thesis titles relevant to the SCPMS theme.

Vembri cited the integration of real-time manufacturing and retail data as an example of digital performance measurement. Regarding the rebound effect, he suggested using risk identification and a circular sustainability model approach as strategic solutions.

The webinar concluded with an invitation to students to consider the topic of Supply Chain Performance Measurement Systems for their final projects and further research, given its broad application potential across various industrial sectors.

Rani Novalentina

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan webinar nasional pada Jum’at (16/05) yang bertema Supply Chain Performance Measurement System: From Evolution to Future Research. Kegiatan ini menghadirkan Vembri Noor Helia, S.T., M.T. sebagai narasumber utama. Beliau merupakan dosen dan peneliti dengan spesialisasi dalam bidang sistem produksi dan rantai pasok.

Webinar dimulai pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh Distian Pingkan Lumi sebagai moderator. Setelah pembukaan dan perkenalan narasumber, acara berlanjut dengan penyampaian materi oleh Vembri Noor Helia. Ia memaparkan hasil studi literatur sistematis mengenai pengukuran kinerja dalam sistem rantai pasok.

Penjelasan Materi

Dalam pemaparannya, Vembri mengangkat pentingnya pengukuran kinerja sebagai fondasi dalam perbaikan berkelanjutan. Ia mengutip prinsip-prinsip manajemen kualitas dari Deming yang menekankan bahwa,

“kita tidak bisa memperbaiki sesuatu yang tidak kita ukur”.

Selanjutnya, beliau membahas definisi dan cakupan Supply Chain Performance Measurement System (SCPMS), termasuk evolusinya dari pendekatan konvensional hingga modern, dengan menyoroti integrasi aspek keberlanjutan dan teknologi digital.

Topik SCPMS penting karena semakin kompleksnya rantai pasok global saat ini yang menuntut perusahaan untuk berkolaborasi dan beradaptasi secara cepat. Pengukuran kinerja tidak hanya berlaku secara internal, tetapi juga antar-aktor dalam rantai pasok, termasuk supplier, distributor, hingga konsumen akhir.

“Dengan transformasi digital dan tekanan global terhadap praktik bisnis berkelanjutan, sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi menjadi kebutuhan mendesak,” jelas Vembri.

Beliau menjelaskan bahwa SCPMS tidak hanya berfungsi untuk mengukur efisiensi internal perusahaan, tetapi juga mengintegrasikan kinerja antar-aktor dalam rantai pasok. Dalam pemaparannya, ia menyebut siklus hidup SCPMS yang terdiri dari empat fase utama: perancangan, implementasi, penggunaan, dan evaluasi.

Paparan juga mencakup hasil systematic literature review dari 78 artikel internasional selama dua dekade terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan SCPMS telah mengalami perkembangan signifikan, terutama dengan semakin banyaknya integrasi metode analitik canggih, keberlanjutan, dan transformasi digital.

Sesi Diskusi

Sesi diskusi berlangsung aktif. Beberapa pertanyaan dari peserta mengangkat isu-isu terkini, seperti Pengaruh transformasi digital terhadap pengukuran kinerja rantai pasok, tantangan rebound effect dalam green supply chain, hingga pertanyaan terkait contoh judul tugas akhir yang relevan dengan tema SCPMS.

Vembri mencontohkan integrasi data real-time manufaktur dan ritel sebagai contoh pengukuran kinerja digital. Sementara untuk rebound effect, ia menyarankan penggunaan risk identification dan pendekatan sustainability circular model sebagai solusi strategis.

Webinar berakhir dengan ajakan kepada mahasiswa untuk menjadikan tema Supply Chain Performance Measurement Systems sebagai topik tugas akhir dan penelitian lanjutan, mengingat potensi aplikasinya yang luas di berbagai sektor industri.

Rani Novalentina

Direktur Utama PT PLN menyampaikan materi

Industrial Engineering UII held a public lecture for Master of Industrial Engineering and Doctor of Industrial Engineering on Saturday (04/05). The public lecture entitled “Implementation of SCM: Ensuring the Availability of Primary Energy Supply in Indonesia” took place online via Zoom Meeting.

Rektor UII memberikan sambutan saat kuliah umum

Ratna Agil as the MC opened the series of events by reciting basmalah and reading the order of the program. Then, there was a video presentation of UII’s profile and UII’s hymn. Furthermore, there was a speech by the Rector of UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. “We will get inspiring stories and experiences from PT PLN, which has been distributing primary energy in Indonesia. Hopefully, we can apply these good practices in other contexts.”

Furthermore, the event entered the main session, which was the delivery of material by the President Director of PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara, S.T, M.M, IPU, ASEAN ENG. In this session, the Head of the Master of Industrial Engineering Program, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, IPM guided as moderator. He started the session by reading the speakers’ backgrounds. After that, there was a video profile of PT PLN EPI.

Narasumber menerangkan materi

To carry out the mandate as a Primary Energy Sub-Holding, PLN EPI contributes and value creation for the reliability and efficiency of the electricity primary energy supply chain. First, as Security of Supply. PLN EPI becomes a consolidator of primary energy procurement to balance supply & demand and create supply chain efficiency. Furthermore, it ensures that the primary energy supply chain is well managed through robust processes, supporting regulations, and reliable capabilities. Second, as Value Creation. PLN EPI maintains the efficiency of the primary energy supply chain from upstream to downstream, develops the primary energy supply chain, and becomes energy transition leadership.

After the presentation, the moderator led a discussion and Q&A session with the participants. Furthermore, the event was finalized with a joint documentation session.

Salwa Nur Rahma

Direktur Utama PT PLN menyampaikan materi

Teknik Industri UII menggelar kuliah umum bagi Magister Teknik Industri dan Doktor Rekayasa Industri pada Sabtu (04/05). Kuliah umum yang bertajuk “Implementasi SCM: Memastikan Ketersediaan Pasokan Energi Primer di Indonesia” tersebut berlangsung secara daring via Zoom Meeting.

Rektor UII memberikan sambutan saat kuliah umum

Ratna Agil selaku MC membuka rangkaian acara dengan melafazkan basmalah dan membacakan susunan acara. Kemudian, terdapat penayangan video profilisasi UII dan hymne UII. Selanjutnya, terdapat sambutan oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. “Kita akan mendapatkan cerita dan pengalaman yang menggugah dari PT PLN yang selama ini menyalurkan energi primer di Indonesia. Harapannya praktek-praktek baik tersebut bisa kita terapkan dalam konteks lain.”

Lebih lanjut, acara masuk ke sesi utama yaitu penyampaian materi oleh Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Ir. Iwan Agung Firstantara, S.T, M.M, IPU, ASEAN ENG. Dalam sesi ini, Ketua Program Magister Teknik Industri, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, IPM memandu sebagai moderator. Beliau mengawali sesi dengan membacakan latar belakang dari narasumber. Setelah itu, terdapat penampilan video profilisasi dari PT PLN EPI.

Narasumber menerangkan materi

Untuk mengemban amanah sebagai Sub-Holding Energi Primer, PLN EPI memberikan kontribusi dan value creation untuk keandalan dan efisiensi rantai pasok energi primer ketenagalistrikan. Pertama, sebagai Security of Supply. PLN EPI menjadi konsolidator pengadaan energi primer untuk menyeimbangkan supply & demand serta menciptakan efisiensi rantai pasokan. Selanjutnya, memastikan supply chain energi primer terkelola dengan baik melalui proses yang robust, regulasi yang mendukung, dan kapabilitas yang reliable. Kedua, sebagai Value Creation. PLN EPI menjaga efisiensi supply chain energi primer dari hulu ke hilir, mengembangkan rantai pasok energi primer, dan menjadi energy transition leadership.

Setelah penyampaian materi selesai, moderator memandu sesi diskusi dan tanya jawab dengan para peserta. Selanjutnya, acara tersebut dirampungkan dengan sesi dokumentasi bersama.

Salwa Nur Rahma

Foto bersama Pengabdian KK Sispro

Teknik Industri UII melangsungkan program pengabdian masyarakat pada Jumat (22/03). Program ini merupakan kolaborasi antara Kelompok Keahlian Sispro & Supply Chain Management dengan Program Doktor Rekayasa Industri UII, yang melibatkan mahasiswa mereka.  Kegiatan berlangsung di Learning Space 2 FTI UII serta dihadiri oleh para dosen KK Sispro & SCM, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Sleman, mahasiswa program doktor, dan 10 perwakilan UMKM sektor batik dan kulit.

Baiq Putri selaku MC membuka rangkaian acara dengan melafazkan basmalah dan membacakan susunan acara. Kemudian, terdapat sambutan dari Ketua Jurusan Teknik Industri, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. “Kami akan memberi masukan sambil berdiskusi tentang apa yang terjadi. Sehingga nanti semoga ada hal yang bisa kami tindaklanjuti, seperti training dan lainnya,” ungkap beliau.

Selanjutnya, terdapat sambutan dari Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindag Kab. Sleman, Dwi Wulandari, ST, M.Ec. Dev. “Alhamdulillah dan terimakasih UII bisa bergandengan tangan dengan kami dalam meningkatkan produktivitas UMKM. Kami berharap UMKM yang akan menjadi mitra UII bisa bersinergi sebaik-baiknya dan mengimplementasikan ilmu dari program ini,” kata beliau.

Materi dan diskusi saat program pengabdian UMKM Batik dan Kulit

Lebih lanjut, acara masuk ke sesi utama yaitu penyampaian materi oleh Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P selaku Ketua Kelompok KK Sispro & SCM. Beliau mengenalkan tentang Inventory Management, Klasifikasi Material & Analisis ABC, dan Inventory Stock Opname.

Kemudian, terdapat pengenalan mengenai rencana jurusan Teknik Industri UII untuk membuka akademi UMKM oleh Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M., selaku direktur akademi. “Kami berencana membuat akademi UMKM untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang sering UMKM hadapi, baik secara manajemen maupun internal, seperti menjaga kualitas, inventory, dan sertifikasi,” sampai beliau.

Selanjutnya, acara kembali ke sesi penyampaian materi oleh beberapa dosen, antara lain Putri Dwi Annisa, S.T., M.Sc. mengenai penerapan metode 5S/5R, Ir. Vembri Noor Helia, S.T., M.T., IPM mengenai peningkatan kinerja rantai pasok, dan Feris Firdaus, S.Si., M.Sc. mengenai strategi yang dapat IKM/UKM terapkan sebagai upaya intervensi dari industri tradisional menuju IKM/UKM berkelanjutan.

Salwa Nur Rahma

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia kembali menambah satu guru besar, yaitu Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, M.T., pada (19/12). Acara Rapat Terbuka Senat dalam rangka Pidato Pengukuhan Profesor bertempat pada Auditorium KH. Abdul Kahar Muzzakir.

Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., membuka langsung acara pada pagi hari itu. Pengukuhan Prof. Elisa sekaligus menambah jajaran guru besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Rantai Pasok.

Beliau menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul “Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Berkelanjutan dengan Model Digital SCOR 14 untuk UKM Indonesia”. Manajemen rantai pasok dan logistik memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kapabilitas industri dan produktivitas nasional.

Dalam pidatonya, Prof. Elisa mengungkapkan bahwa perusahaan perlu menerapkan Green Supply Chain Management (GSCM) sebagai strategi berkelanjutan dalam jangka panjang. Lebih lanjut, konsep tersebut telah berkembang menjadi Sustainable Supply Chain Management (SSCM).

Green Supply Chain Management telah berkembang menjadi Sustainable Supply Chain Management yang mengintegrasikan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi secara bersamaan. Hal ini akan memberikan peluang lebih besar untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).”

Kendatipun demikian, pengimplementasian GSCM dan SSCM memiliki banyak sekali tantangan karena kurangnya dukungan teknologi dan tata kelola rantai pasok. Oleh karena itu, pemangku kepentingan memerlukan model untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia.

Model SCOR atau Supply Chain Operation Reference yang kemudian berkembang menjadi SCOR DS (SCOR 14) merupakan sebuah gambaran untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja rantai pasok guna menyongsong dinamisasi dalam dunia bisnis.

Seluruh sivitas akademika Teknik Industri UII mengucapkan selamat dan sukses atas pengukuhan Prof. Dr. Elisa Kusrini, M.T., sebagai profesor baru. Dengan bertambahnya guru besar ini, harapannya dapat membawa Teknik Industri untuk dapat bersinar lebih terang lagi.

Semoga dengan pengembanan amanah baru ini semakin menambah tekad untuk mengembangkan keilmuan teknik industri, terutama ditingkat internasional yang didasari nilai-nilai Islam. 

Audiamara Vinka