Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menerima kunjungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada (3/10). Acara digelar dalam rangka menguatkan tali persahabatan sekaligus saling tukar pikiran mengenai manajemen program magister dan doktor antar universitas. Studi banding yang diikuti oleh 43 orang rombongan itu dilaksanakan secara luring di ruang kelas 04.04, Lantai 4, Gedung KH Mas Mansur.

Kunjungan pada sore hari tersebut disambut secara langsung oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTI UII, Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. Sejalan dengan itu, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Industri juga hadir untuk memberi sepatah dua patah kata. “Tentunya nanti mohon kita bisa saling berbagi,” ucapnya. Beliau juga mengungkapkan bahwa ITS merupakan salah satu acuan perguruan tinggi dalam pembuatan Program S3 TI UII.

Atyanti Dyah Prabaswari, S.T., M.Sc., Manajer Administrasi Keilmuan Program Magister, Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T, Dr. Qurtubi, S.T., M.T., serta Danang Setiawan, S.T., M.T. tampak mendampingi jalannya acara tersebut.

Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU., selaku perwakilan dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS mengapresiasi karena kunjungan dari ITS diterima dengan tangan terbuka oleh TI UII. “Kemari, kita sebenarnya lebih mengarah ke silaturahmi. Kami punya banyak alumni yang berada di UII. Kami harap alumni kami bisa berperan dalam kemajuan UII sendiri,” ungkapnya.

Lalu, Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. IPM, selaku Ketua Program Studi Program Magister menambahkan dengan menjelaskan berbagai fasilitas dan keunikan yang ada di UII. Salah satunya candi yang terletak di Perpustakaan Pusat UII, Gedung Moh. Hatta. Keunikan tersebut bahkan telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

Selanjutnya, terdapat sesi acara penyerahan simbolis yang diwakili oleh Prof. Iwan Vanany, S.T., M.T., Ph.D., IPU. selaku perwakilan dari ITS dan Dr. Agus Mansur, S.T., M.Eng.Sc. selaku perwakilan dari UII. Kemudian, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan mengunjungi laboratorium-laboratorium yang ada di TI UII.

Program Studi Teknik Industri menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk “Project Management Goes to Campus” pada (2/10). Acara tersebut merupakan sebuah kolaborasi antara Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) dengan Fakultas Teknologi Industri UII. Kegiatan yang dilangsungkan secara hybrid itu bertempat Auditorium FTI UII dan Zoom Meeting dan diikuti oleh ratusan mahasiswa.

Agenda tersebut dipandu oleh MC, Anggun Galuh Puspita Ningtyas dengan membacakan seluruh susunan acara. Kemudian, Ketua Program Studi Teknik Industri Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. membuka dengan mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan suatu momen yang sangat langka nan luar biasa berharga bagi mahasiswa.

“Seperti yang kita ketahui, landscape pendidikan di Indonesia banyak berubah, ya. Jadi mas menteri kita itu sekarang menggalakkan mahasiswa belajar di luar kampus. Itulah kenapa prodi kita pun sama, memfasilitasi sampai maksimum 20 sks untuk adik-adik sekalian belajar di luar kampus. Nah, salah satu tujuannya adalah supaya terjadi link and match, apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang terjadi di industri.”

Selanjutnya, sambutan dari perwakilan PMIIC, Raisyuli Indria, MT., PMP, PMI-ACP. Beliau menyampaikan bahwa antara PMI Indonesia Chapter dan UII telah menjalin kerja sama yang erat terkait bidang project management. Hal tersebut ditunjukkan dengan UII yang aktif menjadi partisipan dalam acara PMC (Project Management Challenge). Beliau berharap dengan adanya acara tersebut dapat memberi wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai keilmuan manajemen, seperti mengatur resources dalam project management. Sesi acara selanjutnya adalah penyerahan token penghargaan dari PMIIC untuk UII dan foto bersama para audiens.

Apa itu Manajemen Proyek?

Sesi acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Pengantar Manajemen Proyek oleh Wisnu Suryo Pratomo, MT., PMP. Beliau menerangkan definisi, faktor, manfaat, kelompok proses, dan area pengetahuan dari manajemen proyek. Beliau menekankan bahwa proyek tidak selalu berorientasi pada profit. “Proyek itu bukan cuma sekadar soal untung. Tapi apasih proyek itu? Proyek itu adalah sesuatu hal upaya yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu makanya itu sementara, ada start ada finish untuk menghasilkan sesuatu. Apakah produk, apakah itu layanan atau services, atau sesuatu yang unik.” ucapnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa ada 2 hal yang pasti terjadi dalam perjalanan mengerjakan proyek, yaitu konflik dan ketidakpastian. Konflik terjadi karena banyaknya perbedaan isi kepala dari orang-orang yang terlibat dalam proyek. Ketidakpastian, misalnya cuaca, juga akan menghalangi kelancaran pergerakan proyek. Meskipun demikian, PMI telah menerbitkan PMBOK (Project Management Body of Knowledge), yaitu panduan yang memberikan kerangka kerja, prinsip-prinsip, dan praktik terbaik dalam manajemen proyek.

Sapa Lebih Dekat Project Management Institute

Bayu Waseso, S. Kom, M. Kom., selaku Board Member of Membership Department memperkenalkan PMI sebagai organisasi non-profit yang telah memiliki lebih dari 680.000 member dengan 208 negara yang tergabung di dalamnya. Saat ini PMI Indonesia Chapter sendiri telah memiliki 1.065 member dengan 3 branch yang berada di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

Beliau memberi tahu beberapa program dari PMI yang dapat diikuti, seperti Project Management Challenge (PMC), Project Management Workshops, Scheduled Trainings, dan In-House Training. Selain itu, beliau juga memperkenalkan seminar yang diberi nama Symex (Symposium and Exhibition on Project Management) yang telah secara rutin dilaksanakan. Terakhir, acara tersebut ditutup secara langsung oleh MC.

Dalam membangun perusahaan yang dapat berjalan dengan optimal sangat perlu adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antar pekerjanya. Hal tersebut harus ditanamkan lagi pada fresh graduate. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia melaksanakan pembekalan bagi calon wisudawan pada Rabu (27/09). Acara tersebut dilakukan secara offline yang bertempat di Learning Space 2 FTI UII dan diikuti oleh 47 calon wisudawan Teknik Industri.

Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh Lulu Riesta Nugroho sebagai MC. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UII secara bersama-sama. Setelahnya, acara diteruskan dengan pelantunan kalam ilahi oleh Pardiya, S.T.

Kalimat pengantar disampaikan oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Teknik Industri Program Sarjana. Beliau merasa sangat bangga sekaligus terharu dengan lulusan-lulusan dari angkatan 2016 sampai 2019. Beliau juga berpesan agar calon wisudawan selalu bermanfaat dimanapun ia berpijak.

“Harapannya kelak ketika sudah menjadi alumni, menjadi alumni yang selalu menebar manfaat dimanapun berada. Semoga ilmunya juga berkah dan jangan lupa almamater, jaga nama baik almamater.” sampainya.

Acara pada siang hari tersebut dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Nugroho Adhi Wijaya sebagai pembekalan untuk wisudawan Teknik Industri. Beliau mengungkapkan adanya SKA (Skill, Knowledge, and Attitude) dalam dunia kerja untuk membuktikan seseorang mampu atau tidak melakukan pekerjaannya secara maksimal. Saat ini yang menjadi tantangan berat adalah bagian attitude.

“Sekali lagi teman-teman, yang selama ini saya alami di dunia HR, tantangan fresh graduate adalah berbicara masalah attitude-nya. Mereka belum siap berkomunikasi dan berkolaborasi. Kadang nih tantangannya itu dengan lintas generasi misalnya, sama orang yang generasinya tidak hanya generasi saya tapi diatas dan diatas saya lagi. Itu ada tantangannya, lho, bagaimana cara kita berkomunikasi.”

Nugroho juga memberikan tips yang bisa dilakukan oleh fresh graduate saat mencari pekerjaan, yaitu membuat target diri 1 hingga 10 tahun kedepan, membuat perencanaan dan langkah kedepan, dan membuat portfolio, relasi, dan ilmu. Kemudian ia juga memberikan tips untuk fresh graduate di dunia kerja, yaitu mengasah soft skill, membangun karakter, dan menjadi problem solver. Lalu fresh graduate harus menjadikan peluang dari situasi sulit dan menjadikan kesempatan ketika ada tantangan. Selanjutnya melakukan evaluasi dan perbaiki kualitas diri agar semakin bisa berkembang.

Pemberian apresiasi untuk peraih IPK tertinggi dilakukan oleh Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, Ph.D, IPM, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri FTI UII dengan menyerahkan plakat simbolis kepada Maulisna Ayu Ariyanti dan Khairunnisa Nurul Istiqomah yang keduanya meraih IPK 3,86 sekaligus MC memberi beberapa kalimat pungkasan yang kemudian diikuti dengan sesi foto bersama calon wisudawan, dosen, dan narasumber.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia menggelar penjelasan akademik untuk mahasiswa baru angkatan 2023 pada (25/05). Acara yang berlangsung pada hari Jumat tersebut bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof Dr Sardjito dan dibuka dengan melafalkan bacaan basmalah yang dipandu oleh MC Pardiya, S.T. dan Farras Rana Pradhana, S.T.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh Ridho Muzaik Ramadhan dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Hymne UII secara bersama-sama. Kegiatan pada siang hari tersebut disambung dengan sambutan Ketua Program Studi Program Sarjana, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. Beliau menyapa, menyambut, dan memperkenalkan teknik industri kepada mahasiswa baru 2023.

“Kalau kita cek lulusan Teknik Industri itu bekerjanya bisa diberbagai macam bidang. Kita sampaikan baru saja kita juga melakukan tracer study. Jadi lulusan kita, kita tanyai lagi di mana bidang kerja mereka, ternyata menyebar ke semua sektor. Ada yang berada di pemerintahan karena itu merupakan sistem pemerintah. Ada yang bekerja di industri karena merupakan sistem industri. Ada yang bekerja di sektor jasa karena itu juga merupakan sistem jasa dan bahkan juga banyak yang berwirausaha. Nah sehingga dari sisi peluang kerja nanti setelah lulus, nampaknya Teknik Industri ini mempunyai peluang yang lebih luas dibandingkan dengan teknik lainnya,” paparnya.

Tak lupa, beliau juga memberi wejangan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada pada masa teknologi masif seperti saat ini. “Kita kuliah di era sekarang ini kan tantangannya lebih berat, ya. Sudah ada ChatGPT. ChatGPT ini seperti profesor segala bidang. Kita tanya kesehatan, dia bisa. Kita tanya masalah industri, dia pinter. Kita mau tanya masalah hukum, dia juga bisa. Oleh karena itu, adik-adik sekalian silakan nanti ketika selama kuliah, tidak hanya kuliah saja. Pengembangan diri di luar kelas menjadi kata kunci yang sangat penting untuk dilakukan,” tambahnya.

Tidak sampai disitu, Ir. Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. juga memimpin sesi pengenalan staf dan dosen yang akan membersamai mahasiswa selama berkuliah di TI UII. Selanjutnya, sesi penjelasan akademik disampaikan oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Program Sarjana. Beliau menerangkan mengenai sejarah kampus, menguraikan profil lulusan, memperkenalkan berbagai macam skema kelulusan dan kerja sama, serta fasilitas yang ada di TI UII.

“Adik-adik untuk rekomendasi skema kelulusan ada beberapa jalur. Yang pertama ada.secara reguler 4 tahun, arus cepat 3,5 tahun, kemudian ada fast track. Yang ingin langsung S1 dan S2 itu bisa banget, bahkan bisa S1 dan S2 ke luar negeri. Kemudian, ada yang ingin ikut pertukaran pelajar (student exchange) atau double degree, bisa sekali, ada program IISMA. Nanti untuk magang, boleh ikut program magang dari pemerintah yang disebut dengan program merdeka atau MBKM. Atau ikut program magang mitra dari prodi S1. Bisa ke perusahaan Yamaha, ke beberapa perusahaan yang ada di Jogja dan kemudian dikonversi ke mata kuliah. Nanti bisa juga dari kegiatan wirausaha lalu menjadi salah satu program untuk technopreneurship,” jelasnya.

Sementara itu, penjelasan mengenai program fast track dijabarkan oleh Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Program Magister. Beliau mengemukakan bahwa apabila ingin sukses tidak cukup hanya berlari, tetapi berakselerasi dengan berlari lebih cepat lagi. Salah satunya dengan program fast track yang ada di TI UII. Mahasiswa dapat menempuh program S1 dan S2 hanya dalam 5 tahun.

“Jadi begini adik-adik, kalau Anda mau sukses, Anda itu harus ngerti mau kemana, tujuannya apa, bikin jalanmu sendiri, jalanin. Nah ini salah satu alternatif yang kami sampaikan adalah bagaimana ada program percepatan. Program percepatan sebelum Anda lulus S1. Dulu kan biasanya S1 selesai baru S2. Nah sekarang kita bikinkan sebuah peta jalan. Meski Anda S1 belum selesai, Anda sudah bisa kuliah S2. Dimana Anda bisa mulai kuliah S2 ketika Anda di semester 7,” terangnya.

Setelahnya, penjelasan mengenai program studi internasional diutarakan langsung oleh Sekretaris Program Studi Program Internasional, Ira Promasanti Rachmadewi, Ir., M.Eng. Beliau memperlihatkan berbagai keuntungan dan fasilitas yang diperoleh apabila bergabung dengan program internasional mulai dari kesempatan project remote job, pelatihan/course, university visit, dan juga company visit baik dalam maupun luar negeri untuk membandingkan working environmentnya.

“Lulusan kita yang 0 bulan lulus hampir 80%. Jadi belum lulus sudah dapat kerja. Pada saat kita kompetisi di dunia kerja, begitu lihat program internasional employer kita langsung tertarik. Karena apa? Satu kompetensi yang dibutuhkan di era sekarang adalah komunikasi dalam bahasa internasional karena kita sudah hidup di dunia global. Siapa yang ikut di International Program, dia akan mendapatkan international exposure,” ujarnya.

Acara diteruskan dengan sesi tanya-jawab bersama para dosen yang telah menjelaskan materinya. Beberapa mahasiswa dengan antusias menanyakan terkait biaya perpindahan dari program reguler ke internasional, tahapan dan kriteria agar dapat mengikuti program fast track, daftar universitas luar negeri yang bekerja sama dengan TI UII, sampai kemungkinan untuk mengikuti skema kelulusan lebih dari satu. Setelah seluruh pertannyaan terjawab, acara tersebut dirampungkan dengan yel-yel dan melafalkan bacaan tahmid secara bersama-sama.

Pada tanggal 5 Juni – 1 Agustus 2023, telah dilaksanakan kegiatan magang mahasiswa Teknik Industri UII di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, tepatnya di Organization Design and Human Capital Planning Department. Selama kegiatan magang, mahasiswa melakukan berbagai tugas yang diberikan seperti membantu dalam proses jobdesc updating, SAP Authorization Cataloging, Pembuatan Lean Canvas terkait Learning Management System (LMS), Work Place Design, dan mengikuti rapat internal di departemen. Kegiatan magang tersebut memberikan dampak yang sangat positif khususnya bagi mahasiswa teknik industri, di mana selain menambah wawasan, Kegiatan tersebut juga mampu memberikan gambaran terkait implementasi keilmuan teknik industri terhadap dunia kerja secara nyata. magang ini diakhiri dengan penyusunan laporan magang dan presentasi yang berisi hasil pengamatan dan evaluasi selama kegiatan magang tersebut.

game simulation ti uii

Program Studi Teknik Industri Program Internasional berkolaborasi bersama Inchainge Netherland, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), dan Industri Lokal & UMKM melaksanakan program Summer Course 2023 secara daring pada (03/08). Program pelatihan ini diikuti oleh 16 mahasiswa dengan tujuan mempelajari business game simulation pada supply chain senyata mungkin.

Pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh Danang Setiawan, S.T., M.T. dan Putri Dwi Annisa, S. T., M.Sc., menggunakan website Inchainge dengan fitur The Fresh Connection. The Fresh Connection atau The Ultimate Value Chain Experience merupakan game simulasi bisnis berbasis web inovatif yang melibatkan peserta dalam mengoperasikan sebuah perusahaan virtual.

Cara kerja dari simulasi tersebut dengan membangun tim yang terdiri dari 4 peserta yang harus mengembalikan kinerja perusahaan yang menurun agar dapat berjalan secepat dan seefisien mungkin. Setiap keputusan yang diambil oleh masing-masing peserta akan berdampak pada keseluruhan bisnis dan value chain.

Pelaksanaan simulation game tersebut dipecah menjadi 6 ronde dengan 7 modul yang mewakili berbagai topik dalam supply chain. Sebagai awalan, peserta dibagi ke dalam breakout room untuk menentukan masing-masing role dalam perusahaannya, yaitu menjadi VP Purchasing, VP Operations, VP Supply Chain, dan VP Sales. Setiap role yang ada perlu berjalan dengan selaras agar dapat meningkatkan Supply Chain Management perusahaan.

Pada setiap ronde seluruh tim diminta untuk menyelesaikan studi kasus yang diberikan. Kedua pembimbing memandu masing-masing tim dengan memasuki breakout room satu persatu. Di akhir ronde, tiap-tiap tim mempresentasikan hasil diskusinya dari ronde 1 sampai 6 dengan sesi QnA selama 10 menit.

Pada penghujung program pelatihan, diperoleh hasil akhir pelatihan business game simulation tersebut dimenangkan oleh Tim 1 yang mencapai ROI sebesar 0,92%. Kemudian, disusul oleh Tim 3 dengan ROI sebesar -2,21%, Tim 2 dengan ROI sebesar -5%, dan Tim 4 dengan ROI sebesar -13,08%.

Program Studi Teknik Industri Program Internasional yang bekerja sama dengan Inchainge Netherland, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), dan Industri Lokal & UMKM kembali menggelar rangkaian acara Summer Course 2023 pada (02/08). Kegiatan untuk mengenal dan memperluas wawasan tentang data analytics tersebut berlangsung secara online dan diikuti oleh 160 partisipan.

Kegiatan yang dipandu Dr. Eng. Meilinda Fitriani Nur Maghfiroh, S.T., MBA. tersebut diisi dengan penyampaian materi oleh Ir Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, Ph.D, IPM selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Program Sarjana Universitas Islam Indonesia. Bahan pembelajaran yang disampaikan berjudul “Strategic Decision Making in Supply Chain Using Data Analytics”.

Beliau mengungkapkan bahwa terdapat 4 sub judul pada kegiatan kali ini, yaitu Introduction, Digitalisation as Enabler, Transformation Steps, dan Data Analytics Key Concepts. Beliau mengawali pemaparan materi mengenai SCM dengan memberi penjelasan menggunakan visualisasi proses produksi keju dari raw material hingga berangkat didistribusikan pada customer. Beliau menerangkan bagaimana cara mendapatkan informasi yang akurat untuk dapat memenuhi ekspektasi customer sehingga tingkat kepuasan tercapai.

Selanjutnya, beliau menjabarkan konsep dasar data analytics dalam supply chain beserta prosedur penerapannya dengan mempraktikannya secara langsung menggunakan Excel. Pada kesempatan itu, Ir Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST, MSc, Ph.D, IPM menggunakan perumpamaan usaha bakpia.

“Sebenarnya ada banyak definisi dari data analytics. Yang pertama dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses data-driven yang mengarahkan data ke wawasan yang lebih luas secara efektif. Jadi, kita mempunyai beberapa kata kunci. Pertama adalah data-driven. Hal tersebut berarti dalam konteks supply chain, keputusan akan dibuat harus berdasarkan data. Bukan berdasarkan intuisi, bukan berdasarkan apapun, tetapi berdasarkan data. Jadi, data analytics adalah sebuah rangkaian dari proses data-driven. Proses yang diterapkan pada supply chain akan berjalan berdasarkan data yang ada.”

Kegiatan tersebut disudahi secara langsung oleh moderator dengan menuturkan beberapa kalimat penutup dan dilanjutkan untuk foto bersama para partisipan yang hadir pada siang hari itu.

Program Studi Teknik Industri melangsungkan program pendampingan UMKM dengan topik perhitungan harga pokok produksi sebagai bentuk pengabdian dosen terhadap masyarakat. Acara yang bertempat di Learning Space 1 pada (04/08) itu diikuti oleh 7 tenant berbagai bidang UMKM mulai dari makanan hingga konveksi.

Acara tersebut diawali dengan sharing pengalaman oleh Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.Sc. menjelaskan tentang faktor dan alasan yang membuat packaging produk dianggap krusial. Di sisi lain, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng. berbagi informasi mengenai konsep lean di industri. Beliau menyampaikan pentingnya mengevaluasi jalannya usaha menggunakan konsep lean tersebut.

Selanjutnya, pemberian materi mengenai perhitungan HPP yang disampaikan langsung oleh Annisa Uswatun Khasanah, S.T., M.Sc.. Beliau menerangkan bahwa sebelum menentukan harga jual produk hendaklah menghitung harga pokok produksi dan harga pokok penjualan terlebih dahulu. Baru setelahnya bisa memperhitungkan harga jual produk untuk mendapat harga yang optimal.

“Harga pokok produksi itu gampangannya adalah biaya yang kita keluarkan untuk memproduksi begitu. Jadi dari bahan mentah sampai produk itu siap jual. Mungkin kalau brownies, nggih, dari mendatangkan tepung, telur, mentega, sampai jadi brownies yang sudah dipackaging, dikemas. Itu adalah harga pokok produksi.”

Di samping itu, beliau juga menyampaikan bahwa terdapat berbagai macam biaya yang berkontribusi pada perhitungan harga pokok produksi. Misalnya biaya bahan baku baik langsung maupun tidak langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, dan juga biaya overhead.

Beliau memaparkan bahwa terdapat contoh template excel sederhana yang dapat diubah-ubah sendiri oleh peserta menyesuaikan usaha yang digeluti. Selain itu, beliau juga mempraktikan cara untuk menghitung harga pokok produksi menggunakan template yang telah disediakan. Akhir acara ini ditutup dengan diskusi aktif dan berbagi pengalaman singkat antar tenant yang hadir.

Harapannya program ini tidak hanya terhenti sampai disini saja, tetapi dapat berlanjut untuk melaksanakan pelatihan lainnya di kemudian hari. “Dimulai dari sini dan jangan sampai berakhir pada hari ini saja tapi tetap ada fasilitas mungkin dengan tema-tema yang berbeda.” ucap salah satu tenant yang hadir pada acara sore hari itu.

Program Studi Teknik Industri terus berupaya untuk mewujudkan kontribusi UII terhadap pengembangan masyarakat melalui berbagai program yang ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian dosen digelar pada Kamis (03/08) dan diikuti oleh beberapa civitas akademika TI UII. Kegiatan yang bertempat di Desa Sidorejo, Kec. Kemalang, Kab. Klaten itu dibuka oleh Pardiya, S.T. sebagai MC dengan susunan acara yang pertama, yaitu sambutan oleh perwakilan dosen, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng.

Beliau memulai prakatanya dengan mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga Desa Sidorejo. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sifatnya lebih kepada perkenalan akan kehadiran dosen di lingkungan masyarakat yang kemudian dapat mendengar aspirasi apa saja yang sebetulnya bisa kontribusikan untuk masyarakat. Dari sana lah civitas akademika bahu-membahu dan saling bekerja sama untuk mengembangkan apa yang sudah ada agar bisa maju bersama.

“Saya lihat di tembok ada program penanaman-penanaman toga. Nah, toga itu mau diwujudkan dalam bentuk seperti apa? Kolega kami itu ada juga yang sudah ekspor toga keluar negeri, yang dibutuhkan adalah konsistensi produksi. Mungkin nggak di desa sini bisa menghasilkan produk yang konsisten, jumlahnya banyak, kita ekspor misalnya seperti itu. Siapa yang berperan? bapak ibu yang berperan menghasilkan, teman kami yang eksportir, kami hanya sebagai jalan tengah. Kami yang menghubungkan seperti itu sehingga kemudian ada hubungan antara sumber dengan pasar.”

Selanjutnya, sambutan dituturkan oleh perwakilan dari Taman Nasional Gunung Merapi, Ahmadi. Beliau mengutarakan bahwa perlu interaksi dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan peran taman nasional demi kesejahteraan masyarakat. “Kawasan konservasi taman nasional Gunung Merapi ini tidak serta merta hanya dikelola sendiri, pastinya nggak bisa sendiri. Harus ada kolaborasi dengan masyarakat sekitar, terutama yang berbatasan langsung.” ucapnya.

Setelahnya, penyampaian sambutan oleh Gatot, Kepala Desa Sidorejo. Beliau mengutarakan bahwa Desa Sidorejo menyambut kegiatan pengabdian dosen dengan tangan terbuka. Beliau juga berasa ke depannya seluruh pihak yang hadir bisa bersinergi untuk membangkitkan kembali kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Sidorejo. “Karena jalannya sudah mulai baik mungkin nanti akan menghidupkan lagi wisata yang dulu tenar. Saya kira meskipun sudah tenggelam sekian tahun, InsyaAllah dengan kedatangan bapak ataupun ibu dari UII ini nanti bisa menggugah semangat warga masyarakat di Sidorejo ini.”

Kemudian, agenda penandatanganan perjanjian kerja sama antara Prodi Teknik Industri UII dengan Desa Sidorejo yang diwakili oleh Dian Janari, S.T., M.T. Dengan disahkannya surat MoU ini berarti TI UII dan Desa Sidorejo berdampingan menjalin sebuah ikatan erat untuk memberdayakan masyarakat melalui berbagai program pelatihan.

Susunan acara pada kegiatan pengabdian dosen tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi yang pertama mengenai Pengembangan Ekowisata Desa Sidorejo oleh Wahyudhi Sutrisno, S.T., M.M., M.T. Beliau menjabarkan mengenai prinsip-prinsip dasar ekowisata yang disertai contoh penerapannya secara konkret. Beliau juga memberi saran untuk meningkatkan experience wisatawan terhadap perkembangan ekowisata Desa Sidorejo.

Senada dengan itu disampaikan pula materi yang kedua mengenai Laporan Keuangan Laba Rugi dan Neraca oleh Dr. Qurtubi, S.T., M.T. Beliau menyampaikan betapa krusial peran dari adanya laporan keuangan Desa Sidorejo, mulai dari hal sederhana seperti nota-nota pembelian. Sementara itu, laporan keuangan juga menjadi hal yang pokok untuk pembayaran pajak.

Setelah sesi pemaparan selesai, rangkaian acara pengabdian diakhiri dengan diskusi dua arah antara warga desa bersama para dosen yang hadir pada kegiatan pagi hari tersebut.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai data analytics dan penerapannya dalam Suppy Chain Management, Program Internasional Teknik Industri UII menyelenggarakan Summer Course 2023 pada (01/08). Acara tersebut dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran virtual melalui platform Zoom Meeting yang diikuti sekitar 50 partisipan.

ie ip uii summer course 2023

Acara yang terselenggarakan pada siang hari itu dibuka oleh Lulu Riesta Nugroho sebagai MC dengan membacakan susunan acara beserta pengenalan rangkaian acara yang akan diadakan pada program “Summer Course 2023: Data Analytics In Supply Chain With Simulation Business Game”. Program ini merupakan kolaborasi antara Inchange Netherland, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), dan Industri Lokal & UMKM. Kemudian, acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ridho Muzaik Ramadhan.

Selanjutnya, penyampaian Opening Speech diutarakan oleh Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri UII. Beliau menguraikan bahwa supply chain merupakan sebuah hal yang penting dalam pengembangan dan pemeliharaan industri modern dan ekonomi saat ini dengan jaringan distribusi yang mampu berjalan tanpa adanya batasan. Program ini dapat menjadi sebuah langkah awal upaya untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada. Beliau berharap partisipan yang tergabung dapat melakukan exchanging ideas, learning lesson, dan take some action untuk sustainable development guna mengatasi permasalahan dalam SCM.
“Dapat hadir ide-ide yang kaya dan inspiratif untuk mengakomodasi mahasiswa dengan informasi dan wawasan terkait data analytics dalam supply chain untuk meningkatkan keterampilan dengan memberi mereka diskusi dan pengalaman pada hari ini,” ucapnya.

ie ip uii news summer course 2023

Kemudian, agenda setelahnya adalah pemaparan materi dengan tajuk “The Evolving Future of Supply Chain Management” yang akan membahas mengenai Supply Chain pada Industry 4.0 dan permasalahannya. Mata acara ini moderatori oleh Dr. Eng. Meilinda Fitriani Nur Maghfiroh, S.T., MBA. dengan pembicara Prof. Shuo-Yan Chou (Distinguish Professor & Director of Center for Internet of Things Innovation) dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).

Prof. Shuo-Yan Chou menjelaskan mulai dari perjalanan evolusi SCM, aliran pada SCM, penjelasan sistem dan strategi dalam SCM, managemen risiko SCM, sampai berbagai tantangan pada SCM saat ini. Beliau menerangkan bahwa pada dasarnya suppy chain meliputi jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat untuk meminimalkan biaya keseluruhan sistem seraya memenuhi persyaratan tingkat pelayanan yang memuaskan.

“Terdapat permintaan yang ingin diproduksi dengan jumlah yang tepat dan kalian harus memproduksinya di lokasi yang tepat. Memproduksi permintaan pada lokasi yang salah atau mendistribusikannya ke lokasi yang salah berarti tidak mencapai tujuannya. Produksi tersebut juga harus tepat waktu, tidak bisa terlambat ataupun terlalu cepat. Ada banyak cara untuk melakukannya. Akan tetapi, kita ingin mencari cara yang paling ekonomis untuk memproduksinya demi memenuhi kebutuhan agar supply chain kita lebih kompetitif dibandingkan supply chain lainnya. Ini melibatkan dua pengembangan yang berbeda dari sistem manajemen dan juga teknologi informasi.”

ie ip uii news summer course 2023

Beliau juga mengungkapkan tentang beberapa tantangan supply chain saat ini, seperti pandemi yang mendisrupsi supply chain dan e-commerce, perang antara Rusia dengan Ukraina yang menghambat jalannya supply chain, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, hingga isu mengenai sustainability dan lingkungan (short chain). Beliau menuturkan mengenai bagaimana supply chain terganggu oleh perang Rusia-Ukraina, “Faktanya, kedua negara ini memproduksi banyak hal. Rusia menyatakan bahwa tidak akan mengekspor karena adanya sanksi terhadap mereka. Ukraina pun negara yang menghasilkan banyak produk pertanian sehingga keadaan seluruh dunia terganggu.”

Kemudian pada akhir webinar, terdapat sesi tanya-jawab dengan Prof. Shuo-Yan Chou mengenai pandangannya terhadap strategi terbaik supply chain yang dapat digunakan untuk perusahaan, bagaimana IoT meningkatkan supply chain agar lebih efektif sekarang ini, dan penerapan global supply chain pada era yang dipenuhi oleh ketidakpastian karena pandemi yang terjadi sebelumnya. Setelah sesi tanya-jawab dirampungkan, terdapat sesi foto bersama yang kemudian acara tersebut ditutup dengan Closing Ceremony oleh MC.