Program studi (prodi) Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) adakan silaturahmi bersama para orangtua atau wali mahasiswa angkatan 2017 di Gedung Olahraga Ki Bagoes Hadikoesoemo pada Sabtu (10/02). Acara ini merupakan sesi paralel dari rangkaian acara “Temu Orang Tua dan Wali Angkatan 2017” yang diselenggarakan oleh FTI UII. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala prodi Teknik Industri UII, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., beserta dosen pengajar di Teknik Industri UII.

Diawal pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang profil lulusan Teknik Industri UII, visi-misi Teknik Industri UII, struktur pimpinan prodi, dan dosen-dosen yang mengajar di Teknik Industri. Selanjutnya Yuli menyampaikan bagaimana alur perkuliahan, kurikulum di Teknik Industri UII, batas waktu studi, evaluasi kuliah serta kegiatan ektrakurikuler yang bisa diikuti oleh para mahasiswa.

Selain itu, Yuli juga menuturkan program-program unggulan yang dimiliki oleh prodi Teknik Industri. Pertama, program kerjasama magang. “Setelah mengikuti program magang, perusahaan akan mengeluarkan surat keterangan magang, yang mana itu sangat berguna ketika nanti melamar ke perusahaan-perusahaan”, ujarnya.

Kedua, kerjasama dengan beberapa universitas di Taiwan untuk melanjutkan studi S2 atau S3. Sehingga bila ada mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studinya, selama kualifikasi yang dibutuhkan terpenuhi, maka bisa bisa menggunakan jalur kerjasama tersebut, untuk melanjutkan studinya dengan beasiswa. Ada pula beberapa mahasiswa yang di Saxion University, Belanda mengikuti program kerjasama dual degree, serta lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih, karena telah memberikan kepercayaan, menitipkan putra-putri bapak ibu sekalian untuk menempuh pendidikan di UII, khususnya di Teknik Industri UII”, tutupnya.

Setelah sesi pemaparan, dilanjutkan dengan dialog bersama wali mahasiswa dengan pimpinan prodi. Lalu masing-masing orang tua atau wali mahasiswa yang hadir bertemu dengan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) putra-putri mereka.

Salah satu orang tua mahasiswa, Humam Mahmudi, menanggapi kegiatan ini dengan positif, Ia sangat antusias mengikuti forum silaturahmi tersebut. “Dengan adanya acara seperti ini, kami bisa bertemu langsung dengan dosen dan wali mahasiswa lain, yang tadinya tidak kenal bisa saling mengenal, dan juga menambah jaringan”, tuturnya

Humam yang ternyata merupakan alumni dari Teknik Industri UII angkatan pertama ’92, berpesan kepada adik-adik yang sedang menempuh kuliah di TI UII, “perlunya untuk bisa mensinergikan ilmu yang didapat dengan kemampuan me-manage orang dengan berorganisasi, kemudian juga meningkatkan kemampuan berbahasa asing”, serunya.

Teknik Industri Universitas Tridinarti Palembang (UTP) lakukan studi banding ke Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (08/02) di Gedung K.H. Mas Mansur FTI UII. Para peserta studi banding yang terdiri dari mahasiswa, tour leader dan dosen pendamping dari UTP, berjumlah 35 orang.

Kunjungan yang dilakukan terbagi menjadi dua sesi. Sesi yang pertama yaitu pemaparan tentang Teknik Industri UII oleh Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., selaku Kepala Prodi Teknik Industri UII dan sesi yang kedua yaitu kunjungan ke laboratorium-laboratorium yang ada di Teknik Industri UII, seperti Lab. Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE), Lab. Inovasi dan Pengembangan Organisasi, Lab. Sistem Manufaktur (Siman), serta lainnya.

Mahmud Basuki, S.T., M.T., yang merupakan salah seorang dosen Teknik Industri UTP menjelaskan, bahwasanya studi banding yang dilakukan dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Teknik Industri UTP. Selain itu Mahmud sendiri ternyata merupakan alumni dari program Master Teknik Industri UII.

Dalam pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang bagaimana profil lulusan Teknik Industri UII, Visi-Misi Teknik Industri UII, lalu sharing tentang program kerjasama magang, serta bagaimana menjalin relasi dengan para Alumni dari Teknik Industri UII.

Sementara itu, pada saat sesi kunjugnan lab, para peserta studi banding mendapat penjelasan dari asisten di tiap-tiap lab yang dikunjungi, mulai dari pengenalan software apa saja yang digunakan serta alat-alat yang ada di tiap lab-lab tersebu

Salah satu peserta studi banding, Deni Amirwansyah mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias dengan adanya kegiatan studi banding ini, “Peralatan di Teknik Industri UII ini sangat lengkap, sistem pengajarannya juga bagus”, ujarnya. Dari adanya kunjungan ini, ia pun tertarik untuk melanjutkan studi S2 ke Teknik Industri UII.

“Dengan adanya studi banding ini, harapannya mampu menambah wawasan, pengembangan diri, serta apa yang telah didapatkan disini bisa diterapkan di Universitas Tridinarti Palembang”, ujar Mahmud. Setelah dari UII, para peserta studi banding akan melanjutkan kunjungan ke PT. Madu Baru, Yogyakarta.

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Sharing Session Magang sebagai wadah untuk bertukar pikiran antar mahasiswa yang telah selesai magang, sedang magang, dan yang akan mengikuti magang. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (03/02) di Gedung K.H. Mas Mansur UII ini menghadirkan dua pembicara yaitu Nawang Wahyu Widiatmaka dan Famila Dwi Winanti S.T.

Program magang ini merupakan hasil kerjasama antara program studi Teknik Industri dengan PT. Yamaha Indonesia dan PT. Inti Ganda Perdana (IGP). Program ini sudah berlangsung sejak 2015 dan sudah meluluskan alumni magang lebih dari 50 peserta. Tiap batch magang berlangsung 6 bulan, periode batch VI akan berlangsung dari Maret – Agustus 2018. Syarat dari mengikuti program magang sendiri yaitu sudah tutup teori, surat lamaran yang ditujukan kepada kepala program studi, Curriculum Vitae (CV), sudah melaksanakan KKN, dan diutamakan yang memiliki sertifikat CEPT.

Famila (alumni magang batch IV) dalam pemaparannya menjelaskan, selama program magang berlangsung, para mahasiswa akan diikutsertakan dalam projek-projek yang diberikan oleh perusahaan. “Selama 6 bulan tersebut nantinya satu mahasiswa bisa ikut 4 – 5 projek, bergantung pada kompleksitas projek yang didapat”, imbuhnya.

Menurut Famila, inti dari program magang sendiri adalah sebagai penyempurnaan keilmuan yang telah diperoleh di kampus. “Sejauh mana ilmu yang didapat bisa dipraktekkan”, tandasnya.

Sementara itu Nawang (Peserta magang batch V) mengungkapkan, sebelum mengikuti program magang alangkah lebih baiknya tahu terlebih dahulu apa tujuan mengikuti program tersebut, karena nantinya ritme hidup sebagai mahasiswa sehari-hari akan berbeda sesampainya disana, beda karakteristiknya. “Kita benar-benar harus mempersiapkan diri, dan kita juga harus sadar kalau sedang membawa nama program studi serta almamater UII”, tuturnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama para pembicara dan para peserta yang hadir.

Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan studi banding dari Teknik Industri Universitas Muhammadiah Palembang (UMP) di Gedung K.H. Mas Mansur UII pada Rabu (07/02). Para peseta kunjungan yang berjumlah 62 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen Teknik Industri UMP. Dalam kunjungan ini turut hadir dosen dan laboran Teknik Industri UII.

Pada kunjungan ini terdapat dua sesi yakni, sesi pemaparan materi tentang Teknik Indsutri (TI) UII oleh Kepala prodi TI UII, Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng., kemudian dilanjutkan dengan sesi kunjungan ke laboratorium-laboratorium yang ada di TI UII seperti Lab. Sistem Manufaktur (Siman), Lab. Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE), Lab. Inovasi dan Pengembangan Organisasi, serta lainnya.

Dalam pemaparannya, Yuli menjelaskan tentang bagaimana profil lulusan Teknik Industri UII dirumuskan untuk mencapai Visi-Misi Teknik Industri UII yang telah di tetapkan, lalu sharing tentang program kerjasama magang, serta bagaimana menjalin relasi dengan para Alumni dari Teknik Industri UII. “Profi dan ciri Teknik Industri UII sendiri terletak pada bagaimana productivity improvement ”, tuturnya.

Usai sesi pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian cinderamata. Pada saat sesi kunjungan lab, para peserta studi banding mendapat penjelasan dari asisten di tiap-tiap lab yang dikunjungi, mulai dari pengenalan software apa saja yang digunakan serta alat-alat yang ada di tiap lab-lab tersebut.

Para peserta kunjungan yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti jalannya rangkaian acara yang berlangsung

Peluang bertransaksi dengan memanfaatkan kecanggihan telepon pintar kini kian diminati masyarakat. Terlebih kalangan anak muda, khususnya mahasiswa yang saban hari akrab dengan penggunaan telepon pintar. Peluang ini dilirik Fathia Nisa, mahasiswa jurusan Teknik Industri angkatan 2014. Ia mencetuskan gagasan mengenai pembayaran elektronik dengan memaksimalkan uang elektronik dari provider seluler Telkomsel.

Mahasiswa yang akrab disapa Fathia ini menjelaskan di era kemajuan teknologi, mahasiswa sangat membutuhkan alat pembayaran yang dapat menunjang segala keperluan transaksi di lingkungan kampus dengan cepat, aman dan mudah. “Kita sekarang sedang menuju cashless society. Jalan tol saja memakai E – money, kenapa tidak dengan melakukannya juga di kantin kampus misalnya”, ungkapnya kepada Humas UII di kampus terpadu UII, Senin (22/1).

Fathia menambahkan berdasarkan kuisioner yang telah dia sebar kepada 135 responden di kampus diperoleh data menarik tentang penggunaan uang elektronik. Menurut surveinya, hanya 25% responden yang menggunakan uang elektronik dari Telkomsel. Namun sebanyak 75% responden setuju jika uang elektronik dapat digunakan bertransaksi di lingkungan kampus.

“Sekarang sedang gencar – gencarnya transaksi menggunakan uang elektronik. Jadi tidak ada salahnya di lingkungan kampus mulai diedukasikan uang elektronik,” tambahnya.

Fathia menyebut gagasannya dengan UII Tcash, Where E – money Goes to Campus. Gagasannya itu ia sampaikan pada program Indonesia Next 2017. Ia berhasil menyampaikan gagasannya dengan baik di depan petinggi Telkomsel. “Awalnya gugup sampai bolak – balik kamar mandi. Tapi saya mencoba tetap tenang dan Alhamdulillah berhasil,” ungkapnya.

Berkat keberhasilannya dalam menyampaikan gagasannya Fathia berhasil menjadi 10 peserta terbaik dalam program Indonesia Next 2017. Ia pun berkesempatan berangkat menuju kota San Fransisco, Amerika Serikat untuk mengikuti kunjungan ke beberapa startup digital seperti Google. Fathia juga menyampaikan kepada mahasiswa khususnya di UII bahwa jangan tertutup dengan hal – hal yang sebelumnya tidak mengerti.

“Jangan takut untuk memulai hal – hal baru karena banyak ilmu yang bisa kita dapat. Maksimalkan kesempatan yang ada dan tentu saja untuk selalu mengerjakan segala sesuatunya dengan sungguh sungguh,” pungkasnya. (ENI)

di muat di uii.ac.id

EXPO DPTI

Di tengah perkembangan industri dunia yang begitu cepat dan masif menuju revolusi industri 4.0, desain produk menjadi komponen pembaharuan zaman yang begitu vital. Berangkat dari hal tersbut laboratorium Sistem Manufaktur (Siman) Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Product Design Exposition Big Project Dasar Perancangan Teknik Industri (DPTI) 2017. Kegiatan yang diselenggarakan pada 28-29 Desember 2017 di Hall Gedung KH. Mas Mansur UII membawa jargon “heal the world through product design innovation”.

Terdapat enam cabang kategori yang dilombakan pada Expo DPTI 2017, yakni crime prevention, disability equipment, safety equipment, medical equipment, farm tool dan agricultural technology. Sebanyak 94 tim ikut serta pada expo pada tahun ini dengan 94 desain produk berbeda yang ditampilkan, yang kesemuanya merupakan produk mahasiswa baru teknik industri UII.

Danang selaku koordinator asisten Lab. Siman TI UII menuturkan, expo ini merupakan salah satu acara tahunan yang diselenggarakan setiap akhir semester setelah para praktikan 2017 selesai melaksanakan praktikum mata kuliah DPTI, kemudian diberikan big project. “Output dari big project tersebut lalu dipamerkan pada expo hari ini, sebagai suatu kebanggaan terhadap hasil kerja keras mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut Danang menjelaskan mengapa cabang kategori tersebut yang dilombakan, karena isu-isu yang terkait memang sedang membutuhkan inovasi, seperti medical equipment. “Mungkin sudah banyak alat-alat kesehatan, namun alat seperti apa sih yang bisa di inovasikan lagi dari alat yang sudah ada tersebut,” tuturnya. Selain itu, output dari big project ini diharapkan juga bisa di ikut sertakan pada lomba-lomba berkaitan.

Terdapat beragam desain produk yang ditampilkan, salah satunya yaitu Artefact “Automatic-Fit Baby Carrier” yang merupakan gendongan bayi yang dirancang untuk para ibu yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) khususnya pada bagian tangan yang dapat meerkat sempurna secara otomatis menyesuaikan dengan bentuk tubuh bayi dan ibu tanpa mengurangi ruang dan keluwesan gerak. Artefact menggunakan system auto-fit dengan cara kerja wind chart.

Desain produk lain yang tidak kalah menarik yaitu Helga “High Computerized Blind Glasses”. Sebuah kacamata bantu untuk penyandang tunanetra yang memiliki fitur kamera 200 MP dengan resolusi 8K surrounding pada layar. Fungsinya adalah untuk membantu para tunanetra melakukan aktivitas sehari-hari.

Kepala Lab. Siman TI UII, Muchamad Sugarindra menilai dari ajang seperti ini dapat terlihat bahwasanya setiap mahasiswa itu memiliki potensi. Poinnya adalah bagaimana kita memberikan challenge kepada mahasiwa dengan cara seperti ini. “Terbukti ternyata banyak kreativitas yang muncul. Istilahnya itu memaksa mereka untuk berkreasi,” ungkapnya.

Selain itu, Sugarindra menjelaskan, dari produk-produk yang ditampilkan ternyata banyak yang cukup inovatif. “Lumayan untuk mahasiswa semester satu, meskipun belum memperhatikan konsep desain secara utuh, namun bagaimana menuangkan ide kedalam gambar itu merupakan salah satu tujuan yang diberikan dalam mata kuliah DPTI ini,” tandasnya.

Bahkan ada ide yang berangkat dari kompetisi ini diikutkan di ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM),” imbuh Sugarindra. Jalannya kegiatan Product Design Exposition Big Project diakhiri dengan pengumuman para pemenang expo DPTI 2017. (MDP/RS)

YOURS 2017 Memotivasi Untuk Segera Memulai Usaha

Entrepreneur Class Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Young Entrepreneur Seminar (YOURS) 2017 dengan mengangkat tema “Technopreneur in Halal Industry”. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (23/12) ini menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi, yakni M. Ridwan, S.T., M.Sc., dan juga praktisi, S. Elita Barbara. Selain seminar juga dilaksanakan kunjungan industri ke Cokelat Monggo Yogyakarta.

Entrepreneur Class (EC) merupakan sebuah organisasi di jurusan Teknik Industri UII yang bergerak di bidang pengembangan inovasi dan bisnis. EC merupakan wadah bagi para mahasiswa TI UII untuk bertukar informasi, bercengkrama, dan berdiskusi mengenai ide bisnis maupun isu yang berkembang mengenai dunia industri, usaha, perekonomian, dan sebagainya.

Nasrullah Setiawan, S.T., M.Sc., mewakili program studi TI UII yang hadir dalam kegiatan tersebut berkesempatan membuka acara. Dalam sambutannya Ia menuturkan bahwa ciri khas dari semangat jiwa entrepreneurship itu adalah pengembangan. “Harus ada pengembangan kedepan tentang bangunan ekonomi yang mau kita mulai,” ujarnya.

Di awal pemaparannya, Ridwan menyampaikan beberapa alasan mengapa halal menjadi sebuah bisnis yang besar. Pertama, kita semua adalah muslim dan harus menjalankan bisnis yang halal. Kedua, populasi terbesar di dunia adalah muslim. Dan yang terakhir karena menjalankan bisnis yang halal merupakan perintah dari Allah swt. Ia mengutip surat al-Baqarah ayat 168-169 yang menyeru kepada kita semua untuk memakan makanan yang halal.

Selanjutnya Ridwan juga membahas bagaimana perkembangan dari elemen-elemen bisnis. Awalnya dikenal dengan sebutan 4P (Product, Promotion, Price, Place), kemudian berkembang menjadi 4C (Customer, Communication, Cost, Convenience), dan sekarang sudah menjadi SIVA (Solution, Information, Value, Access).

Terakhir Ridwan menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam menjalankan bisnis halal. Diantaranya, mengandung unsur gharor yaitu adanya ketidakjelasan dalam produk, seperti spesifikasinya dll. Kemudian mengandung unsur riba, dan yang terakhir menjual produk atau jasa yang diharamkan.

Pada sesi selanjutnya, pemaparan oleh S. Elita Barbara yang merupakan owner dari Elita Kerudung. Elita banyak menjelaskan tentang pengalamannya selama menggeluti dunia usaha saat Ia masih menempuh pendidikan S1, dari awalnya yang bernama Kerudung Elita hingga sekarang menjadi Elita Kerudung. Ia menyampaikan bahwa memulai suatu usaha bukanlah hal yang sulit. “Kita hanya perlu belajar mencari peluang pasar, memasarkan produk yang akan kita jual, mencari pelanggan, dan yang terakhir memberi pelayanan yang terbaik bagi pelanggan”, tuturnya.

Elita Barbara juga menceritakan pengalamannya yang pernah diusir dari kos dikarenakan usaha yang sedang digelutinya. “Pemilik kos yang saya tempati itu mengirimkan sms ke saya, yang menganggap bahwa pemilik kos tersebut merasa tidak nyaman karena banyak tempat yang dipenuhi dengan barang dagangan saya,” ungkapnya.

Usai sesi seminar, para peserta melakukan kunjungan industri ke Cokelat Monggo. Pada kunjungan industri tersebut para peserta diajak untuk melihat langsung bagaimana proses produksi dari suatu produk awal hingga menjadi produk yang siap untuk di jual. Imaduddin al-Ayyubi selaku ketua panita berharap setelah acara ini semoga para peserta maupun panitia bisa memulai untuk berwirausaha. “Jangan takut untuk memulai,” pungkasnya. (MDP/RS)

Fakultas Teknologi Industri menerima kunjungan dari Department of Industrial & Information Management, National Cheng Kung University (NCKU) pada hari Jumat tanggal 8 Desember 2017 yang lalu. National Cheng Kung University merupakan salah satu Universitas terkemuka yang berlokasi di Propinsi Tainan, Taiwan. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua NCKU ke FTI UII dimana NCKU pernah berkujung ke FTI UII pada bulan Februari 2017 yang lalu. Perwakilan dari NCKU yang terdiri dari Prof. Jerry Chung-Chi Hsieh, Prof. Pete Hui-Chia Wang, Prof. I-Lin Wang, dan Prof. Wei-Tsong Wang diterima langsung oleh Bapak Muhammad Ridwan Andi Purnomo, Ph.D, Ibu Harwati, S.T., M.T, Bapak Yuli Agusti Rochman, S.T., M.Eng, Bapak Hendrik S.T., M.Eng. dan Ibu Nur Wijayaning Rahayu, S.Kom., M.Cs.

Acara kunjungan ini dimulai pukul 09.00 diawali dengan sambutan Bapak Muhammad Ridwan Andri Purnomo, Ph.D selaku Direktur Internasional Program Teknik Industri. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak NCKU, dimana dalam sambutan ini perwakilan NCKU menyampaikan bahwa tujuan utama kedatangan perwakilan NCKU ke FTI UII adalah untuk mendiskusikan kemungkinan kerjasama yang dapat dilakukan keduabelah pihak terkait dengan kolaborasi riset dosen. Pada sesi kedua acara dilanjutkan dengan penawaran program studi lanjut jenjang master dan doktoral bagi dosen maupun mahasiswa FTI UII. Beberapa dosen dan mahasiswa berkesempatan berdiskusi dengan dosen dari NCKU sesuai dengan bidang minatnya. Dalam acara diskusi tersebut dosen dan mahasiswa mendapatkan penjelasan yang bermanfaat terkait dengan bagaimana mencari professor yang sesuai, mencari beasiswa, hingga persyaratan apa yang harus disiapkan untuk dapat melanjutkan studi di NCKU.

Salah satu keunggulan suatu organisasi adalah kemauan untuk selalu memperbaiki diri. Studi bading merupakan salah satu hal yang bisa di lakukan untuk melihat organisasi lain yang lebih unggul. Untuk keskian kali Prodi Teknik Industri dijadikan referensi dalam tata kelola program studi. Pada tanggal 29 November bertempat di Auditorium FTI UII Prodi TI UII menerima kunjungan dari STT Migas Balikpapan.

Bu Harwati, ST., MT. dalam pemaparanya menyampaikan, Salah satu indikator keunggulan suatu Prodi adalah pencapaian Akreditasi, Alhamdulillah Prodi Teknik Industri UII telah terakreditasi A dan sudah 3 periode. Silahkan bagi adik-adik nanti akan kami pandu berkunjung ke laboratorium yang ada di kami, untuk mengetahui lebih dalam proses belajar mengajar yang ada di kami.

Studi banding dari STT Migas di ikuti oleh 86 Mahasiswa  dan 1 dosen, setelah mendapatkan pemaparan dari Wakil Prodi, peserta berkunjung ke Lab untuk melihat fasilitas dan proses belajar mengajar di lab.

3rd utu award merupakan lomba yang diselenggarakan oleh universitas teuku umar yang bekerjasama dengan kemristekdikti, dimana terdapat 4 kategori yang dilombakan seperti desain toko online, produk inovatif, perencanaan bisnis, Dan riset unggulan. Proses seleksi dilakukan dengan pendaftar sebanyak 511, yang memenuhi persyaratan 272, dimana kategori terbanyak pada perencanaan bisnis yaitu 127.

Mahasiswa Teknik Industri meraih Juara 3 kategori perencanaan bisnis, di Universitas Teuku Umar. Adalah Dwi Adi Purnama (2014), Feny Yuliana (2014), Muhammad Rizal (2015) dengan mengusung judul perencanaan bisnis Co Fire (Coco Fiber Pillow With Relaxing Aromatic System) : Inovasi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Ragam Kreasi bantal Motif Aksara Jawa dan Batik Ciprat Modern dengan Sediaan Aromaterapi Berbasis Socio Enterpreneurship. Sebelumnya Dwi Adi dan tim mampu lolos terpilih sebagai 5 Nominator terbaik yang selanjutnya mempresentasikan materi lomba di hadapan Dewan Juri 10 November 2017 di UTU , Meulaboh Aceh Barat.